The Mukaab, Akankah Bernasib Seperti Gereja Abrahah?

The Mukaab, Akankah Bernasib Seperti Gereja Abrahah?

”Sekeras apa pun usaha MBS untuk mengunggulkan The Mukaab daripada Ka’bah, upayanya bisa dijamin pasti gagal. Karena yang menjaga Ka'bah bukan manusia, tetapi Sang Pencipta manusia, alam semesta, dan kehidupan.”

Oleh. Ragil Rahayu, S.E.
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dulu, Abrahah membuat gereja nan megah bernama Al-Qullais di Yaman. Maksud hati hendak menyaingi Ka'bah, ternyata gereja itu sepi, bahkan menjadi tempat orang buang kotoran. Abrahah pun geram dan hendak menghancurkan Ka'bah. Namun, belum sampai di tujuan, pasukannya sudah dihabisi oleh burung yang datang berbondong-bondong (ababilan).

Inilah tamsil orang sombong. Sudah punya kuasa lalu banyak maunya. Sampai-sampai "rumah Allah" pun hendak dia kalahkan. Orang sombong begini, mudah saja bagi Allah Taala untuk mematikannya. Cukup dengan mengirim makhluk-Nya berupa burung untuk melemparkan kerikil dari neraka. Seketika habislah kesombongan Abrahah dan pasukannya. Peristiwa ini terjadi 50 hari sebelum lahirnya Rasulullah yang mulia.

"Ka'bah" Baru

Kini, belasan abad setelah sang Rasul wafat, ada umatnya yang sombong laksana Abrahah, hendak melakukan hal yang serupa. Hari ini, bukan gereja yang dibangun, tetapi The Mukaab. Yaitu sebuah gedung berbentuk kubus seperti Ka'bah yang merupakan kota di dalam kota. Pangeran MbS membangunnya di Distrik New Murabba, Riyadh.

Bangunan yang terdiri dari hunian, hotel, kantor, ritel, dan tempat rekreasi ini disebut sebagai sebagai tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru (CNBC Indonesia, 24-2-2023).

Rencana pembangunan Ka'bah baru ini sontak mendapatkan respons negatif dari umat Islam. Pemilihan bentuk yang mirip Ka'bah mengisyaratkan adanya upaya MbS untuk mengerdilkan nilai Ka'bah.

Apalagi, The Mukaab adalah tempat hiburan. Ketika dibangun di dekat Ka'bah dan bentuknya juga mirip, tampak bahwa ada upaya mengalihkan kiblat kaum muslimin dari Ka'bah ke The Mukaab.

Memang, umat Islam masih salat menghadap Ka'bah, tetapi kiblat pemikirannya, politiknya, tujuan dan orientasi hidupnya beralih ke The Mukaab. Bahkan, bisa dibayangkan, ketika nanti bangunan ini rampung dibangun, jemaah haji dan umrah, setelah khusyuk ibadah dan berdoa di depan Ka'bah, lalu bergeser sedikit ke Ka'bah baru. Untuk apa? Untuk ibadah? Tentu bukan, tetapi untuk berfoya-foya, dan bisa jadi bermaksiat. Astagfirullah!

Visi Saudi 2030

The Mukaab diklaim sebagai pusat kota baru dan merupakan realisasi dari Visi Saudi 2030. Dalam visi ini, Saudi hendak mengurangi ketergantungan ekonomi negara tersebut terhadap minyak. Hal ini seiring dengan menipisnya cadangan minyak Arab Saudi. Pada 2011, Wikileaks mewartakan bahwa produksi tertinggi minyak Saudi hanya tinggal 15 tahun lagi.

Satu sektor yang paling mungkin untuk dikembangkan di Saudi adalah pariwisata. Itulah sebabnya sang pangeran membuka Saudi seluas-luasnya untuk turis asing. Berbagai hambatan dia rubuhkan, mulai dari regulasi, budaya hingga agama. Pemikiran dan budaya Islam disisihkan, sedangkan pemikiran dan budaya asing diadopsi.

Berbagai barang dan aktivitas haram digelar demi memperoleh devisa. Aurat bebas dipertontonkan, khamar bebas dikonsumsi, judi difasilitasi, prostitusi tidak tabu lagi. Sementara itu, ulama yang menasihati dimasukkan jeruji. Sebagian bahkan dihabisi. Wartawan yang kritis justru dimutilasi. Pangeran "rasa" raja ini benar-benar mendominasi pemerintahan, meski raja yang resmi adalah ayahnya.

Setelah The Mukaab, entah kontroversi apa lagi yang akan sang pangeran lakukan. Sebelumnya dia sudah banyak melakukan liberalisasi terhadap Saudi. Ke depan, bisa jadi makin banyak kontroversi yang akan dilakukan. Semuanya demi cuan sehingga bisa mempertahankan kekuasaannya lebih lama.

Padahal, Saudi dikaruniai Allah sebagai penjaga Haramain. Ini adalah anugerah yang harusnya disyukuri dengan melayani jemaah haji sebaik mungkin. Yaitu berkhidmat menyediakan berbagai fasilitas sehingga kemuliaan mereka tersohor di seluruh penjuru dunia sebagai tuan rumah yang penuh kasih sayang. Bukan justru seperti sekarang, melakukan liberalisasi dan kapitalisasi di semua sektor, termasuk dalam penyelenggaraan haji. Sungguh sayang, kemuliaan yang leluhurnya wariskan sebagai penjaga Ka'bah justru diabaikan demi recehan devisa.

Padahal, andaikata Saudi mau melayani umat Islam yang sedang ibadah dengan pelayanan terbaik, umat Islam di seluruh dunia akan loyal kepadanya. Sebagaimana dulu umat Islam juga demikian loyal pada Syarif Makkah. Mengapa bukan hal ini saja yang dioptimalkan?

Ending -nya Mengecewakan

Sekeras apa pun usaha MbS untuk mengunggulkan The Mukaab daripada Ka’bah, upayanya bisa dijamin pasti gagal. Karena yang menjaga Ka'bah bukan manusia, tetapi Sang Pencipta manusia, alam semesta, dan kehidupan.

Allah Taala berfirman dalam QS. Ali Imran 96:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

"Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."

Demikianlah Ka'bah senantiasa diliputi berkah dan petunjuk. Siapa pun yang hendak mengunggulinya, akan Allah tumbangkan. Wallahualam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Ragil Rahayu (Tim Penulis Inti NarasiPost.Com )
Ragil Rahayu S.E Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Yuk Ngaji Sebagai Bukti Ketaatan Diri
Next
Otaknya Jorok Moralnya Ambyar, Sekularisme Ide Perusak Akal!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram