Jerman Lebih Terbuka, Transgender Sudah Merdeka

"Allah Swt. melaknat wanita-wanita yang membuat tato, meminta ditato, mencabuti alis dan memperbaiki susunan giginya untuk mempercantik diri, yang telah merubah ciptaan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh. Dia Dwi Arista
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Mendengar Transgender, pasti teringat dengan negeri Gading Putih. Di negeri itu, konon susah membedakan mana wanita asli, mana transgender. Membludaknya transgender di Thailand juga disebabkan apresiasi atau dukungan pemerintah terhadap mereka. Sebelumnya, tidak banyak negara yang berani mendukung LBGT secara terang-terangan. Namun saat ini, berbagai negara seolah berlomba mengakui eksistensi para transgender.

Begitu pun dengan Jerman. Pada Kamis, 30 Juni 2022 lalu, Pemerintah Jerman, diwakili oleh Menteri Urusan Keluarga, Lisa Paus, mengumumkan usulan undang-undang "penentuan nasib sendiri". RUU ini digadang-gadang menjadi pengganti UU lama yang mengatur hal serupa. Yakni UU tentang Hukum Transeksual. (news.detik.com, 02/07/2022)

Pembaruan ini dikarenakan UU Hukum Transeksual yang sudah eksis selama 40 tahun tersebut, dinilai sudah tak relevan. Selain itu, transgender yang ingin mengubah nama dan akta kelahirannya harus merogoh saku begitu dalam, pun dengan prosedur panjang yang melelahkan, bahkan dinilai menghinakan. Oleh karena itu, pemerintah Jerman bersiap menjadi negara yang lebih terbuka dengan pengesahan RUU baru tersebut.

Pada RUU baru ini, pemerintah Jerman lebih "luwes" dalam menyetujui perpindahan nama dan akta para transgender. Mereka hanya perlu mendatangi kantor pendaftaran setempat, pun dengan anak-anak berusia 14 tahun ke atas, juga diperbolehkan melakukan hal yang sama dengan persetujuan walinya.

Kemerdekaan LGBT

Transgender dalam bahasa Arab disebut sebagai mukhannats (menyerupai wanita), baik hanya memakai pakaian perempuan, berdandan, gemulai, hingga mengubah anggota badannya agar tampak seperti wanita. Diperparah dengan mengubah jenis kelamin. Dan hal ini tak hanya terjadi pada laki-laki ke perempuan, namun perempuan bertransformasi menjadi laki-laki juga semakin banyak. Soal orientasi seksual, tentu hampir 100 persen menyimpang. Oleh karena itu mereka tergabung dalam kelompok LBGT (Lesbian, Biseksual, Gay, Transgender).

Mirisnya, keberadaan LBGT beberapa tahun belakangan sangat didukung oleh negara-negara besar. Sebelumnya, banyak negara yang benar-benar tegas melarang LBGT dan segala rangkaian aktivitas mereka. Namun, ketika kampium demokrasi, Amerika Serikat, mengumumkan dukungan terhadap kaum menyimpang ini, mau tidak mau negara-negara lain pun susul-menyusul mengekor Amerika. Apalagi dengan narasi Hak Asasi Manusia dan kebebasan yang sedang mereka terapkan, maka dengan mudah negara-negara yang sebelumnya menolak LBGT berbalik menerima mereka dengan tangan terbuka.

Bisa dibilang, kaum pelangi saat ini sedang menikmati kemerdekaan mereka. Merdeka menunjukkan orientasi seksual, berganti kelamin, bahkan menunjukkan berbagai penyimpangan lainnya yang jauh dari fitrah manusia. Sayangnya, manusia yang lain diharuskan menerima kehadiran mereka, bahkan diminta mendukung kerusakan mereka.

Sekularisme Liberalisme Awal Petaka

Adanya pembenaran penyimpangan ini, tak lain dan tak bukan adalah dikarenakan adanya pemikiran kebebasan, atau liberalisme. Manusia memberi mandat terhadap diri mereka sendiri menjadi pembuat aturan. Aturan agama yang ada, tidaklah diperbolehkan menyentuh ranah kehidupan. Agama dinilai sebagai ritual untuk mengisi kekosongan jiwa belaka. Bukan sebagai way of life yang bisa mengatur kehidupan mereka. Inilah wujud dari adanya sekularisme, penentuan hidup sesuai yang mereka inginkan tanpa terjerat dengan aturan agama. Imbasnya, manusia berperilaku sesuai hawa nafsu mereka. Sayangnya, hawa nafsu manusia cenderung mengarah pada kerusakan. Salah satunya adalah LBGT. Selanjutnya, tak hanya berperilaku menyimpang, mereka juga menyebarkan narasi toleransi untuk melegalisasi penyimpangan mereka. Benarlah, jika manusia tempat dosa dan lupa, maka ia akan tersesat sejauh-jauhnya tanpa kendali agama.

Dukungan pada LBGT Mengundang Azab

Transgender hukumnya haram. Hal ini didasarkan pada taraf mengubah ciptaan Allah Swt. Nabi saw. bersabda, "Allah Swt. melaknat wanita-wanita yang membuat tato, meminta ditato, mencabuti alis dan memperbaiki susunan giginya untuk mempercantik diri, yang telah merubah ciptaan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Padahal Allah Swt. telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Dalam surah At-Tin ayat 4, Allah berfirman, "Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya"

Allah telah menciptakan manusia dalam dua jenis, yakni laki-laki dan perempuan. Maka apa yang sudah Allah tetapkan, itulah yang terbaik di sisi Allah. Oleh karena itu, tak patut manusia mengubah ciptaan Allah tersebut. Demikian, manusia diciptakan pun berpasang-pasangan. Allah ciptakan laki-laki dan perempuan. Dari keduanya lahirlah generasi yang banyak hingga bersuku-suku dan berbangsa. Hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan sudah sesuai fitrahnya.

Ingatlah pada kisah umat Nabi Nuh alaihi salam, ketika beliau menyeru umatnya untuk bertobat dari liwat yang mereka praktikkan. Kisah tersebut harusnya cukup sebagai peringatan besar bagi kaum sesudahnya. Bahwa perilaku liwat (LBGT) dapat mengundang azab Allah Swt. Bahkan azab yang ditimpakan pada umat Nabi Luth belum pernah ditimpakan pada kaum sebelumnya, saking keterlaluannya perilaku liwat tersebut.

Allah memberikan 4 azab sekaligus pada umat Nabi Luth alaihi salam.
Pertama, Allah butakan mata mereka.
“Sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.” (QS. Al-Qamar: 37).

Kedua, Dikirimkan suara yang keras.
Dalam surah Al-Hijr ayat 73, Allah menerangkan bahwa kaum Nabi Luth diberikan suara yang memekakkan telinga hingga binasa ketika matahari akan terbit.

Ketiga, Allah angkat dan balikkan bumi yang mereka tempati.
“Tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS. Hud: 82).

Keempat, Allah hujani dengan batu.
Tak cukup dengan ketiga azab di atas, Allah juga menurunkan hujan batu bagi mereka. Hal ini termaktub dalam surah Al-Hijr ayat 74.

Azab di atas bisa jadi akan terulang pada masa ini, (nauzubillah) jika manusia terus memelihara perilaku menyimpang tersebut. Sedangkan, pada masa Rasulullah telah datang syariat yang mengatur sanksi bagi pelaku LBGT. Antara lain adalah dengan melaknat pelaku LBGT, kemudian diberikan sanksi dibunuh. Salah satunya dengan dijatuhkan dari tempat yang paling tinggi di daerah tersebut. Dengan penerapan sanksi tegas ini, menjadi pencegah bagi manusia lainnya agar tidak melakukan hal yang sama. Dan tentu, adanya sanksi di atas tidaklah bisa diterapkan secara individu ataupun kelompok. Namun, dibutuhkan peran negara yang menjalankan sanksi tegas tersebut kepada rakyatnya yang melampaui batas. Allahu a'lam []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Alpukat dan Rahimmu Lho!
Next
Pasal Penghinaan Kembali Mencuat, Upaya Bungkam Rakyat?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Raraswati
Raraswati
2 years ago

Bahasan transgender dan L68T tak pernah surut. Bahkan semakin meningkat dan membuat miris.

Alhamdulillah, NP memberikan ruang WorldNews yang bukan sekedar berisi berita, tapi juga keterkaitan dengan Islam. Masya Allah, semoga semakin banyak umat tercerahkan dan sadar akan pentingnya penerapan hukum Islam setelah membaca rubrik-rubrik NP.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram