Teknologi Maju, Waspada Penipuan Gaya Baru

Teknologi Maju

Teknologi jangan menjadi alat penipuan gaya baru, melainkan menjadi amunisi untuk makin mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Oleh. Haifa Eimaan
Tim Penulis Inti NarasiPost.Com

NarasiPost.Com-Karyawan di sebuah firma keuangan multinasional di Hong Kong menjadi korban penipuan daring dengan rekeningnya dikuras sebesar US$25,6 juta atau setara 400 miliar rupiah. Penipuan melibatkan teknologi Deepfake yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memodifikasi atau menciptakan konten visual, seperti foto dan video. Deepfake dapat menghasilkan konten yang sangat realistis, sulit dibedakan dari konten asli, dan dapat menimbulkan kesalahan persepsi bagi yang melihatnya. Dalam kasus ini, penipu menggunakan Deepfake untuk berpura-pura sebagai CFO perusahaan.

Kepolisian Hong Kong mengungkap bahwa sang CFO palsu melakukan panggilan video konferensi yang dihadiri karyawan lainnya. Oleh karena itu, korban sangat percaya bahwa konferensi daring tersebut nyata. Namun, ternyata semua orang dalam panggilan video tersebut adalah palsu, demikian yang dinyatakan oleh Baron Cahn Shun-ching, seorang anggota kepolisian.

Sebelum bergabung dalam panggilan video, korban menerima email yang seolah-olah berasal dari CFO perusahaan cabang Inggris. Sang CFO gadungan pun meminta untuk melakukan transaksi rahasia. Meskipun curiga, korban yakin setelah melihat karyawan lain dalam konferensi daring tersebut. Akibatnya, korban setuju untuk mentransfer sebesar 200 juta dolar Hong Kong atau sekitar 25,6 juta dolar Amerika. Kepolisian Hong Kong juga mengungkap bahwa ini bukan kasus penipuan pertama yang memanfaatkan Deepfake. Pihak kepolisian Hong Kong telah melakukan 6 penangkapan terkait dengan modus penipuan gaya baru ini. (cnbc.com, 10/2/2024)

Teknologi Maju Ibarat Pisau Bermata Dua

Kemajuan teknologi memiliki dua sisi baik dan buruk, ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, teknologi memungkinkan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, efisiensi di berbagai bidang, serta kemajuan dalam penelitian dan pengembangan. Contoh di sektor kesehatan adalah pemanfaatan robot dalam prosedur bedah. Robotik telah diadopsi dalam prosedur bedah untuk meningkatkan presisi dan hasil operasi. Robot bedah dapat memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam prosedur kompleks dan memungkinkan akses ke area yang sulit dijangkau tangan manusia.

Contoh lain dalam bidang pendidikan, yakni pemanfaatan realitas virtual (virtual reality) dan realitas augmentatif (augmented reality). Teknologi realitas virtual dan realitas augmentatif telah digunakan dalam pendidikan untuk menciptakan pengalaman belajar sesungguhnya. Dengan teknologi ini, siswa dapat menggunakan headset realitas virtual untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau menyelami lingkungan belajar yang abstrak dalam lingkungan tiga dimensi.

Namun, di sisi lain, kemajuan teknologi juga membuka peluang penyalahgunaan dan tindak kejahatan, seperti penipuan daring, pencurian data pribadi, atau bahkan pembuatan konten palsu dengan menggunakan Deepfake. Berbagai perilaku kejahatan gaya baru ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, tetap perlu diwaspadai potensi penyalahgunaannya.

Pemanfaatan Teknologi Maju untuk Penipuan

Perkembangan teknologi demikian cepatnya hingga tidak setiap orang mampu mengimbanginya. Dalam kondisi semacam ini, mereka dapat dikatakan sebagai orang yang buta teknologi. Keberadaannya dijadikan peluang bagi para pelaku kejahatan. Salah satunya adalah pengguna Deepfake, teknologi AI yang dapat meniru suara bahkan perilaku seseorang dengan sangat persis.

Peningkatan kasus penipuan dengan memanfaatkan teknologi merupakan indikasi bahwa komunitas sosial telah mengalami kerusakan. Atas nama kebebasan berperilaku yang dijamin sepenuhnya dalam sistem kapitalisme, setiap orang merasa merdeka melakukan apa saja. Penipuan dengan perantara teknologi tidak hanya menyebabkan kerugian secara finansial, tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis dan sosial. Korban penipuan dapat mengalami stres, depresi, dan kehilangan kepercayaan terhadap orang lain.

https://narasipost.com/teenager/12/2022/ngeri-banget-modus-penipuan-gaya-baru-makin-menjamur/

Penipuan dengan menggunakan beragam teknologi terbaru juga dapat mengancam kesejahteraan individu. Bagaimana tidak, sistem kapitalisme juga menjamin kebebasan kepemilikan. Oleh sebab itu, tidak heran bila setiap orang berlomba-lomba memperkaya diri dengan beragam cara. Sebagai akibatnya, kesenjangan ekonomi makin terbuka lebar. Kesenjangan ini menciptakan peluang penipuan dengan target masyarakat miskin dan berpendidikan rendah. Mereka ini menjadi target empuk karena lebih mudah tergoda dengan iming-iming keuntungan yang ditawarkan dan buta literasi digital.

Landasan Kemajuan Teknologi

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ
الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring. Mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (sembari berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali-Imran: 190-191) 

Ayat di atas menjadi landasan bahwa dalam keadaan apa pun harus senantiasa mengingat Allah. Begitu pula saat merancang dan mengembangkan teknologi. Dalam Islam, kemajuan teknologi harus dilandasi iman dan takwa yang mumpuni. Dengan iman dan takwa, individu tidak punya pilihan, kecuali menggunakan teknologi secara bertanggung jawab demi kemaslahatan.

Berikut adalah cara Islam mendorong  kemajuan teknologi dengan landasan iman dan takwa.

1. Teknologi untuk kemudahan beribadah. Seluruh teknologi yang dirancang dan dikembangkan dalam rangka untuk memudahkan umat Islam beribadah. Contohnya adalah astrolab yang ditemukan oleh Maryam al-Asturlabi untuk memudahkan penghitungan waktu dan mengetahui panjang siang serta malam; Ibnu Majid menemukan kompas untuk memudahkan menentukan arah kiblat; dan masih banyak penemuan lainnya.

2. Pendidikan dan penelitian diberi kesempatan seluas-luasnya. Islam mendorong umatnya untuk mengejar pengetahuan dan melakukan penelitian yang bermanfaat bagi umat manusia. Dengan prinsip semacam ini, teknologi seperti Deepfake tidak akan ada karena melanggar syariat. Saat Eropa ada dalam masa kegelapan, umat Islam berada dalam masa kegemilangan. Di Cordova, Spanyol, masjid-masjidnya menyatu dengan madrasah, lengkap dengan fasilitas pendidikan lainnya. Di Maroko terdapat perguruan tinggi pertama yang dibangun oleh Fatimah al-Fihri. Lembaga pendidikan Islam telah melahirkan ilmuwan sekaliber Ibnu Sina, al-Khawarizmi, Ibnu Haitham, dan masih berderet-deret ilmuwan lainnya.

3. Islam memiliki ketegasan dalam penggunaan teknologi. Iman dan takwa yang menjadi landasan setiap muslim mengharuskannya untuk menggunakan teknologi dengan penuh integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Halal dan haram menjadi pertimbangannya. Demikian pula dengan standar baik dan buruk semata-mata menggunakan kacamata syariat. Penggunaan teknologi yang bertentangan syariat, seperti penipuan, pelanggaran privasi, atau penyalahgunaan kekuasaan, diharamkan.

4.  Kemajuan teknologi demi kemaslahatan umat. Dalam Islam, kemajuan teknologi digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu juga untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi seluruh umat manusia.

Khatimah

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kemajuan teknologi tidak lagi menjadi pisau bermata dua, tetapi amunisi untuk makin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Kemajuan teknologi tidak lagi menjadi ancaman bagi komunitas sosial dan kesejahteraan, tetapi menjadi harapan bagi kualitas hidup yang makin baik dan sejahtera. Wallahu a’lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Penulis Inti NarasiPost.Com
Haifa Eimaan Salah satu Tim Penulis Inti NarasiPost.Com. pernah memenangkan Challenge bergengsi NarasiPost.Com dalam rubrik cerpen. beliau mahir dalam menulis Opini, medical,Food dan sastra
Previous
Agama dan Kekuasaan
Next
Sumur Minyak Ilegal Meledak, di Mana Peran Negara?
4.3 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

8 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
2 months ago

Tak banyak muslim yang memahami landasan kemajuan teknologi.

Penipuan via kecanggihan teknologi banyak sekali ragam dan motifnya di sistem yang tak ada landasan iman ini. Naudzubillah

Barokallahu fiik, Mbak

Sartinah
Sartinah
2 months ago

Wah, ngeri ya penipuan berbasis AI.

Betul nih, kecanggihan teknologi yang berkembang pesat tetap saja berpotensi disalahgunakan, apalagi sistem yang ada memang rusak.

Puspita Ningtiyas
Puspita Ningtiyas
2 months ago

Teknologi AI memang mengesankan. Harusnya negara beri kebijakan khusus tentang ini agar tidak banyak penyalahgunaan untuk kejahatan

Firda Umayah
Firda Umayah
2 months ago

Ngeri banget kalau kecanggihan teknologi dipakai untuk penipuan. Jangankan orang awam bahkan orang yang mengikuti perkembangan teknologi pun bisa jadi korbannya

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
2 months ago

Wah bener banget Mba, tekhnologi maju mesti harus cerdas dalam menggunakannya. Gunakan sesuai dengan standar agama. Aturan Islam yang berasal dari Allah

Deena
Deena
2 months ago

Teknologi maju banyak disalahgunakan untuk mencari keuntungan sendiri dengan merugikan orang lain. Miris...

Siti Komariah
Siti Komariah
2 months ago

Barakallah Mbak Haifa. Wah penipuan melalui teknologi bukan hanya di Indonesia, ternyata telah menyebar ke dunia. Hmmm, gini nih kalau teknologi di bawah kepemimpinan kapitalisme. Adanya untuk mencari keuntungan. Apalagi standarnya bukan Islam. Ya wes, apa pun dilakuan yo Mbak Haifa.

Haifa
Haifa
Reply to  Siti Komariah
2 months ago

Betul, Mba. Awalnya saya mengira Krn tingkat literasi digital kita rendah jadi mudah tertipu, nyatanya yang di luar negeri pun ada yang tertipu karena kecanggihan teknologinya dan memang berpotensi untuk melakukan penipuan.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram