Islamofobia hanya bisa dilenyapkan dengan menghancurkan pabrik yang memproduksinya, yakni peradaban kapitalisme yang tegak di atas asas sekularisme.
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Tidak terasa perseteruan antara Israel dan Palestina sudah memasuki bulan keempat, yang mana terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu. Sebuah organisasi pemantau, Tell MAMA, melaporkan bahwa akibat genosida yang dilakukan Israel di wilayah Gaza, insiden kebencian antimuslim di negara Hitam (baca: Inggris) meningkat lebih dari tiga kali lipat. (Arab News, Sabtu 24/2/2024)
Di laman berita dikatakan bahwa perempuan menjadi sasaran dalam 65 persen kasus. Zara Mohammed yang merupakan Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) menekankan pentingnya menyoroti islamofobia berbasis gender. Menurut Zara, genosida Israel terhadap Gaza telah membuat perempuan muslim Inggris tidak aman.
Salah seorang wanita muslim nyaris terbunuh akibat batu bata yang dilemparkan melalui jendela karena dukungannya terhadap Palestina. Namun, wanita muslim tersebut tidak takut dan akan tetap memberi dukungan terhadap warga Palestina. Dikatakannya pada saluran berita Inggris Sky News bahwa tak sedikit pun terbetik di benaknya akan mengubah penampilan dan dengan tegas mengatakan bahwa wanita muslim memang seperti ini penampilannya, memakai hijab.
Insiden kebencian antimuslim menimbulkan gelombang kecaman dari berbagai aktivis, jurnalis, dan politikus di Inggris dan mengecam meningkatnya serangan terhadap umat Islam, sekaligus menyerukan diakhirinya serangan yang sedang berlangsung di Gaza. Salah satu anggota parlemen Partai Buruh Inggris, Yvette Cooper, dalam postingan yang diunggah di X, mengatakan bahwa tindakan yang lebih kuat diperlukan untuk menghalau kejahatan rasial, ancaman, dan pelecehan. Islamofobia tidak boleh mendapat tempat di Inggris.
Propaganda Islamofobia
Telah diketahui bahwa Barat tak henti mengaruskan islamofobia di seluruh dunia, tak terkecuali dunia Islam. Barat menggencarkan propaganda islamofobia di tubuh umat Islam agar orang-orang takut dan menjauhkan dirinya dari ajaran agamanya. Termasuk menjauhkan diri dari kelompok-kelompok Islam yang mengajarkan Islam kaffah.
Inilah yang terjadi di negara Hitam yang notabene negeri minoritas muslim. Islamofobia tak ubahnya penyakit yang mesti dihindari sebab melahirkan berbagai paham sesat seperti radikalisme, intoleransi, terorisme, dan lain sebagainya. Padahal, paham tersebut sengaja diembuskan Barat untuk mengadang kebangkitan Islam. Sayangnya, umat Islam kian fobia terhadap agamanya. Bahkan digaungkan oleh berbagai pihak di seluruh dunia bahwa Islam radikal, intoleransi, penebar kebencian harus dimusuhi bahkan dimusnahkan.
Hal ini menjadi bukti bahwa Barat telah berhasil melakukan propaganda sesat islamofobia, baik di negeri minoritas, maupun mayoritas muslim. Adapun penetapan 15 Maret sebagai Hari Anti-Islamofobia yang diajukan Pakistan dan dikukuhkan lewat Resolusi PBB, ternyata tidak mampu membendung arus para pembenci Islam. Klaim, tuduhan, dan ujaran kebencian terhadap ajaran Islam dan penganutnya kian muncul ke permukaan bak jamur di musim hujan.
https://narasipost.com/world-news/02/2024/inggris-akui-palestina-merdeka-benarkah/
Genosida Israel terhadap Gaza pun dijadikan peluang semakin melancarkan propaganda islamofobia terhadap kaum muslim. Distorsi kebiadaban justru dialamatkan ke pejuang muslim Palestina. Merekalah yang disangka pelaku teror, pengeboman, pembunuhan yang memorak-porandakan konflik Isarel dan Gaza. Padahal dunia tahu kejadian yang sebenarnya. Hanya saja dunia dan para pemimpinnya bungkam sebab telanjur termakan propaganda Barat.
Hipokrisi Kebebasan Beragama
Apa yang dilakukan kaum muslim di negara Hitam sejatinya bentuk pembelaan dan dukungan terhadap Palestina. Pembelaan dan dukungan ini merupakan bagian dari kebebasan beragama yang diklaim di negara demokrasi. Sistem demokrasi yang tegak di atas empat pilar kebebasannya nyatanya sebuah hipokrisi. Hal ini terbukti dari pembelaan dan dukungan yang dilakukan oleh warga muslim di negara Hitam tak diindahkan, bahkan mereka nyaris terbunuh akibat dukungan dan pembelaan yang dilakukan.
Kaum muslim yang menentang masifnya propaganda islamofobia justru dicap radikal, terorisme, intoleransi, dll. Jelaslah, ini mencerminkan sikap kebencian kepada Islam. Berbagai tuduhan dilontarkan yang hakikatnya mengarah pada permusuhan luar biasa pada ajaran Islam, pengembannya, bahkan sangat anti pada apa pun yang berbau Islam.
Kebebasan beragama hanya berlaku bagi mereka yang bahkan acapkali melakukan pelanggaran, penistaan, pelecehan terhadap simbol-simbol dan ajaran Islam. Yang taat pada agama justru dianggap aliran sesat. Sungguh benturan pandangan hidup antara Islam dan Barat telah berhasil dilakukannya.
Hampir semua negara di dunia Barat maupun Islam menggunakan justifikasi kebebasan dalam bersikap dan berekspresi untuk mematikan ajaran Islam. Inilah logika terbalik dalam hipokrisi demokrasi. Yang benar ditentang habis-habisan, yang salah malah diberi panggung unjuk eksistensi. Nastagfirullah.
Islamofobia dalam Perspektif Islam
Allah Swt. berfirman, “Demikianlah, tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, ‘Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.” (TQS. Az-Zariyat: 52—53)
Ayat di atas menunjukkan bahwa islamofobia sejak dahulu sudah ada. Rasulullah saw. sang pembawa risalah Islam dikatakan tukang sihir. Lebih parahnya, masyarakat Arab dan kaum Quraiys didoktrin agar menjauhi Muhammad, bahkan mereka diboikot dan dibunuh jika kedapatan beriman dan meyakini ajaran yang dibawa dan disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. ke tengah-tengah masyarakat.
Akan halnya saat ini. Pelanjut estafet dakwah Rasul saw. dimusuhi, dipersekusi, dan dikriminalisasi akibat getol mendakwahkan ajaran Islam. Tuduhan keji "radikal, ekstremis, dan teroris" dilontarkan pada mereka akibat tidak mengikuti arus Islam moderat. Pun umat Islam telah termakan propaganda itu dan memilih berada di barisan penentang Islam kaffah.
Genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza menjadi jalan dan peluang besar menyebarkan islomofobia. Barat tidak akan diam begitu melihat dukungan dan pembelaan terhadap Palestina yang dilakukan oleh umat Islam maupun nonmuslim di dunia membludak berduyun-duyun. Sebab ia memahami betul bahwa ideologi yang akan sanggup menggantikan posisi Barat sebagai pemimpin dunia hanyalah Islam.
Islamofobia yang digencarkan Barat untuk meraih tujuan utamanya, yakni hegemoni dunia harus dilawan. Cukuplah firman Allah Swt. sebagai hujah agar tidak menormalisasi hubungan dalam bentuk apa pun terhadapnya. Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 51,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi aulia bagimu; sebagian mereka adalah aulia bagi sebagian lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi aulia, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
Memang benar satu-satunya cara melenyapkan islamofobia adalah menghancurkan pabrik yang memproduksinya, yakni peradaban kapitalisme yang tegak di atas asas sekularisme. Lalu menghadirkan institusi Islam yang menerapkan syariat Islam dengan sempurna. Ketika syariat Islam menaungi dunia, akan tampak kemuliaan dan kesejahteraan di atas dunia. Umat pun akan mendapatkan keadilan dan merasakan ketenangan. Insyaallah tidak akan kita jumpai tuduhan buruk terhadap Islam dan pengembannya.
Khatimah
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (TQS. Ash-Shaff: 8)
Wallahu a'lam bishawab.[]
Jika muslim memahami bahwa sejak zaman Rasulullah saw. sudah ada para pembenci Islam, seharusnya ia tidak boleh takut kepada ajaran Islam dan propaganda yang menyerang Islam.
Betul, Mbak. Hanya saja Barat sedang mengambil alih Dunia dan demi melanggengkan hegemoninya, Barat mendistorsi sejarah peradaban Islam, menciptakan propaganda untuk menjauhkan muslim dari agamanya. Karena Barat tau hanya muslim yang sanggup mengadang agenda-agendanya.
Islamofobia akan berkeliaran selama sistem yang digunakan adalah buatan manusia. Sementara kebebasan yang digabungkan itu tidak berlaku bagi Islam dan kaum muslim.
Barokallahu fiik, Mbak
Sistem buatan manusia memang sudah cacat sejak lahir.
Wafiki barakallahu, Mbak.
Islamopobia menjadi salah satu senjata musuh Islam untuk menyerang Islam. Tapi tidak mungkin bisa karena di balik perjuangan menerapkan Islam ada Allah yang back up
Semua terjadi atas kehendak Allah. InsyaAllah kemenangan umat Islam akan Allah kehendaki juga. Tunggu saja tanggal mainnya. Tetap fokus pada tujuan utama.
Islamofobia sudah ada sejak lama dan akan selalu ada. Yang penting bagi kaum Muslimin adalah istikamah menjalankan Syariat Islam dan mendakwahkannya
Ya betul. Tetap fokus dan on the track. Pertolongan Allah segera datang InsyaAllah.
Negara barat itu munafik. Menjunjung kebebasan tapi mengekang suara Islam. Padahal sikap umat Islam kepada mereka berkebalkan. Tidak ada kebencian yang diaruskan kepada orang-orang barat yang tinggal di negara muslim. Sementara saudara kita justru dizalimi di negara mereka.
Ya, karena Barat tau kalau yang mampu mengadang agenda besar mereka hanya umat Islam. Makanya umat Islam dibuat fobia dengan agamanya agar alergi belajar Islam, dan berbelok menjadi penentang sistem Islam
Islamofobia menjadi penyakit kronis masyarakat Barat. Penyakit ini sepertinya akan terus ada dan menyebar di tengah-tengah mereka. Penyakit ini hanya mampu ditumpas oleh Khilafah Islam.
Selama sistem batil eksis, islamofobia akan terus ada. Umat butuh dirangkul agar semakin mencintai agamanya dan ikut memperjuangkan agar agamanya (Islam) tegak di atas dunia
Wah jahat banget ya perusahaan yang mengaruskan Islamofobia. Padahal Islam itu agama yang telah diridoi Allah dan telah disempurnakan-Nya. Apa g takut tuh kena azab Allah?
Barat itu pongah, Bun. Tak ada rasa takut dengan apa pun karena merasa menguasai dunia.
Makanya narasi sesat digaungkan untuk melanggengkan kekuasaannya.