Propaganda kelompok neo-Nazi dan partai oposisi sayap kanan AfD, yang berusaha untuk menimbulkan ketakutan terhadap para Muslim dan imigran.
Oleh : Nay Beiskara
(Kontributor Media)
NarasiPost.Com-Awal 2021, kondisi kaum muslim di berbagai belahan dunia tak jua kunjung membaik. Di Eropa misalnya, kaum muslimin masih di bayang-bayangi Islamofobia. Banyak dari komunitas muslim di sana, terutama di Jerman yang menjadi sasaran ancaman, vandalisme atau pembakaran dalam beberapa bulan terakhir.
Jerman yang berpenduduk lebih dari 80 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Di antara hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, 3 juta di antaranya berasal dari Turki. Jumlah yang besar itu ternyata tak menjadikan komunitas muslim di sana mendapat perlakuan yang manusiawi.
Anadolu Agency melansir, Presiden Asosiasi Turki-Muslim IGMG Kemal Ergun menyatakan, setidaknya terdapat 122 masjid yang menjadi sasaran serangan. Puluhan masjid di sana pun mendapat banyak ancaman bom oleh kelompok neo-Nazi atau kelompok ekstremis. Tak hanya itu, tak sedikit kaum muslimah -terutama yang menggunakan khimar dan jilbabnya- yang mengalami pelecehan secara verbal juga serangan secara fisik. Kepolisian setempat secara resmi mencatat kasus kejahatan telah mencapai angka 632 kasus Islamofobia di Jerman dari Januari hingga November 2020.
Fakta yang lebih mengejutkan lagi terjadi di Februari 2021. Pikiranrakyat.com (10 /2/2021) mengabarkan dari surat kabar setempat Neuer Osnabrücker Zeitung, bahwa tindakan Islamofobia ini meningkat hampir seribu kasus, yakni mencapai 901 kasus serangan. Wabah Covid-19 yang melanda saat ini ternyata tak mampu mengurangi serangan-serangan terhadap muslim. Ini ditunjukkan dengan masih ditemukannya tindakan perusakan dengan simbol Nazi, ancaman terhadap Muslim, hingga merobek khimar dan jilbab muslimah di sana. Bahkan, tercatat dua muslim kehilangan nyawa karena tindakan Inslamofobia itu.
Banyaknya penyerangan, kasus rasisme dan Islamofobia ini tak lepas dari menguatnya tindakan anti-Muslim dan anti-Turki di negara itu. Hal ini dipicu oleh propaganda kelompok neo-Nazi dan partai oposisi sayap kanan AfD, yang berusaha untuk menimbulkan ketakutan terhadap para Muslim dan imigran. Tujuannya adalah untuk memenangkan lebih banyak suara.
Inilah sekelumit gambaran kondisi muslim di Jerman saat ini setelah seabad institusi penerap syariat Islam, yakni Khilafah runtuh di tangan para kafir penjajah. Sedang, kondisi kaum muslim di belahan dunia lain pun tak jauh berbeda. Mereka, mayoritas ataupun minoritas, menjadi komunitas yang tertindas. Tanpa Khilafah, kondisi umat kian melemah. Sumber daya manusianya dieksploitasi dan sumber daya alamnya di jarah.
Umat tak lagi memiliki kekuatan tuk melindungi diri mereka, baik kehormatan, harta, maupun nyawanya. Persatuan umat menghilang, tercerai berai karena sekat-sekat Nasionalisme yang sengaja ditanamkan di negeri-negeri mereka. Umat tak lagi diriayah dengan hukum Ilahi, tapi dengan hukum buatan manusia yang rusak dan merusak. Semua itu terjadi karena umat tak lagi memiliki junnah.
Kehidupan umat Islam khususnya dan manusia umumnya, tenggelam dalam kehidupan materialisme. Kehidupan yang jauh dari keberkahan. Umat merasakan kesempitan demi kesempitan hidup yang tak kunjung berkesudahan. Semoga institusi penerap hukum Islam segera tegak kembali tak lama lagi, in syaa Allah.
”… Kemudian akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).[]
Photo : Pinterest
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]