Afrika Selatan menjadi sorotan dunia setelah menggugat Israel melakukan upaya genosida terhadap muslim Palestina.
Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan Penulis Derap Dakwah Umayah)
NarasiPost.Com-Afrika Selatan kembali bersuara. Ya, setelah melayangkan gugatan genosida yang dilakukan Israel di wilayah Gaza, Afrika Selatan melayangkan permintaan mendesak untuk tindakan tambahan kepada Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ). (hukumonline.com, 20/02/2024)
Bukan tanpa alasan. Permintaan mendesak tersebut merupakan respons atas serangan Israel yang kini menyerang wilayah Rafah. Namun sayang, ICJ menolak permintaan Afrika Selatan dengan alasan bahwa putusan provisional measures pada 26 Januari 2024 lalu dianggap berlaku di seluruh Jalur Gaza termasuk Rafah. Lantas, akankah putusan ICJ mampu menghentikan penjajahan Israel atas muslim Palestina? Adakah solusi tuntas untuk menyelesaikan penjajahan Israel?
Perjalanan Suara Afrika Selatan untuk Palestina
Afrika Selatan menjadi sorotan dunia setelah menggugat Israel melakukan upaya genosida terhadap muslim Palestina di Jalur Gaza. Dalam gugatannya pada bulan Januari lalu, negara tersebut meminta ICJ memerintahkan Israel menghentikan operasi militernya. Namun, gugatan negara itu dibantah oleh Israel. Negara Yahudi itu menyatakan bahwa tuduhan yang dilayangkan tidak berdasar dan Israel melakukan penyerangan untuk membebaskan sandera yang ditawan oleh Hamas.(bbc.com, 11/02/2024.
Merespons gugatan tersebut, ICJ lantas mengadakan dengar pendapat publik yang dimulai pada 11 Januari lalu di Den Haag, Belanda. Sejumlah negara pun mendukung agar Israel segera menghentikan serangan ke Gaza. Beberapa negara itu antara lain Malaysia, Turki, Lebanon, Yordania, Bolivia, Pakistan, Belgia, Brasil, Venezuela, dan lain-lain. Sedangkan negara-negara yang menolak gugatan Afrika Selatan, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hungaria, dan Guatemala. (kompas.com, 14/01/2024)
Dari sidang perdana dan dilanjutkan pada sidang berikutnya, ICJ mengeluarkan putusan provisional measures agar Israel memastikan militernya menghentikan tindakan genosida di Gaza dan membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke daerah tersebut. Namun, Israel tak mengindahkan putusan tersebut bahkan terus melakukan penyerangan hingga saat ini. Ya, penyerangan terus terjadi hingga di Rafah. Oleh karena itu, Afrika Selatan kembali menggugat agar ICJ memberikan tindakan tambahan kepada Israel.
Putusan ICJ terhadap Israel Mandul?
Sungguh, penyerangan tanpa henti yang dilakukan Israel sekalipun telah mendapatkan putusan ICJ merupakan bukti bahwa Mahkamah Internasional tak mampu menghalangi penjajahan Israel atas Palestina. Ketidakmampuan ini merupakan imbas dari ketiadaan militer yang menghalau tindakan Israel. Saat dunia disuguhkan dengan genosida secara terang-terangan selama lima bulan, dunia hanya dapat mengutuk, mengecam, dan menggugat tanpa aksi nyata yang berarti.
Lebih jauh lagi, ketiadaan militer yang memukul mundur pasukan Israel merupakan bukti bahwa negara-negara di dunia enggan bersatu untuk menumpaskan penjajahan di muka bumi. Bahkan misi terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjaga perdamaian dunia pun hanya omong kosong belaka.
Inilah hasil dari nasionalisme yang ada dalam tubuh masyarakat dunia. Meskipun kezaliman dan pembantaian terlihat jelas, tak ada yang mampu menghentikannya karena sekat wilayah negara. Bahkan negeri-negeri muslim pun enggan menurunkan militernya untuk menolong saudara seakidahnya. Tak hanya karena ikatan nasionalisme, penyakit wahn alias cinta dunia dan takut mati pun mendera para pemimpin negeri muslim.https://narasipost.com/world-news/08/2022/palestina-di-titik-nadir/
Dari sini, nyatalah bahwa muslim Palestina tidak bisa berharap kepada ICJ, PBB, atau lembaga internasional lainnya. Sebab penyerangan yang terjadi di Palestina hanya membutuhkan pertolongan fisik pula, yaitu gerakan militer yang mampu menghentikan militer Israel. Bukan pembelaan yang hanya bersifat narasi semata.
Solusi Tuntas Penyerangan Israel terhadap Palestina
Penyerangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina jelas hanya dapat dihentikan dengan kekuatan militer. Militer yang berasal dari negara yang berdaya dan mandiri. Negara yang tidak terikat dengan ikatan nasionalisme, perjanjian internasional yang tidak memihak muslim, atau yang lainnya. Negara yang lahir atas dasar keimanan kepada Allah Swt. Negara yang ditegakkan penuh ketakwaan yaitu negara Islam, Khilafah.
Khilafah, sebagai satu-satunya institusi Islam akan mampu mengusir penjajahan dengan jihad fi sabilillah.
Kemampuan Khilafah untuk menyelamatkan muslim Palestina akan terwujud karena beberapa hal berikut:
Pertama, Khilafah mampu menyatukan muslim untuk berjuang dengan dorongan akidah Islam.
Landasan berdirinya Khilafah adalah keimanan pada umat Islam akan wajibnya menerapkan hukum-hukum Allah. Keimanan ini juga meliputi keyakinan akan kewajiban jihad fi sabilillah. Oleh karena itu, Khilafah akan mampu membangkitkan gelora juang umat Islam untuk membela saudara seakidahnya. Allah Swt. berfirman,
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ
“Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (QS. Al-Baqarah : 191)
Kedua, militer muslim dalam Khilafah adalah mereka yang tidak takut mati dan mengejar syahid.
Sungguh, tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada hilangnya rasa takut dalam diri seseorang. Ya, di saat manusia takut mati, muslim yang bertakwa justru mengejar kematian agar bisa syahid di jalan-Nya. Seperti yang ada pada muslim Palestina. Meskipun mereka harus berjuang sendiri melawan militer Israel, mereka tak pernah gentar sama sekali. Justru mereka makin bersemangat untuk mengejar kematian di jalan Allah.
Ketiga, militer muslim Khilafah adalah militer kuat yang penuh strategi.
Keunggulan militer Khilafah tidak hanya terletak karena keimanan yang dimiliki pasukannya. Namun juga terletak dalam strategi yang digunakan. Sepanjang sejarah, militer Khilafah adalah militer terkuat di dunia hingga mampu membebaskan berbagai wilayah. Bahkan, kekuasaan Khilafah telah mencapai dua pertiga wilayah dunia.
Sumber wikipedia mencatat, kekuatan militer Khilafah juga didukung karena kedisiplinan dan organisasi yang tinggi. Perlengkapan militer yang digunakan juga cukup problematik. Jika dibandingkan dengan pasukan lain pada zamannya, perlengkapan militer Khilafah memiliki perlindungan yang sangat baik dalam pertempuran.
Keempat, ketaatan muslim akan perintah khalifah.
Militer Khilafah tidak akan bergerak tanpa adanya instruksi dari khalifah selaku kepala negara. Kepekaan khalifah terhadap syariat Islam termasuk dalam membela muslim yang dizalimi membuat Khilafah memiliki martabat yang tinggi di hadapan dunia.
Umat Islam tentu masih ingat dengan kepahlawanan pasukan Khalifah Mu’tashim Billah yang menerjunkan pasukan ke Kota Amuriah hanya untuk membela seorang muslimah yang dilecehkan oleh Yahudi. Kegigihan khalifah dalam menegakkan syariat Islam inilah yang turut membuat warga negara Khilafah taat akan perintah khalifah.
Penutup
Afrika Selatan yang menggugat Israel untuk membela Palestina membuktikan masih ada hati nurani yang bersuara karena perikemanusiaan. Namun, itu tidak cukup tanpa kekuatan militer yang mampu memukul mundur Israel. Hanya dengan Khilafah, muslim Palestina akan terbebas dari penyerangan dan penjajahan. Karena militer Khilafah memiliki dorongan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. yang tidak mampu tergantikan oleh silaunya dunia.
Wallahua’lam bishawab. []
Selama Amerika masih bertengger sebagai negara super power, Israel akan terua berlenggang menyerang Palestina. Kekejian nyata ini ternyata belum menggerakkan umat Islam untuk bersatu dan menegakkan khilafah. Dengan keberadaannya, Israel bisa terusir.
Memang kuncinya adalah di persatuan umat Islam. Jika tidak bersatu, maka tubuh umat Islam akan terus terpecah belah.
ICJ bekerja untuk tuannya. Hal ini yang tidak dipahami oleh penguasa muslim dan penguasa pengusung HAM.
Leres, Mbak. Palestina akan merdeka saat Islam memayungi dunia dalam institusi negara.
Barokallahu fiik, Mbak
Ya, PBB pun hanya bergerak sesuai arahan tuannya.
ICJ atau lembaga apa pun yang dibentuk sebagai solusi untuk menghentikan genosida Zionis Yahudi atas Palestina sesungguhnya tidak akan berpengaruh apa pun. Palestina sangat butuh Khilafah untuk bisa lepas dari kekejaman Israel.
Ya, benar. Hanya Khilafah yang berani memberantas penjajahan
Sangat menantikan adanya militer khilafah yang akan membiasakan Palestina dari kezaliman Zionis.
Dan lebih menantikan lagi hadurnya Daulah Khilafah Islamiah yang akan membentuk tentara militer itu.
Semoga Khilafah bisa segera hadir di tengah-tengah umat Islam. Aamiin
ICJ apa fungsinya? Sudah jelas bahwa tindakan Israel ke Palestina adalah bentuk genosida yang amat sangat dilaknat Allah. Dimana fungsi perdamaian bangsa-bangsa nya? Hanya aturan Islam solusi tuntasnya dan hanya insan yang bertakwa yang peduli Palestina.
Karena ICJ itu mahkamah yang masih menggunakan aturan manusia. Jadi jelas tidak akan pernah berpihak kepada muslim terutama yang ingin menerapkan Islam.