Indahnya Negeri 1000 Masjid, Hello Turkiye!

Indahnya 1000 masjid

Sejak saya menginjakkan kaki di negeri ini, di mana kaki melangkah dalam kunjungan, di situ mata memandang bangunan indah masjid yang berdiri megah. Ternyata Turkiye mendapatkan julukan sebagai Negeri 1000 Masjid

Oleh. Desi Wulan Sari
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Keindahan sebuah negeri akan selalu menjadi destinasi bagi siapa pun yang ingin merasakan sensasi berpetualang atau hanya sekadar melancong saja. Setiap keindahan yang ada pada setiap destinasi, memiliki cerita tersendiri. Seperti yang kita pahami bahwa keindahan merupakan suatu keadaan yang enak dipandang mata, bagus, cantik, dan elok. Namun keindahan juga dapat dikaitkan dengan makna estetika, sosiologi, psikologi, sosial, dan budaya yang mengandung kebenaran.

So, selain ingin berbagi keindahan sebuah negeri, saya juga ingin berbagi pengalaman menarik tentang keindahan negeri yang dikenal dengan sebutan Negeri 1000 Masjid. Menginjakkan kaki ke tanah yang diberkahi tidak mampu digambarkan dengan kata-kata selain mengucapkan “Masyaallah tabarakallah” dengan perasaan dan raut wajah yang ditunjukkan dalam sebuah ekspresi rasa syukur dan kekaguman.

Sobat travellers, tahukah negeri yang dikenal dengan 1000 masjidnya? Benar, dialah negeri yang bernama Turkiye atau Turki sebelum namanya diubah. Dilansir dalam media kompas.com, 5 Juni 2022, perubahan nama tersebut sudah dilakukan pengajuannya kepada PBB sejak tahun 2021. Menurut Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, pergantian nama tersebut dilakukan dengan alasan agar negaranya semakin menunjukkan peradaban, budaya, dan nilai-nilai bangsa dengan cara lebih baik.

Sobat travellers, negeri Turkiye ini dikenal oleh generasi milenial dengan “Cappadocia”-nya, negeri yang katanya menawarkan momen romantis bagi siapa pun yang datang berkunjung ke negeri itu. “Kalian tahu ‘kan?” Cappadocia, sebuah tempat wisata yang sangat terkenal di sana. Menyajikan pemandangan cantik yang dihiasi bukit-bukit tinggi dan bisa dinikmati oleh pengunjung sambil menaiki balon udara. Bayangkan, jika kita berada di atas balon udara dan memandang indahnya alam Turki dengan cara yang fantastis.

Allah Swt. berfirman yang menerangkan betapa indahnya alam yang telah diciptakan untuk manusia di muka bumi dalam QS. An-Naml ayat 60, Dikatakan Allah Maha Pencipta atas segala sesuatu yang ada di langit dan bumi ini. Air, tumbuhan, juga termasuk pemandangan indah yang kita nikmati saat ini. Tetapi, bagi orang-orang yang ingkar adalah orang yang menyimpang dari kebenaran.

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

Namun, tahukah kalian bahwa Turkiye tidak hanya memiliki keindahan alam dan tempat-tempat wisata yang digambarkan di televisi dan media luar saja, tetapi Turkiye memiliki sejarah yang luar biasa dan tidak terbantahkan bagi umat muslim dunia. Peninggalan bangunan-bangunan berupa istana, benteng, jembatan, masjid, dan yang lainnya merupakan bukti kuat bahwa Turkiye bagian dari kekuatan dan kemegahan Daulah Islam di masa pemerintahan Ottoman atau Turki Utsmani di bawah pemerintahan Khalifah Sultan Muhammad Al-Fatih.

Sobat travellers, sejak saya menginjakkan kaki di negeri ini, di mana kaki melangkah dalam kunjungan, di situ mata memandang bangunan indah masjid yang berdiri megah. Ternyata Turkiye mendapatkan julukan sebagai Negeri 1000 Masjid atau dalam bahasa turkinya “Camii”, masyaallah terbayang ‘kan?, bagaimana banyak dan luasnya masjid-masjid di negeri ini berdiri tanpa ada keraguan, seakan menunjukkan bahwa Islam hadir di Turkiye sejak masa penaklukkan Konstantinopel hingga sekarang.

Pemandangan lain yang membuat saya takjub adalah banyaknya kucing-kucing liar dengan kecantikan bulunya, badannya yang gemuk bebas hilir mudik di setiap sudut kota. Mereka memang kucing liar yang sengaja dipelihara oleh negara dan diperhatikan kesehatan serta makannya setiap hari oleh pemerintah. Selain kebiasaan yang dilakukan penduduk Turkiye sejak masa Daulah Islam dulu yang memelihara kesejahteraan tidak hanya pada penduduknya, tetapi juga pada hewan-hewan yang ada di wilayah Daulah. Terbukti hingga kini, ekonomi Turkiye dikategorikan sebagai salah satu negara maju di dunia menurut CIA World Factbook, walau sistem pemerintahan yang ada saat ini mengikuti sistem kapitalisme dalam penerapannya. Jika dalam sistem pemerintahan Islam, kesejahteraan seluruh rakyat adalah tujuan negara. Tetapi sebaliknya, dalam sistem kapitalisme kesejahteraan pribadi dan antargolongan saja yang ingin disejahterakan tanpa melihat nasib rakyat lainnya yang berada dalam kesulitan.

Sobat travellers, inilah beberapa masjid indah yang saya kunjungi di Negara 1000 Masjid yang berdiri megah, indah, dan sekaligus menyimpan sejarah luar biasa bagi kaum muslimin, dan inilah masjid-masjid di Turkiye berikut sejarahnya:

1. Eyup Sultan Camii / Masjid Eyup Sultan

Kunjungan pertama. Masjid ini memiliki kisah sebagai fondasi awal semangat bagi generasi Sultan Muhammad Al-Fatih yang memiliki jiwa juang dalam meraih bisyarah Rasulullah saw. sebagai penakluk Konstantinopel. Kemuliaan seorang sahabat nabi ini, menjadi pemantik semangat Muhammad Al-Fatih saat menaklukkan Konstantinopel. Kisah yang berawal saat guru Al-Fatih, Syekh Aaq Syamsuddin rahimahullah yang nasabnya tersambung sampai ke Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mengetahui murid kesayangan beliau sedang gulana. Hingga beliau membawa Al-Fatih ke makam Abu Ayyub Al-Anshari karena mimpinya selama tiga hari berturut-turut untuk membawa Al-Fatih ke makam sahabat Rasul tersebut.

Syekh Aaq Syamsudin rahimahullah menceritakan bahwa Abu Ayyub tidaklah muda lagi, ia sakit-sakitan, tetapi ia ingin tetap berjuang dan berperang demi bisyarah Rasulullah, hingga kematiannya ingin dikuburkan dekat tembok Konstantinopel agar masih bisa mendengar derap langkah kuda peperangan penakluk berikutnya.

Setelah mendengar nasihat itu, seakan tersentak semangat Al-Fatih dan kembali bergelora. Ide dan strategi perang yang tidak biasa tercetus dalam pikirannya. Sungguh luar biasa. Akhirnya, penaklukkan berhasil dilakukan oleh Al-Fatih. Setelah penaklukkan Kota Konstantinopel tersebut, kemudian berganti nama menjadi Istanbul. Kesultanan Ottoman memindahkan makam Abu Ayyub ke tepi benteng Konstantinopel di Istanbul seperti yang diwasiatkannya. Di samping makam beliau, dibangun Masjid Eyup Sultan.

Masjid Eyup terletak di Distrik Eyup. Kota Istanbul, dan dibangun sejak awal abad 19. Bangunan masjid ini boleh dikatakan tua tetapi nyatanya sarat makna di dalamnya.

2. Ayasofya Ulucamii / Masjid Hagia Sophia

Kunjungan kedua. Begitu panjang sejarah perjalanan Hagia Sophia. Bangunan yang menjadi simbol kekuasaan dan kejayaan suatu imperium telah banyak mengalami perubahan demi perubahan sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai salah satu bentuk keajaiban arsitektur di Turkiye. Dalam bahasa, arti hagia sophia adalah kebijaksanaan yang suci. Awalnya bangunan ini adalah monumen berkubah yang dibuat sebagai katedral di Konstantinopel.

Hagia Sophia pertama kali dijadikan masjid oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada 1453, setelah penaklukkan Konstantinopel. Namun seiringnya waktu, Kekaisaran Ottoman akhirnya tumbang. Kemudian diubah menjadi museum, perubahan ini digagas oleh Presiden Republik Turki, Mustafa Kemal Attaturk.

Perlahan namun pasti, kebangkitan umat Islam semakin diperlihatkan. Bangunan Hagia Sophia kini telah resmi dikembalikan fungsinya sebagai masjid oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Jumat (10 Juli 2020).

3. Sultan Ahmet Camii / Mavi Camii / Masjid Biru

Kunjungan ketiga. Masjid biru yang gagah dan megah ini, merupakan simbol kejayaan Islam melalui Kekaisaran Utsmaniyah Turki di masa lampau. Masjid Sultan Ahmed (Sultan Ahmet Camii) adalah sebuah masjid di Istanbul, kota terbesar di Turki dan merupakan ibu kota Kesultanan Utsmaniyah (sejak 1453-1923).

Awal pembangunan Masjid Biru ini terjadi pada tahun 1616 oleh Sultan Ahmed I dalam rangka menandingi bangunan Hagia Sophia yang megah saat itu. Masjid Biru dibangun oleh arsitek terkenal pada masanya, bernama Sedefhar Mehmet Aga, murid dari seorang guru arsitek ternama Minar Sinan.

Struktur bangunan ini mendekati berbentuk kubus. Dengan ukuran 53x51 m. Uniknya, dalam pembangunan masjid ini, sultan berpesan pada sang arsitek untuk tidak perlu berhemat dalam pembangunan masjid yang besar dan penuh keindahan, dengan enam menara yang kokoh dan tinggi menjulang.

4. Suleymaniye Istanbul Camii / Masjid Suleymaniye

Kunjungan keempat. Masjid ini dibangun sejak tahun 1550 dan selesai pembangunan tahun 1557 dengan arsiteknya Minar Sinan. Masjid ini dibangun pada masa Dinasti Utsmaniyah di bawah pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qanuni, di Kota Istanbul.

Sultan Sulaiman adalah sultan keempat yang menyandang gelar Sultan Ottoman, ditunjukkan dengan jumlah empat menara, yang terbesar dari empat menara adalah tinggi 76 m dan dua menara yang lebih kecil tingginya 56 m.

Terdapat tulisan kaligrafi dalam bahasa arab khat Tsuluts pada marmer dengan tulisan tahun 1557 sebagai tanda peresmian Masjid Sulaiman ini.

Keindahan arsitektur masjid di zaman itu sangat luar biasa rancangannya. Air mancur selalu dibuat sebagai penanda pintu masuk masjid. Ukuran masjid ini memiliki kubah utama tingginya 53 m (174 kaki) dan memiliki diameter 26,5 m (65,9 kaki).

5. Fatih Camii / Masjid Fatih

Kunjungan kelima. Masjid Penakluk yang lebih dikenal dengan nama Masjid Fatih (Fatih Camii). Masjid ini merupakan masjid kekaisaran Ustmaniyah yang terletak di Distrik Fatih, Istanbul. Bangunan unik dan luas ini bentuk arsitektur terpadu dari seni arsitektur Islam Turki dengan klasik turki.

Masjid Muhammad Al-Fatih dibangun tahun 1463. Setelah penaklukkan Konstantinopel di tahun 1453. Pembangunan masjid ini berlangsung selama 7 tahun. Pelopor pembangunannya adalah sang sultan sendiri yaitu Sultan Mehmet II di tengah semenanjung.

Kompleks Masjid Fatih adalah bangunan keagamaan dan sosial dengan ukuran tidak biasa. Masjid tersebut dibangun di situs bekas Gereja Rasul Kekaisaran Byzantium yang mengalami kondisi memprihatinkan sejak Perang Salib IV dan diperintahkan untuk dihancurkan dan dibangun Masjid Fatih dengan arsitek Yunani Atik Sinan, dikatakan Masjid Fatih ini adalah proyek monumental pertama dalam tradisi arsitektural Kekaisaran Ustmaniyah.

Masjid Fatih dikenal sebagai kompleks masjid besar yang menjadi pusat kulliye (kompleks) yang luas. Kompleks aslinya meliputi sebuah set bangunan yang direncanakan meliputi delapan madrasah, perpustakaan, rumah sakit, tempat perawatan paliatif, caravanserai, pasar, hamam, sekolah dasar, dan dapur publik (imaret) yang menyajikan makanan bagi siapa pun yang membutuhkan. Kompleks ini juga termasuk makam Sultan Muhammad Al-Fatih. Luasnya sepanjang 325 m dan berada di sepanjang sisi Tanduk Emas hingga Jalan Fevzipasa.

Adapun Sahn-I Seman Medrese merupakan pusat utama untuk pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan Islam tradisional seperti teologi, hukum, pengobatan, astronomi, fisika, dan matematika. Semuanya bagian dari Masjid Fatih dan didirikan oleh astronom Turki, Ali Qushji yang diundang oleh Mehmet ke Istanbul.

Masjid Fatih aslinya rusak parah saat gempa melanda di tahun 1509, setelah itu masjid tersebut diperbaiki, namun kemudian rusak lagi oleh gempa pada tahun 1557, dan tahun 1754 diperbaiki kembali. Masjid tersebut secara keseluruhan hancur oleh sebuah gempa besar pada 22 Mei 1766, ketika kubah utamanya runtuh dan tembok-tembok rusak, tak dapat diperbaiki. Masjid Fatih saat ini yang dirancang dengan rencana yang secara keseluruhan berbeda. Diselesaikan pada tahun 1771 di bawah perintah Sultan Mustafa III oleh arsiteknya, Mimar Mehmet Tahir.

6. Camlica Camii / Masjid Camlica

Kunjungan keenam. Masjid Camlica merupakan masjid terbesar di Istanbul, Turkiye yang dapat menampung 63.000 orang di dalamnya. Masjid Camlica meliputi museum, galeri seni, perpustakaan, balai konferensi, dan tempat parkir bawah tanah untuk 3.500 kendaraan.

Masjid Camlica merupakan masjid jangka panjang Presiden Recep Tayyip Erdogan. Masjid dibuka untuk umum pada tahun 2019, setelah dibangun selama enam tahun dengan area seluas 15.000 meter persegi di bukit tertinggi Istanbul.

Masjid Camlica dirancang oleh dua arsitek perempuan, bernama Bahar Mirzak dan Hayriye Gul Totu dengan biaya konstruksi sebesar $66,5 juta (Daily Sabah). Bangunan yang dibangun dalam gaya arsitektur Ottoman-Seljuk, masjid ini dapat dengan mudah dilihat dari setiap sudut kota.

Masjid Camlica memiliki enam menara, dua di antaranya lebih dari 100 meter, dan kubah utama setinggi 72 meter. Masjid ini memiliki ornamen inisial raksasa dengan panjang 7,77 meter dan berat 4 ton. Masjid ini dilapisi karpet sebesar 17.000 meter persegi, yang dibentangkan di dalam masjid dengan desain khusus yang di buat rajutan tangan.

Masyaallah tabarakallah, Sobat travellers begitu banyak ibrah yang dihadirkan dari keindahan dan kemegahan masjid-masjid luar biasa ini. Tersimpan kisah yang bukan hanya sekadar khayalan tetapi menyimpan 1000 makna bagi kaum muslimin.

Sejatinya, masjid-masjid yang dibangun oleh kaum muslimin adalah masjid yang harus dimakmurkan, bermanfaat, dan memiliki fungsi cerdas bagi urusan kaum muslimin. Namun, jika kita melihat fakta hari ini banyak masjid berdiri megah tetapi sepi dikarenakan negara tidak lagi mengurus urusan umat dengan syariat. Membangun masjid megah tanpa memakmurkannya seakan hanya ingin menunjukkan betapa hebatnya pemimpin ala kapitalis yang bisa membangun masjid mewah bagi negaranya.

Sebaliknya, Islam membangun masjid bukan untuk pamer dan menunjukkan kemakmuran dengan hartanya saja, melainkan bagaimana umat muslim membangun masjid yang megah dan indah, sekaligus juga memberi manfaat maksimal bagi kepentingan seluruh umat muslim. Maka, saatnya sobat muslim travellers menyadari bahwa hanya sistem Islamlah yang mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan atas masjid-masjid yang ada, karena fungsinya memang digunakan sebagaimana mestinya.

Sobat travellers, itulah pengalaman yang ingin saya bagikan dalam kesempatan ini, semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita, bahwasanya kaum muslimin adalah bangsa yang kuat, cerdas, maju, dan memiliki integritas yang tinggi, karena kaum muslimin senantiasa menyandarkan diri pada setiap langkah kehidupannya dengan selalu bersandarkan pada Al-Qur’an dan hadis. Wallahu’alam bishawab.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Desi Wulan Sari Seorang penggiat dakwah dan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Peran Orang Tua dalam Pola Didik Anak
Next
Bedah Naskah
5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

19 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

pengen juga ke musium di sana..

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

MasyaAllah, semoga Allah memudahkan bisa ke sana sekaligus ke Baitullah. Aamiin.

Desi
Desi
Reply to  Firda Umayah
1 year ago

Aamiin

Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Masyaa Allah, kapan y bisa ke sana..

Desi
Desi
Reply to  Wd Mila
1 year ago

Aamiin InsyaAllah segera mbak

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
1 year ago

Masya Allah .... Dahulu masjid tidak hanya dijadikan tempat salat, tetapi juga mencari ilmu. Sekarang banyak masjid megah dibangun, tetapi banyak yang dijadikan tempat wisata.

Desi
Desi
Reply to  Mariyah Zawawi
1 year ago

Semoga akan segera kembali lagi fase masjid seperti dulu Aamiin

Sherly
Sherly
1 year ago

Maasyaallah ..
Ah, ingin ke sanaaaa
Keren pokoknya..

Desi
Desi
Reply to  Sherly
1 year ago

Aamiin

Sherly
Sherly
1 year ago

Ah, ingin ke sanaaaa
Keren pokoknya..

Desi
Desi
Reply to  Sherly
1 year ago

Aamiin semoga Allah kabulkan teh

Desi
Desi
Reply to  Sherly
1 year ago

Aamiin

Dia dwi arista
Dia dwi arista
1 year ago

MaasyaAllah, baarakallah

Desi
Desi
Reply to  Dia dwi arista
1 year ago

Aamiin

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Masyaallah, senangnya bisa berkunjung ke masjid-masjid di Turki yang punya sejarahnya masing-masing. Seharusnya masjid dibangun sebagai tempat berbagai aktivitas ibadah, baik salat, berzikir, mengkaji Islam, dll. Bukan sekadar mewah, tetapi minim manfaat. Barakallah mbak Desi

Desi
Desi
Reply to  Sartinah
1 year ago

Masyaallah tabarakallah mbak Sartinah

Suryani Um. Izzabitah
Suryani Um. Izzabitah
Reply to  Sartinah
1 year ago

MasyaAllah, semoga Alalh Swt. mengijabah do'a2ku, bisa umroh sekalian trip kesana.
Barokallah fiik, Mba Desi. Keren

Desi
Desi
Reply to  Suryani Um. Izzabitah
1 year ago

Aamiin semoga segera terwujud mbak

Desi
Desi
1 year ago

Mempelajari sejarah Islam di seluruh belahan dunia akan peradabannya yang gemilang membawa ghirah bagi semangat dakwah kaum muslimin, karena Allah telah memberikan bukti bahwa peradaban Islam dulu super power karena Islam diterapkan secara kaffah

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram