"Banyak orang menyangka kalau dirimu sosok orang yang keras. Padahal mereka tidak tahu bahwa hatimu sangat lembut dan penuh kasih. Seringkali kusaksikan butiran air matamu mengenang di sudut matamu dalam hamparan sajadahmu sebagai penghambaanmu kepada sang Pemilik_Nya."
Oleh. Andrea Ausie
(Pemred NarasiPost.Com )
NarasiPost.Com-Waktu terus bergulir merayapi lamanya siang dan malam.Tidak terasa hampir setahun kenangan sunyi ini membisu menembus hatiku. Kenangan yang menjadi sejarah dimana aku terlahir ke dunia.
Sempat kuakui bahwa kepergianmu sempat membuat goyah kapal ini dan sebelah sayapku seolah patah. Ibu yang semakin tua dan adik-adikku yang masih membutuhkan bimbingan, seolah menamparku untuk menggantikan sosokmu sebagai tulang punggung keluarga.
Aku tidaklah sesempurna dirimu sebagai nahkoda kapal ini tapi aku akan tetap berusaha yang terbaik menjalankan lajunya kapal ini.
Tahukah engkau,Ayah…
Walaupun engkau sudah tiada namun bagiku engkau adalah sosok yang luar biasa. Seringkali kerinduan menyeruak dalam relung hatiku dan membulirkan tetesan bening di kelopak mataku. Memandang photomu, memeluk baju kesayanganmu, membuka kembali memori kenangan kebersamaan kita dsb.
Banyak orang menyangka kalau dirimu sosok orang yang keras. Padahal mereka tidak tahu bahwa hatimu sangat lembut dan penuh kasih. Seringkali kusaksikan butiran air matamu mengenang di sudut matamu dalam hamparan sajadahmu sebagai penghambaanmu kepada sang Pemilik_Nya.
Jujur saja, terkadang aku malu mengakui begitu banyak kesalahan yang sudah kuperbuat. Adakalanya perkataanmu tidak kudengarkan bahkan perintahmu seringkali tidak kulaksanakan dengan baik. Seolah mata dan nuraniku tertutup akan usaha dan jerih payahmu selama ini.
Naskah selengkapnya di :https://narasipost.com/2021/10/03/rindu-tiada-bertepi