Menyoal Serangan Teheran ke Tel Aviv, Sekali Lagi Umat Kecewa

Menyoal serangan teheran ke tel aviv

Sebelum melakukan penyerangan itu, Teheran juga telah memberi tahu negara-negara di kawasan tentang dualitas mereka

Oleh. Aya Ummu Najwa
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Iran, untuk pertama kalinya melakukan serangan kilat ke Israel pada hari Ahad dini hari kemarin. Kurang lebih 350 rudal dan pesawat tanpa awak (drone) ditembakkan dan dikerahkan. Hasilnya? Tercatat, hanya menimbulkan sedikit kerusakan infrastruktur Israel, bahkan tak satu pun berhasil mengakibatkan korban jiwa. Untuk hal ini, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian beralasan, bahwa Iran hanya menargetkan situs militer Israel dan tidak berniat menyerang lokasi nonmiliter, REPUBLIKA.CO.ID, Minggu (14/4/2024).

Serangan Teheran ini dikatakan sebagai bentuk balasan terhadap serangan Israel atas konsuler kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan dua komandan militer senior dan lima pejabat penting Iran lainnya. Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran hanya menargetkan pangkalan militer, di mana Israel menyimpan pesawat F-35, dan bukan yang lain. Serangan Teheran yang dilakukan selama 5 jam itu sendiri, 99 persen dapat dipatahkan oleh militer Amerika, Inggris, dan Yordania.

Masyarakat Muslim Kecewa?

Sesaat, tak sedikit masyarakat muslim dunia merasa takjub, kagum, berharap, juga mendukung apa yang dilakukan oleh Iran. Bahkan sebagian kaum muslim sampai mengelu-elukan aksi negara yang beribukotakan Teheran tersebut dan menganggapnya sebagai pahlawan. Berharap Iran dapat membalas apa yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk Palestina, seraya memujinya dan membandingkan dengan penguasa negeri-negeri Arab yang tenang tak bergeming.

Sebelum serangan diluncurkan, Abdollahian mengatakan, bahwa Teheran telah memperingatkan Washington, jika entitas Israel sekali lagi melakukan aksi apa pun, Iran akan merespons dengan lebih cepat, kuat, dan luas. Jadi, serangan Iran ini tak lain hanya sebagai pembelaan harga diri yang ternoda agar tak kehilangan muka oleh serangan Israel atas konsulernya di Damaskus, dan bukan atas pembelaan atas genosida yang dilakukan oleh Israel atas penduduk Palestina.

Sebelum melakukan penyerangan itu, Teheran juga telah memberi tahu negara-negara di kawasan tentang dualitas mereka, yaitu antara masyarakat yang membela Palestina dengan pemerintah mereka yang menyokong entitas Israel. Iran beralasan, pemberitahuan ini untuk mencegah terjadinya perang regional di wilayah tersebut. Serangan ini ditujukan hanya untuk menandingi dan sebanding dengan apa yang dilakukan Israel pada kantornya di Damaskus. Dengan demikian Iran masih ingin terlihat mematuhi hukum internasional dengan melakukan pemberitahuan tersebut.

Munculnya Berbagai Spekulasi

Sebelumnya banyak pihak yang mengaitkan serangan Teheran terhadap Tel Aviv dengan aksi genosida di Jalur Gaza selama lebih dari 6 bulan ini. Akan tetapi, pihak Iran sendiri meyakinkan bahwa aksi serangan Iran tersebut hanya bentuk tanggapan terhadap serangan yang dilancarkan pesawat Israel terhadap misi diplomatik Iran di ibu kota Suriah. Hal ini pun sangat nyata terlihat, meski Iran banyak melontarkan proyektil ke arah entitas Israel itu, bahkan hingga ke Yaman, Irak, juga Lebanon, nyatanya tak ada kerugian berarti pada Israel yang diakibatkan oleh serangan tersebut.

Akan tetapi harus diakui di satu sisi, peristiwa ini memang sangat besar dan luas, dan belum pernah terjadi sebelumnya sehingga memaksa Barat untuk kompak menjanjikan pembelaan penuh terhadap "anaknya", Israel. Amerika dan sekutunya mendukung penuh dalam menghadapi serangan Iran, bahkan siap mobilisasi negara-negara Barat untuk membantu Israel, karena Israel sendirian tidak akan mampu mempertahankan diri melawan Iran.

Di sisi lain, ada harapan dan optimisme bagi rakyat Palestina atas serangan Iran terhadap Israel tersebut. Iran seakan-akan menunjukkan meskipun perilaku dunia Islam tidak pada tingkat yang seharusnya selama beberapa bulan terakhir. Namun, Iran seolah telah menunjukkan kemampuannya untuk memerankan peran yang efektif di Palestina. Bahkan di Yerusalem, masyarakat merayakan dengan suka cita datangnya rudal Iran dan mendoakan mereka.

Ada beberapa analisis dari peristiwa tersebut:

  1. Saat ini, Israel masih membutuhkan alasan untuk meneruskan kekejiannya di Palestina. Netanyahu butuh untuk terus melakukan pembersihan etnis di Palestina, karena jika sampai ia kalah dalam pemilu, ia akan segera menghadapi berbagai dakwaan yang menantinya seperti kejahatan perang, korupsi dll. Untuk itu, Israel harus bisa memancing Amerika dan sekutunya untuk turun ke medan perang dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Israel.
  2. Demi melancarkan alasan itu, maka Israel pun memancing Hamas dengan membunuh anak-anak Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniya, dalam satu serangan brutal saat safari hari raya Idulfitri.
  3. Selain Hamas, Iran pun juga dipancing dengan aksi pengeboman kantor konsuler mereka di Suriah hingga terbunuhnya beberapa jenderal mereka. Sayang sekali, Iran hanya ingin menyelamatkan muka mereka dari penghinaan Israel tersebut, sehingga serangan yang dikirimkan kemarin, tidaklah berakibat fatal. Rudal-rudal itu didesain sedemikian rupa supaya tidak menyentuh titik vital Israel, sehingga mencegah Washington turun tangan membela Israel. Apabila perang besar pecah di wilayah tersebut, maka nasib Palestina akan semakin tak menentu.

Iran dan Israel pun sama-sama menuai keuntungan dari serangan Iran tersebut,

Pertama, Amerika dan negara-negara Barat yang sebelumnya mulai jengah atas kebiadaban-kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina, ramai-ramai kembali memberikan dukungannya kepada Israel. Bahkan, Amerika dan Inggris, juga Yordania turun tangan secara langsung merontokkan rudal-rudal Iran dengan persenjataannya.

Kedua, menguatnya situasi internal Israel yang sempat layu. Netanyahu pun kembali mendapatkan dukungan dari kabinetnya. Hal ini semakin membuatnya bersemangat meneruskan pembantaian terhadap rakyat Palestina.

Ketiga, kembalinya para sekutu Israel, termasuk negara-negara tetangga Palestina yang sempat mulai menjauh dan berpaling kepada Israel serta pemerintahan Netanyahu. Hal ini mengembalikan kepercayaan diri pada Netanyahu juga keuntungan politik yang besar untuknya.

Keempat, beralihnya atensi masyarakat dunia atas genosida serta kekejian yang dilakukan oleh Israel sampai detik ini di Palestina, khususnya di Gaza, Rafah, Khan Younis, dan sekitarnya.

Kelima, terjaganya harga diri dan kebanggaan Iran di mata dunia, setelah dipermalukan oleh serangan drone Israel di kantor konsuler Iran di Suriah yang menewaskan beberapa jenderal dan pejabat penting mereka. Dengan serangan Iran terhadap Israel ini, Iran ingin menciptakan aturan baru bagi konflik di kawasan tersebut. Selama ini, dunia memandang bahwa superioritas militer dimiliki Israel, maka Iran ingin membuktikan bahwa ia mampu mencapainya sebanyak apa yang dicapai Israel.

Keenam, peluang bagi Iran untuk unjuk gigi sehingga tak ada lagi yang berani meremehkannya. Mereka pun akan membalas secepat dan sekuat mungkin jika ada yang berani mengusik mereka seperti yang dilakukan oleh Israel atas kantor perwakilannya di Damaskus, Suriah. Iran ingin memberikan pesan penting, khususnya kepada Amerika, Israel, juga negara-negara kawasan, bahwa mereka tidak boleh menganggap remeh kekuatan yang dimiliki Iran. Iran ingin menunjukkan bahwa ia bisa terlibat dalam konflik yang terjadi di kawasan tersebut, termasuk sebagai pembuktian internal negara Syiah itu sendiri bahwa mereka mampu melakukan itu.

Ketujuh, layaknya pahlawan, Iran mendapat simpati dan dukungan dari kaum muslim di berbagai negara. Lebih-lebih dengan aksi bisu dan buta negara-negara Arab di kawasan itu atas pembantaian dan upaya pembersihan etnis yang dilakukan Israel atas rakyat Palestina. Negara-negara Arab tersebut dengan sangat buruknya memainkan perannya berpura-pura simpati dengan sekadar kecaman dan perundingan tak berujung.

Perlu diingat, dari setiap keuntungan Israel dan Iran tersebut, rakyat Palestina tetap pihak yang dirugikan. Mereka membayar setiap kebanggaan negara-negara tersebut dengan darah dan nyawa anak-anak, wanita, orang tua, pemuda, dan pejuang mereka.

Romantika Hubungan Iran-Amerika

Sejatinya, Iran dan Amerika telah menjalin hubungan kerja sama yang tak sebentar. Bahkan sudah terjalin sebelum masa pemerintahan Presiden Obama di tahun 2010. Iran diketahui rela menghentikan program nuklirnya selama 10 tahun, dengan syarat Amerika bersedia mencabut embargo ekonominya atas Iran. Kompensasinya bagi Iran? Adalah Amerika merestui Iran melebarkan sayapnya ke negara-negara Arab. Hal ini tentu mendatangkan keuntungan yang besar bahkan ratusan miliar dolar per tahun bagi Iran, yang sebagiannya digunakan untuk meluaskan jaringannya ke Lebanon, Irak, Yaman, juga sebagian negara Afrika.

https://narasipost.com/world-news/04/2024/peran-iran-dalam-isu-palestina/

Romantika itu masih ada, sehingga tak ada kebijakan Teheran yang tidak diketahui oleh Amerika, termasuk serangan Iran ke Israel. Tentu dengan restu dari Amerika, dengan syarat tidak menyasar pada titik vital Israel serta dengan desain yang mudah ditembak jatuh oleh sekutu entitas Zionis tersebut.

Saatnya Umat Islam Bangun dari Tidurnya

Serangan singkat Teheran terhadap Tel Aviv kemarin, jelas jauh panggang dari api. Apa yang dibayangkan oleh umat Islam bahwa Iran berani maju menjadi pembela Palestina jelas hanya isapan jempol belaka. Sekali lagi umat terkena prank dan kecewa. Meski rudal-rudal Iran itu didesain bukan untuk menghancurkan Israel, nyatanya sempat membumbungkan harapan umat akan pembelaan atas penderitaan rakyat Palestina. Umat sempat berharap dan optimis bahwa ada satu negara yang berani melawan Israel dan kroninya.

Betapa sesungguhnya negara-negara muslim mempunyai kekuatan untuk menghadapi kesombongan Israel. Bahkan, hanya Iran seorang diri telah membuat entitas zionis tersebut ketar ketir dan berteriak memanggil sekutunya layaknya bayi. Sungguh, alangkah indahnya jika negara-negara Islam bersatu, tentu kekuatan yang akan dihasilkan akan jauh lebih dahsyat untuk menghancurkan Israel dan sekutunya. Mereka akan lari tunggang langgang pergi dari bumi Palestina, dan rakyat Palestina tak perlu lagi terzalimi sedemikian rupa.

Sayang sekali umat Islam belum juga sadar. Apa yang terjadi kemarin, seharusnya menjadi sinyal bagi kaum muslim untuk bersatu dan merekatkan ukhuwah di antara mereka. Sudah saatnya umat menyadari, bahwa tak ada negara yang akan membela hak-haknya, membebaskan tanahnya, dan menolongnya dari penjajah yang merampas kemerdekaannya, kecuali Khilafah. Khilafahlah yang akan menyatukan kekuatan negeri-negeri Islam di bawah satu komando khalifah yang menyerukan jihad fisabilillah mengusir setiap penjajah dari negeri-negeri muslim termasuk Palestina.

Akan tetapi, umat Islam belum juga mau bersatu dan merasa nyaman dengan sekat-sekat negara bangsa. Kepentingan "pribadi" mereka begitu lebih menggoda dan menggairahkan daripada persatuan dan bangkitnya Islam. Mereka lebih memilih menjilat kaki musuh demi sekelumit keuntungan. Jiwa-jiwa mereka dipenuhi dengan penyakit takut mati. Benarlah apa yang Rasulullah sampaikan dalam hadis riwayat Abu Daud no. 4297 dan Ahmad no. 278, hadis ini sahih menurut Syekh Al-Albani. Dari Tsauban berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Nyaris saja umat-umat yang ada dari kalangan kafir mengerumuni kalian dari berbagai arah. Mereka berkumpul layaknya mengerumuni makanan dalam pinggan”. Seorang sahabat bertanya, ”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah jumlah kami saat itu sedikit?” Rasulullah menjawab, ”Bahkan jumlah kalian pada saat itu sangatlah banyak. Akan tetapi, kalian laksana sampah yang hanyut oleh air hujan. Allah akan melenyapkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menghunjamkan ’Wahn’ dalam hati kalian. Kemudian seseorang kembali bertanya, ”Apakah ’wahn’ itu wahai Rasulullah?” Beliau berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” Wallahu A'lam bishshawab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Normalisasi Islam Sebagai Ideologi
Next
Tertawa Ditinjau dari Sisi Medis dan Islam
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

6 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
5 months ago

Betul, banyak masyarakat dunia yang menduga bahwa serangan Iran ke Israel adalah bentuk pembelaan terhadap Palestina. Nyatanya itu hanya ilusi.

Jika mau membela kenapa tak sedari dulu. Iran baru bereaksi karena membalas kematian para petinggi negara itu yang tewas oleh rudal Israel.

Firda Umayah
Firda Umayah
5 months ago

Masyarakat Iran juga sangat bangga pada sikap pemerintahnya yang menyerang Israel. Namun mereka lupa terhadap Palestina yang harus segera diselamatkan dari penjajah Israel.

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
5 months ago

Umat Islam tdk boleh terkecoh dengan sandaiwara yg terus diciptakan Iran, Israel, Amerika dll.

Sampai kapan pun penjajah2 itu tdk akan pernah ada utk Palestina dan Islam. Umat Islam tetap fokus memperjuangkan ideologi Islam sebagai pembebas dari ketertindasan dan penjajahan yg ada.

Firda Umayah
Firda Umayah
Reply to  Mimy muthmainnah
5 months ago

Sepakat

Novianti
Novianti
5 months ago

Malah serangan Iran bisa menguatkan lagi pamor Netanyahu. Lagi-lagi umat Islam dipermainkan. Seolah memberi harapan yang membangkitkan sisi emosioal umat Islam. Padahal, semata-mata kepentingan nasional Iran. Inilah racun nasionalisme yang melumpuhkan kecerdasan politik umat Islam.

Aya Ummu Najwa
Aya Ummu Najwa
Reply to  Novianti
5 months ago

Semoga umat segera sadar ya mb, bahwa hanya dengan bersatu umat islam akan kuat

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram