Bangkitlah Wahai Pemuda Palestina, Kalian Harus Merdeka!

"Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin. (TQS. An-Nisaa: 141)"

Oleh. Diyani Aqorib
(Kontributor NarasiPost.Com dan Aktivis Muslimah Bekasi)

NarasiPost.Com-"Perlawanan ini tidak terbatas. Karena musuh kita (Israel) menyerang dengan segala bentuk persenjataan. Seperti senjata tank, pesawat tempur, helikopter, roket, dan lainnya. Maka, mengapa sekarang kita harus tunduk untuk membatasi cara kita melawan?" (Syekh Ahmed Yasin)

Kutipan di atas menggambarkan bahwa penjajahan yang terjadi di Palestina tidak bisa tidak, harus dilawan. Kebengisan Israel tidak bisa didiamkan. Cukup sudah mereka melakukan serangkaian pembantaian, penangkapan, penggusuran, pencaplokan wilayah, bahkan pemerkosaan. Mirisnya, dunia justru mendiamkan aksi mereka yang teramat kejam. Khususnya para pemimpin negeri-negeri muslim yang hanya bisa melontarkan kutukan-kutukan. Benar-benar pengkhianatan!

Setelah beberapa dekade berlalu, Palestina tak kunjung terbebas dari penjajahan. Perjanjian demi perjanjian disepakati, tapi apa daya Israel selalu mengkhianati. Mungkin Israel memang tidak mengerti bahasa diplomasi, yang mereka pahami adalah bahasa kekerasan dan perang tiada henti.

Kondisi inilah yang dirasakan oleh pemuda Palestina saat ini. Mereka mulai menyadari bahwa diplomasi dan solusi dua negara adalah tawaran basi. Mereka sudah muak dengan semua ini. Karena semua solusi yang ditawarkan tidak pernah dapat menyelesaikan persoalan Palestina secara hakiki.

Dilansir dari bbc.com (17/6/2023), adalah Janna Tamimi seorang remaja berusia 17 tahun yang mengutarakan pemikirannya tentang solusi dua negara. Menurutnya ide itu sangat klise dan tidak jelas. Karena batas-batas wilayah kedua negara tidak pasti. Sebuah ide yang absurd dan tidak memberikan solusi pasti.

Bahkan, menurut survei yang dilakukan Pusat Penelitian dan Kebijakan Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengungkapkan telah terjadi perubahan pandangan tentang solusi dua negara. Serta menurunnya dukungan terhadap Otoritas Palestina (PA) yang berkuasa. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Fakta menunjukkan pemerintah Palestina yang berkuasa saat ini tidak memiliki legitimasi dalam sistem politik. Kondisi ini berlangsung selama kurang lebih 14 tahun. Dari sinilah sebagian besar pemuda Palestina merasa harus ada perubahan yang signifikan, yang dapat mengakhiri penindasan dan penjajahan di atas bumi Palestina.

Absurditas Solusi Dua Negara

Sejatinya solusi dua negara yang ditawarkan PBB dan beberapa negara di dunia bukanlah solusi yang tepat. Pasalnya, solusi tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. Mengapa? Karena Israel datang ke Palestina untuk menduduki dan menguasainya. Artinya, ini adalah jelas-jelas penjajahan. Lalu, bagaimana bisa negara berdaulat seperti Palestina berbagi wilayahnya dengan bangsa yang sudah menjajah mereka selama berpuluh-puluh tahun? Ini adalah ide yang tidak bisa diterima akal sehat!

Tawaran solusi dua negara justru memperlihatkan sikap hipokrit PBB dan negara-negara di dunia, terutama Amerika Serikat. Karena jelas bertentangan dengan Piagam PBB yang mereka sepakati dan dengungkan. Tertera dalam Preambule (Pembukaan) Piagam PBB yang menyatakan untuk menyelamatkan generasi mendatang dari bencana perang serta menegaskan keyakinan untuk menghormati hak asasi manusia, harga diri, serta kesetaraan antara negara kecil dan besar. Namun, pada faktanya hal itu tidak terjadi. Khususnya di Palestina. Seolah-olah mereka menutup mata dan sengaja membiarkan Palestina terus bergejolak. Ada apa sebenarnya?

Tujuan utama sejarah pembentukan PBB sejak awal bukanlah untuk menciptakan perdamaian dunia. Namun, merupakan perkumpulan negara-negara Kristen Eropa yang bersatu untuk meredam kebangkitan kekuatan Islam politik di kancah internasional. Tujuannya adalah untuk membungkam tegaknya kembali Khilafah. Sehingga bisa disimpulkan konflik yang terjadi di Palestina merupakan salah satu cara mereka untuk menyibukkan dan melalaikan kaum muslimin dari perjuangan sebenarnya untuk menegakkan Khilafah. Itulah mengapa mereka menawarkan solusi dua negara, yaitu agar terus terjadi konflik yang berkepanjangan di Palestina.

Sehingga solusi dua negara adalah ide yang absurd dan wajib ditolak. Karena Allah 'Azza wa Jalla telah melarang kita memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai kaum muslim, dalam firman-Nya,

"Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin." (TQS. An-Nisaa: 141)

Terlebih lagi, Allah Maha Mengetahui apa yang terdapat dalam hati mereka. Sesuai apa yang disampaikan dalam firman-Nya,

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkanmu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya." (TQS. Ali-Imran: 118)

Khilafah Solusi Hakiki

Solusi yang hakiki bagi persoalan Palestina hanya satu, yaitu tegaknya Khilafah. Karena hanya Khilafah yang akan membebaskan Palestina dari penjajahan. Hanya Khilafah yang berani untuk mengirimkan tentaranya demi melindungi dan membebaskan Palestina dari ketertindasan dan kezaliman Israel. Khalifah sebagai pemimpin negara akan mengerahkan pasukan yang siap untuk membebaskan Palestina serta mengusir Israel dari tanah suci ke tiga kaum muslim tersebut.

Artinya khalifah adalah pemimpin sekaligus sebagai pelindung dan pembebas kaum muslimin. Sebagaimana yang disampaikan Rasulullah saw. dalam hadisnya,

"Imam/khalifah itu laksana perisai. Dia akan dijadikan tameng, di mana orang akan berperang di belakangnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, pemuda Palestina harus menyadari hal ini. Bahwa hanya Khilafahlah solusi yang hakiki. Jangan sampai semangat dan tenaga mereka terbuang sia-sia untuk memperjuangkan Palestina merdeka berdasarkan nasionalisme yang penuh ilusi. Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Diyani Aqorib S.Si. Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Memaknai Baiat
Next
Kontroversi Wisuda Sekolah? Begini Pendidikan Islam Memandangnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
1 year ago

Betul, solusi hakiki atas persoalan Palestina-Israel hanya dengan tegaknya Khilafah. Sebuah institusi yang akan mengambil alih tanah kaum muslim dari tangan penjajah. Selama solusi yang diambil untuk menyelesikan persoalan Palestina dan Israel diambil dari paradigma kapitalisme, selama itu juga penjajahan atas Palestina tetap terjadi. Ini pun harus disadari para pemuda Palestina.

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Israel bangsa serakah dan rakus yg gak pernah bosan berbagai cara utk merampas tanah Palestina. Hanya ada satu cara penyelesaian ini semua, ya dg Khilafah. Baik jangka pendek atw panjang

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

Paling geram dan kesal jika dengar kabar pemerkosaan wanita muslimah Palestina dan di belahan dunia manapun..

Kekhilafahan adalah suatu hal yang pasti..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram