Berjalan kaki merupakan tradisi bagi para siswa Sekolah Dasar (SD) di Jepang, ketika pergi dan pulang sekolah. Hal ini karena sistem zonasi yang diberlakukan oleh pemerintah Jepang untuk semua sekolah, tak terkecuali siswa SD. Memungkinkan bagi para siswa untuk berjalan kaki dari rumah ke sekolah begitupun sebaliknya.
By: Suryani Izzabitah
NarasiPost.Com-Jepang merupakan negara maju, yang masih memegang banyak prinsip hidup ala tradisional di tengah kecanggihan teknologinya. Jika dirasa banyak manfaat dari aktivitas tersebut, maka mereka tetap menjalaninya. Misal, naik sepeda, mengepel lantai dengan kain pel sambil mendorong menggunakan tangan, sampai aktivitas berjalan kaki ke dan pulang sekolah.
Berjalan kaki merupakan tradisi bagi para siswa Sekolah Dasar (SD) di Jepang, ketika pergi dan pulang sekolah. Hal ini karena sistem zonasi yang diberlakukan oleh pemerintah Jepang untuk semua sekolah, tak terkecuali siswa SD. Memungkinkan bagi para siswa untuk berjalan kaki dari rumah ke sekolah begitupun sebaliknya.
Adapun teknis pemberangkatan, yakni para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan lokasi tempat tinggal mereka. Di pagi hari, mereka akan berkumpul di satu titik yang telah ditentukan. Setelah semua berada di titik kumpul, mereka berjalan dalam satu barisan. Ini dimaksudkan agar tidak menghalangi kelancaran berlalu-lintas bagi pengguna jalan lain. Urutan barisan berdasarkan kelas. Satu orang siswa kelas tertinggi dari kelompok tersebut, akan berada di barisan terdepan, kemudian disusul oleh kelas terendah hingga tertinggi secara berurut ke belakang.
Setibanya di sekolah, para siswa disambut oleh bebarapa siswa kelas enam dengan seremonial saling sapa untuk penyemangat. Setelah itu, para siswa menuju kelasnya masing-masing dan melakukan aktivitas pembelajaran hingga sore hari. Jadual pulang sekolah berbeda, tergantung tingkat kelas, sehingga tidak ada kerumunan seperti pada saat berangkat. Tetap berjalan kaki, namun hanya sesama tingkat kelas.
Kebiasaan berjalan kaki seperti yang dilakukan siswa SD di Jepang tersebut, memiliki banyak dampak positif; diantaranya menyehatkan dan menguatkan tubuh, mengurangi polusi, serta mengokohkan kebersamaan.
Sangat patut ditiru, namun perlu kerjasama antar semua pihak. Mengingat, di Negeri Sakura sangat minim kejahatan, sehingga kebiasaan tersebut memanglah sangat memungkinkan dilakukan. Jangan coba-coba, jika kita berada di negeri yang keamanannya tidak terjamin. Dimana, kejahatan mengintai dimana-mana. Belum lagi, kedispilinan berlalu-lintas. Sehingga untuk melakukan aktivitas ini, perlu dipikirkan secara matang.
Tak kalah pentingnya adalah memastikan jalur yang ditempuh saat pergi dan pulang sekolah aman, baik polusi terlebih tindak kriminal. Plus, sebagai seorang Muslim, tata cara berpakaian ketika keluar rumah menjadi hal yang wajib. Kesemua hal tersebut bisa terlaksana dengan baik, jika melibatkan semua pihak, terlebih negara sebagai pemelihara urusan umat. Aturan yang dibuat penguasa, memastikan aktivitas ini membuat nyaman dan aman bagi pejalan kaki serta pengguna jalan lainnya.
Wallahua’alam bish Showab.
Photo: Koleksi pribadi penulis
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]