Darah Gaza Tumpah, Umat Butuh Junnah

”Beginilah keadaan kaum muslimin dengan ketiadaan junnah (perisai). Berbagai penderitaan telah dialami. Kaum muslim tak ubahnya bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya. Tidak tahu ke mana lagi harus mengadu. Umat Islam tidak lagi mempunyai junnah yang mampu membela dan melindungi.”

Oleh. Ummu Ainyssa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Gaza kembali menangis. Kesedihan kembali menyesakkan dada. Darah para syuhada kembali tumpah membasahi tanah yang suci. Alaa Qaddom, gadis berusia 5 tahun pun turut mengembuskan napas terakhirnya saat sedang menuju supermarket bersama ayah dan kakak laki-lakinya. Tidak ada yang menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir Alaa Qaddom dan ayahnya melihat dunia. Berbeda dengan sang kakak yang masih sempat diselamatkan meski banyak luka ditubuhnya.

Beginilah satu gambaran kesedihan yang menimpa saudara kita di Gaza, Palestina. Seperti diberitakan Detik.com, 8/8/2022, pasukan Yahudi Israel kembali menyerang warga di jalur Gaza, Palestina pada Jumat 5/8/2022. Hingga Senin 8/8/2022, jumlah korban tercatat 41 tewas termasuk 15 di antaranya anak-anak dan 4 perempuan serta 311 orang terluka.

Israel mengeklaim bahwa tindakan agresi yang mereka lakukan adalah bentuk perlawanan dan pembelaan diri dari serangan kelompok teroris “Jihad Islam” dan militan Hamas. Seperti dikutip dari Aljazeera, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa operasi pencegahan diperlukan karena informasi bahwa kelompok jihad Islam merencanakan serangan ke wilayah mereka.https://narasipost.com/2022/08/11/sistem-islam-khilafah-kunci-pembebasan-gaza-palestina/

Sementara Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengutuk keras serta menganggap bahwa agresi yang Israel lakukan ini merupakan manifestasi dari arogansi kekuatan militer Israel, dan perpanjangan dari pola pikir kolonial rasis yang menganggap wilayah Palestina yang diduduki sebagai lapangan pelatihan. Bahkan, warga Palestina sebagai target penembakannya. (Wafa News, 6/8/2022).

Berulang kali serangan kekejian dan kebrutalan Israel terhadap Palestina terjadi tanpa mengenal waktu dan sasaran. Dari tahun ke tahun jumlah korban tewas tidak lagi terhitung. Namun, hingga saat ini negeri-negeri muslim tak lain hanya bisa prihatin dan mengecam. Sedangkan di sisi lain, hubungan baik dan normalisasi dengan Israel tetap mereka terjalin. Atas nama melawan teroris Israel terbebas dari hukum Internasional. Padahal, Israel teroris yang sebenarnya. Kaum pendatang yang hendak merampas tanah milik kaum muslimin. Dukungan dari negara barat semakin membuatnya unjuk gigi. Perjanjian damai berulang kali mereka ingkari.

Beginilah keadaan kaum muslimin dengan ketiadaan junnah (perisai). Berbagai penderitaan telah dialami. Kaum muslim tak ubahnya bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya. Tidak tahu ke mana lagi harus mengadu. Umat Islam tidak lagi mempunyai junnah yang mampu membela dan melindungi. Mereka teraniaya, terzalimi, hak-hak mereka dirampas, sementara di sisi lain kaum muslim yang ingin menolongnya terhalang oleh sekat nasionalisme. Hanya karena berbeda negara, pemimpin negeri-negeri muslim seolah buta dan tuli.

Sungguh, hal ini sangat berbeda dengan kondisi dalam negara Khilafah. Khilafah adalah sistem kepemimpinan umum yang menerapkan aturan Islam secara kafah (menyeluruh). Khilafah bukan hanya melindungi kaum muslim saja, tetapi juga nonmuslim ahlu zimah yaitu yang taat terhadap aturannya. Khilafah sangat menghargai nyawa warga negaranya. Jangankan dengan pembantaian ratusan ribu atau bahkan jutaan nyawa kaum muslimin, satu nyawa pun dari kaum muslim yang dibunuh sama dengan membunuh kaum muslim seluruhnya.

Dari Al-Bara' bin Azib r.a., Nabi saw. pernah bersabda: "Hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim tanpa hak". (HR An Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan disahihkan Al-Albani)

Khilafah juga yang akan menjamin setiap warga negaranya, baik dalam hal keyakinan, kesehatan, pendidikan, maupun kehidupan yang layak. Khalifah atau imam memosisikan negara layaknya perisai yang bertanggung jawab menjamin keselamatan jiwa seluruh rakyatnya tanpa terkecuali dalam keadaan apa pun. Khalifah akan melindungi umat Islam dari berbagai mara bahaya, keburukan, kemudaratan, kezaliman, dan sejenisnya. Tidak ada diskriminasi dalam perlakuan terhadap warga negaranya.https://narasipost.com/2021/06/23/palestina-kita-tanggung-jawab-kita/

"Sesungguhnya seorang imam adalah perisai, orang-orang berperang dari belakangnya dan menjadikannya pelindung, maka jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya maka ia harus bertanggung jawab atasnya." (HR. al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ahmad).

Maka dari itu, solusi tuntas untuk mengakhiri semua penderitaan kaum muslimin di seluruh dunia ini termasuk darah yang tertumpah di Gaza bukanlah berharap pada sistem yang rusak seperti saat ini, yang hanya menjanjikan perjanjian damai atau berharap kepada lembaga-lembaga seperti PBB, Human Right Watch, dan lain-lain yang hanya bisa mengecam saja. Tetapi solusi tuntas tersebut adalah dengan berjuang bersama demi menjemput bisyarah Rasulullah akan tegaknya kembali Khilafah. Sebagai muslim kita harus yakin bahwa apa yang dikabarkan oleh baginda Rasulullah saw. pasti akan terjadi. Khilafah akan tegak kembali menjadi junnah bagi seluruh umat manusia. Hanya Khilafah yang mampu mengirim pasukan tentara untuk mengusir Yahudi Israel dari tanah suci Palestina.

Tsumma takuunu Khilafatan 'ala minhaajin nubuwwah. "Kemudian, akan datang masa Khilafah ‘ala Minhaaj An-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian)." (HR. Imam Ahmad)[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Ummu ainyssa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Viral Ilmu Hitam, Putih, Merah: Pendangkalan Akidah Umat melalui Trik Perdukunan
Next
Dana Abadi Pendidikan, Benarkah Menjadi Solusi?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yuli Juharini
Yuli Juharini
2 years ago

Apa pun masalahnya, Islam lah solusinya.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram