Kasino dan Liberalisasi di Arab Saudi

“Sepak terjang MBS, tampaknya akan membuat Arab Saudi jatuh ke dalam kejahiliahan. Sebuah kondisi yang penuh dengan kerusakan dan keliaran. Saat manusia hanya menurutkan hawa nafsu mereka, hingga lenyaplah segala kemuliaan sebagai makhluk yang paling sempurna.”

“Sepak terjang MBS, tampaknya akan membuat Arab Saudi jatuh ke dalam kejahiliahan. Sebuah kondisi yang penuh dengan kerusakan dan keliaran. Saat manusia hanya menurutkan hawa nafsu mereka, hingga lenyaplah segala kemuliaan sebagai makhluk yang paling sempurna.”

Oleh. Mariyah Zawawi
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Last year, people won more than one billion dollars playing poker. And casinos made twenty-seven billion just by being around those people." (Samantha Bee)

Pemerintah Arab Saudi kembali memberikan kejutan pahit kepada umat Islam di dunia. Pasalnya, pemerintahan yang baru akan segera membangun kasino dan hotel di Pulau Tiran dan Pulau Sanafir. Bukan hanya itu, Arab Saudi juga akan mengundang investor dari Israel. Di samping itu, warga negara Israel pun diizinkan ikut berjudi di sana. Meskipun Arab Saudi tahu bahwa Israel memusuhi umat Islam khususnya di Palestina, namun demi cuan tidak ada lagi kata permusuhan.

Kebebasan yang Menggiriskan

Sejak Muhammad bin Salman (MBS) menjadi putra mahkota, Arab Saudi seperti kapal yang nakhodanya kehilangan peta. Bergerak ke sana kemari tak terkendali. Penjaga dua tanah suci itu tak lagi mengugemi aturan Ilahi. Berbagai proyek pariwisata pun dibuka untuk menarik devisa. Aturan di kawasan wisata tersebut akan berbeda dengan aturan di wilayah Arab Saudi lainnya. Para wanita tidak diwajibkan untuk menutup aurat. Mereka tidak wajib berhijab dan bebas memakai bikini.

Demikian pula dengan aturan hotel di kawasan tersebut yang menjadi lebih bebas. Para tamu hotel tidak harus pasangan suami istri. Mereka yang menyewa kamar, tidak akan ditanya apakah mereka sudah menikah atau belum. Kebebasan menurut Barat benar-benar diterapkan di sini.

Menurut kantor berita Israel Globes, kasino itu terbuka untuk investor dan warga negara dari Israel. Kedua pulau yang terletak di Laut Merah itu akan dihubungkan dengan Mesir melalui sebuah jembatan. Pulau Tiran dan Sanafir memiliki posisi yang strategis, karena menjadi pintu masuk dari Laut Merah ke Eliat yang merupakan pusat perdagangan dan ekonomi Israel. Kedua pulau itu dibeli oleh Arab Saudi dari Mesir pada tahun 2016. Sesuai dengan perjanjian normalisasi Mesir dengan Israel, Pulau Tiran telah didemiliterasi pada tahun 1979.

Meski belum terjalin hubungan diplomatik, tetapi hubungan ekonomi Arab Saudi dengan Israel tampak makin erat. Tidak tertutup kemungkinan, Arab Saudi akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv. Hal ini tentu sangat menyakitkan kaum muslimin. Dunia pun telah mengetahui betapa Israel selama ini telah melakukan kejahatan terhadap masyarakat Palestina. Terlebih, jika Arab Saudi benar-benar membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Ini adalah sebuah pengkhianatan terhadap kaum muslimin.

Sebelumnya, Arab Saudi juga telah membuka pantai bikini di Pure Beach, pada tahun 2021. Pantai yang terletak di King Abdullah Economic City ini mengharuskan pengunjungnya untuk membeli tiket seharga 300 rial Arab Saudi atau sekitar Rp1,1 juta. Sepak terjang MBS, tampaknya akan membuat Arab Saudi jatuh ke dalam kejahiliahan. Sebuah kondisi yang penuh dengan kerusakan dan keliaran. Saat manusia hanya menurutkan hawa nafsu mereka, hingga lenyaplah segala kemuliaan sebagai makhluk yang paling sempurna.

Demi Cuan Semua Dihalalkan

Sikap permisif yang diambil oleh MBS tak lepas dari pemikiran yang diembannya. Meskipun lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga kerajaan yang memeluk Islam, ia sangat mendukung sekularisasi dan liberalisasi. Karena itu, wajar jika ia menerapkan ide-ide tersebut dalam mengatur negaranya, salah satunya dalam mengatur bidang ekonomi. Arab Saudi yang selama ini menggantungkan pendapatannya dari minyak, mencoba untuk melakukan diversifikasi melalui pariwisata.

Dalam Visi 2030, MBS telah mencanangkan beberapa proyek gila. Proyek-proyek ini tidak lagi mempertimbangkan halal dan haram, seperti yang selama ini dijadikan standar dalam sebagian kebijakan Arab Saudi. Semua ini dilakukan untuk memperoleh pendapatan besar dalam waktu yang singkat. Memang, banyak negara yang mendapatkan julukan sebagai negara kaya karena pariwisata. Namun, industri pariwisata saat ini tidak lepas dari berbagai hiburan khusus orang dewasa, misalnya perjudian, prostitusi, dan sebagainya.

Salah satu negara yang kaya dari bisnis di dunia hiburan ini adalah Makau. Wilayah yang berada di sebuah semenanjung sempit di selatan Hong Kong ini menjadi negara kesembilan terkaya di dunia pada 2022. Kota yang menjadi salah satu Sin City (Kota Dosa) ini, juga dijuluki sebagai Las Vegas Asia. Dari bisnis haram inilah Makau mempunyai PDB sebesar Rp967 juta. (mediaindonesia, 7/6/2022)

Bisnis di dunia hiburan memang sangat menjanjikan. Terlebih, dalam tatanan dunia saat ini yang hanya mementingkan kesenangan duniawi. Berbagai sarana yang dapat memuaskan kesenangan jasmani pun laris diserbu. Para kapitalis yang gila harta tentu tidak akan menyia-nyiakan peluang ini. Mereka kemudian menciptakan berbagai kebutuhan semu bagi masyarakat, yakni kebutuhan terhadap dunia hiburan. Berbagai tempat hiburan pun dibangun, mulai dari yang ramah anak, hingga yang khusus orang dewasa.

Umat Islam pun tak mau ketinggalan. Mereka turut mengambil peluang ini. Hal itu karena pemikiran mereka telah diwarnai oleh kapitalisme, sehingga materilah yang menjadi tujuan mereka. Maka, sedikit demi sedikit mereka abaikan aturan Islam demi mendapatkan kebahagiaan semu. Mereka tinggalkan kenikmatan abadi, demi kesenangan duniawi.

Hiburan dalam Islam

Secara fitrah, manusia membutuhkan waktu untuk beristirahat dan menghilangkan berbagai kepenatan setelah melakukan berbagai aktivitas. Pada saat itulah, mereka membutuhkan hiburan. Pada dasarnya Islam membolehkan hiburan. Meskipun demikian, hiburan itu tidak boleh melanggar aturan syarak. Sebab, aturan yang berasal dari Allah Swt. pada hakikatnya akan memberikan kebaikan dan kemaslahatan kepada manusia.

Karena itulah, Islam melarang hiburan yang dapat melanggar hak orang lain. Islam juga melarang hiburan yang merugikan diri sendiri serta orang lain, salah satunya adalah berjudi. Dalam surah Al-Maidah [5]: 91, Allah Swt. telah mengingatkan kepada kita tentang bahaya berjudi.

إنما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة والبغضاء في الخمر والميسر ويصدكم عن ذكر الله وعن الصلوة فهل أنتم منتهون

Artinya: "Sesungguhnya setan hendak memunculkan permusuhan dan kebencian di antara kalian akibat minum khamar dan berjudi, serta menghalangi kalian dari mengingat Allah dan salat. Maka apakah kalian mau berhenti?"

Di ayat ini disebutkan bahwa berjudi merupakan perbuatan setan. Biasanya, penjudi juga akrab dengan khamar. Melalui judi dan khamar inilah, setan menjatuhkan kita ke dalam permusuhan. Di samping itu, keduanya juga menjauhkan kita dari mengingat Allah Swt. Karena itu, Allah Swt. memerintahkan manusia untuk berhenti dari berjudi.

Dalam pandangan medis pun, berjudi dapat menimbulkan kemudaratan bagi palakunya. Dalam laman halodoc.com disebutkan bahwa berjudi dapat memicu depresi. Hal itu sebagai akibat kekalahan yang dialami ketika berjudi. Depresi ini akan menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan, hingga ketergantungan terhadap alkohol dan obat-obatan terlarang.

Sayangnya, saat mengalami depresi akibat kalah judi, penjudi tidak akan berhenti. Sebaliknya, muncul dalam pemikirannya untuk memenangkan judi. Maka, yang ada adalah keinginan untuk kembali ke meja judi dan bermain lagi. Hal itu karena orang yang telah kecanduan judi, respon otaknya sama seperti mereka yang kecanduan narkoba. Tubuh mereka akan tetap memproduksi endorfin dan adrenalin, sehingga mereka akan terus berjudi. Itulah sebabnya para penjudi sulit berhenti, meskipun mereka lebih sering kalah dan hanya sesekali saja memenangkan permainan.

Di sinilah pentingnya pemimpin yang memahami hukum syarak dan berusaha untuk menerapkannya. Pemimpin yang tidak hanya memikirkan materi, tetapi juga keberkahan dan rida Ilahi. Pemimpin yang mengarahkan rakyatnya agar memperoleh kebahagiaan yang hakiki.

"Dan tidaklah kehidupan dunia itu kecuali kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid [57]: 20)

Wallaahu a'lam bishshawaab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Banjir Aceh, Musibah dan Muhasabah
Next
Sukses Dunia Akhirat "Rumus Produktif Ala Muslim"
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram