Penyiksaan Terjadi, Suriah Butuh Pelindung Sejati

Penyiksaan Suriah

Suriah sebagai salah satu bekas wilayah kekhilafahan, menjadi tanah yang diperebutkan oleh negara-negara besar Eropa sejak runtuhnya Khilafah. Bibit kebencian kapitalisme telah tumbuh subur dalam diri musuh-musuh Islam. Sampai-sampai, berbagai propaganda dan stigma dilekatkan pada Islam dan ajarannya, serta kaum muslim.

Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Lebih dari sepuluh tahun gerakan perubahan revolusioner terjadi di kawasan Timur Tengah, tetapi kondisi stagnan sepertinya masih enggan berpindah. Peristiwa Arab Spring yang membuktikan adanya ketidakpuasan terhadap pemerintah, nyatanya tak mampu membuat sistem pemerintahan berubah. Justru penderitaan rakyat semakin parah dan penyiksaan menjadi hal yang lumrah di wilayah Timur Tengah, terutama Suriah.

Penyiksaan di Penjara Suriah Terus Terjadi

Penyiksaan di wilayah konflik tentu hal yang jamak diketahui. Apalagi di wilayah konflik yang merupakan buah dari penentangan terhadap rezim dan menuntut adanya pengganti. Konflik berdarah-darah di Suriah terus terjadi. Bahkan, penjara seakan menjadi tempat penyiksaan paling strategis bagi siapa saja yang menyelisihi aturan yang dilegislasi. Di Suriah, penyiksaan di sejumlah penjara terus terjadi.

UN Independent International Commission of Inquiry on Syria mempublikasi laporan terbaru yang diberi judul No End in Sight: Torture and ill-treatment in the Syrian Arab Republic 2020-2023. Laporan itu menyebutkan kalau penyiksaan dan perlakuan buruk yang sistemis masih berlangsung, bahkan meluas di sejumlah tempat penahanan di Suriah. Selain itu, pelenyapan fasilitas-fasilitas penjara turut memperparah keadaan sekitar 1 Januari 2020 dan 30 April 2023. Laporan tersebut dipublikasi dalam sesi kelima rapat Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss (Tempo.co, 15/7/2023).

Penyiksaan yang masih terus berlangsung justru terjadi di wilayah yang tidak dikuasai kelompok bersenjata Suriah. Konflik berdarah-darah sudah menjadi hal yang lazim di Timur Tengah. Bagaimana Timur Tengah, termasuk Suriah memiliki pandangan khas dalam sistem pemerintahan yang sah. Besar kemungkinan terjadinya intervensi dalam setiap legislasi undang-undang dan kinerja pemerintah.

Suriah salah satu negeri muslim yang berada di bawah hegemoni negara adidaya. Dalam konstelasi perpolitikan dunia, Suriah bukanlah daulah ula yang memiliki kekuatan untuk menentukan arah kebijakannya. Andai Suriah menerapkan sistem Islam, sebagaimana Islam dianut mayoritas penduduknya, maka tidak akan terjadi konflik berdarah dan penyiksaan pada warga negaranya.

Kondisi panas yang menimpa Suriah juga menimpa sebagian besar negara di dunia. Sistem kapitalisme yang diemban negara adidaya terus disebarluaskan dengan cara penjajahan (eksploitasi, undang-undang, dll.). Maka, melanggengkan kekuasaan rezim yang tunduk pada daulah ula akan diupayakan sekuat tenaga. Bagi siapa saja yang berani menyuarakan perubahan, tak segan akan dihabisinya.

Ambisi kapitalisme adalah menghabisi lawan ideologinya, yakni Islam dan sosialisme. Kapitalisme memburu Islam dengan sekuat tenaga karena sosialisme sudah runtuh pada tahun 1991 bersamaan dengan runtuhnya Uni Soviet. Sementara Islam, meski runtuh sistem pemerintahannya pada 1924 di Turki, ajarannya tetap murni dan diemban mayoritas penduduk dunia.

Islam sebagai rival kapitalisme tak pernah dibiarkan tenang meski tidak memiliki institusi global. Suriah sebagai salah satu bekas wilayah kekhilafahan, menjadi tanah yang diperebutkan oleh negara-negara besar Eropa sejak runtuhnya Khilafah. Bibit kebencian kapitalisme telah tumbuh subur dalam diri musuh-musuh Islam. Sampai-sampai, berbagai propaganda dan stigma dilekatkan pada Islam dan ajarannya, serta kaum muslim.

Islam Menjaga Jiwa Manusia

Islam yang dimusuhi kapitalisme jelas akan tetap eksis hingga kiamat nanti. Cahayanya akan terus bersinar meski orang kafir dan para pembenci Islam menghalang-halangi. Islam akan tegak kembali dalam sebuah institusi Khilafah. Sebab, itu merupakan janji Allah dan bisyarah Rasulullah.

Islam bukan sekadar agama ritual, tetapi Islam merupakan aturan dalam suruh aspek kehidupan. Islam diterapkan pertama kali oleh Rasulullah setelah mendirikan DaulahIslam di Yatsrib. Sejak saat itu, Islam terus bersinar dalam kekuasaan yang adil dan menyejahterakan. Seorang pemimpin dalam Islam bertanggung jawab untuk menjamin kebutuhan individu rakyat dan juga melindunginya. Islam mewajibkan khalifah untuk menjaga akidah, harta, dan darah tiap warga negaranya.

“Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim dengan tidak benar.” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Nasa’i)

Khilafah adalah sistem pemerintahan. Sebuah negara yang melindungi seluruh negeri dan penghuninya (rakyatnya). Khilafah adalah junnah bagi kaum muslim. Khalifah sebagai pemimpin akan menjaga jiwa, akal, harta, nasab, dan agama. Keadilan dalam Islam dan kebijakan kekuasaan akan ditegakkan tanpa tebang pilih, dari ras, suku bangsa, atau  taraf hidup rakyatnya yang mana.

Khalifah akan memimpin seluruh wilayah karena dorongan keimanan. Idrak shillah billahakan memenuhi dada khalifah, seluruh pejabat dan aparat, serta seluruh rakyat. Sebab, suasana keimanan akan terus dijaga di tengah kehidupan manusia, apakah di Benua Asia, Benua Afrika, Eropa, Australia, ataukah Amerika. Selama di sana ada bagian dari wilayah kaum muslim dan tunduk pada Islam, maka khalifah akan menjaga suasana keimanannya.

Kekuasaan dan politik Islam adalah untuk melayani urusan rakyat, bukan untuk melanggengkan hegemoni dan mengumpulkan pundi-pundi materi. Dalam Khilafah, sisi kemanusiaan tumbuh mekar melahirkan kepedulian yang menjadi konsekuensi keimanan. Sehingga, kriminalitas atau penyiksaan sesama manusia akan terhindar, apalagi dari penguasa terhadap rakyatnya. Khalifah akan menjadi pelindung hakiki bagi seluruh rakyat, bukan hanya rakyat Suriah.

Tak terbantahkan, Khilafah telah terbukti pernah menjadi adikuasa dan memayungi 2/3 dunia selama 13 abad. Khilafah menorehkan kecemerlangan kondisi manusia dengan mewujudkan ketertiban dunia, mendamaikan yang bertikai, melindungi yang lemah, menghukum yang salah, menghargai yang berjasa, serta melahirkan manusia berbudi pekerti mulia.

Dalam ideologi Islam, seorang pemimpin akan menjadi pengayom dan pelindung bagi seluruh rakyatnya, muslim atau nonmuslim, kalangan Arab ataupun non-Arab. Khalifah berhati-hati dalam memelihara urusan rakyat. Jangankan penyiksaan, khalifah justru akan sangat takut rakyatnya kelaparan. Khalifah tak akan menzalimi rakyatnya karena takut kalau surga akan diharamkan atasnya. Rasulullah saw. bersabda:

“Siapa saja yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah mengharamkan bagi dirinya surga.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Kesetiaan khalifah dalam sistem Islam adalah menjamin keselamatan rakyat, melindungi, dan menjamin segala kebutuhan mereka. Tak akan tebersit sedikit pun untuk menyiksa atau menzalimi rakyat. Khalifah akan fokus mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

Wallahu a'lam bishawab

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Rusia dan Khilafah Larang Ganti Jenis Kelamin, Bedanya?
Next
Buah Simalakama
1.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

paling geram dengan kabar penyiksaan atas umat ISlam... semoga Allah SWt menguatkan mereka..

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  R. Bilhaq
1 year ago

Aamiim

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Kapitalisme memang ideologi yang rusak dan zalim. Tak heran penyiksaan, pembunuhan terhadap manusia terus terjadi. Padahal, Islam sangat menjaga jiwa baik muslim maupun nonmuslim. Ya, dari sini saja jelas bahwa Islam adalah agama dan ideologi terbaik yang pernah ada.

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
Reply to  Sartinah
1 year ago

Leres Mbak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram