Bandwagon Effect Melanda Dunia, Saatnya Milenial Muslim Jadi Trendsetter Kebaikan Penegak Peradaban Islam

"Guys, sadar tidak, ternyata pesatnya perkembangan teknologi informasi meniscayakan perubahan psikologi seseorang dalam merespon berbagai peristiwa yang terjadi, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Kaum milenial saat ini terjebak pada tiga jenis efek."


Oleh: Nurjamilah, S.Pd.I.
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hi, guys! Ayo ngaku, siapa yang suka mantengin medsos? Ehm … tentu saja aku, kamu, dan kita semua. Coba tebak, apa sih yang lagi viral saat ini? Sadar tidak sih, kalau sekarang ini lagi tren budaya ikut-ikutan?

Sepertinya tidak keren kalau kita tidak ikut-ikutan sesuatu yang lagi viral. Misal, ketika ada challenge malaikat maut, challenge kiki, ngeprank dan lain sebagainya, beramai-ramai pada ikutan. Padahal, semua itu nirfaedah, bahkan mengundang maut, lho. Namun, tetap saja digandrungi.

Ternyata fenomena ini disebut bandwagon. Efeknya, selain nyeleneh juga membuat kreativitas para konten kreator terpasung. Mengapa? Karena mereka hanya jadi pengekor saja, nol inovasi, cuma poles sedikit, ikut viral, dech. Nah, bagaimana dengan konten keislaman? Apakah juga laris manis? Sayangnya, untuk yang satu ini sepi pengunjung. Mengenaskan, ternyata arus budaya asing telah menggilas budaya Islam.

Mengenal Bandwagon, Snob dan Veblen Effect

Guys, sadar tidak, ternyata pesatnya perkembangan teknologi informasi meniscayakan perubahan psikologi seseorang dalam merespon berbagai peristiwa yang terjadi, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Kaum milenial saat ini terjebak pada tiga jenis efek.

Pertama, bandwagon effect alias efek ikut-ikutan, yakni kecenderungan individu mengikuti gaya, perilaku, atau sikap tertentu yang kebanyakan orang juga melakukannya. Ini dilakukan tanpa peduli alasan apa yang mendasarinya sehingga tren tertentu bisa viral karena diikuti banyak orang. Contohnya adalah dalam tren fashion, musik, sosial media, dan lain-lain.

Mengapa ini bisa terjadi, Guys? Kita tahu kan, kecenderungan manusia itu ingin diakui eksistensinya. Oleh karenanya, seseorang akan merasa nyaman jika orang lain melihat dan mengakui bahwa dirinya tergabung pada komunitas tertentu. Keinginan untuk memiliki dan dimiliki dalam sebuah hubungan sosial, memaksa manusia untuk menaati norma dan perilaku yang ternyata dilakukan juga oleh banyak orang. Bahkan, rasa takut dikucilkan dari lingkungan masyarakat juga menjadi salah satu penyebabnya.

Kedua, Snob effect alias efek gengsi. Ini berbeda 180 derajat dengan bandwagon. Orang ini justru ingin tampil beda dengan orang lain. Mereka membeli dan menggunakan sesuatu yang orang lain tidak memakainya. Hal itu dilakukan agar dia nampak mencolok dan menjadi pusat perhatian. Narsis banget, kan?

Ketiga, veblen effect alias efek pamer. Orang dengan efek ini berani merogoh kocek dalam-dalam demi membeli barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta mampu menaikkan status sosialnya di mata masyarakat. Tujuan utamanya untuk pamer.

Bagaimana, sudah paham kan, perbedaan ketiganya, Guys? Apakah istilah-istilah itu sudah familiar di telinga kita? Mungkin saja banyak orang yang belum tahu, tetapi dapat dipastikan bahwa milenial, kebanyakan sudah masuk jebakan satu dari ketiganya, atau bahkan semuanya. Apakah kamu salah satunya? Nauzubillahi min zaalik.

Nah, penting bagi kita untuk mengetahui, apa sih yang menyebabkan ketiga efek ini bertebaran di kalangan masyarakat, khususnya para milenial?

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/09/17/bandwagon-effect-melanda-dunia-saatnya-milenial-muslim-jadi-trendsetter-kebaikan-penegak-peradaban-islam/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Pesawat CN235, Cengkeraman Asing dalam Dunia Industri
Next
Petaka Saat Uji Coba, LRT Proyek Dipaksakan Penuh Ketidaksiapan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram