Jejak Sejarah di Bumi Turki Utsmani

"Setelah mengisi perut dengan sarapan ala Turki, kami bergegas naik bus menuju dua masjid yang menjadi simbol terkenal di Istanbul, yaitu Hagia Sophia dan Blue Mosque. Lokasi keduanya berdekatan, jadi memudahkan kami untuk menjelajahi kedua masjid ini dalam waktu yang bersamaan."

Oleh. Ummu Safa
(Kontributor NarasiPost.Com)

Bismillahirrahmanirrahim.

NarasiPost.Com-Peninggalan peradaban Islam banyak terdapat di negara separuh Eropa dan Asia ini. Ia dilahirkan dengan pertemuan Barat dan Timur. Penyatuan berbagai budaya dan penganut agama yang saling memahami satu sama lain. Tidak mengherankan kalau Turki bagai magnet yang siap menarik para wisatawan untuk berkunjung ke sana. Peninggalan bersejarah yang menjadi daya tarik dan masih difungsikan sampai sekarang adalah masjid-masjid megah, seperti Blue Mosque, Hagia Sophia, Eyup Sulayman, Eyub Al-Ansari, Mihrimah Sultan Mosque, dan masih banyak lagi tempat-tempat lain yang tak kalah indahnya. Kali ini penulis mengajak untuk jalan-jalan virtual ke negeri Sultan Muhammad Al-Fatih dengan mengunjungi dua masjid terkenal di antaranya.

Dari bilik jendela pesawat sudah terlihat gemerlap Istanbul di malam hari. Kilau dari kilatan cahaya lampu-lampu cantik menjadi penghias cahaya di keindahan malam. Menjejakkan kaki di Istanbul Ataturk Airport membuatku merasakan aura yang berbeda. Setelah selesai urusan imigrasi, kami beranjak menuju ke Eresin Hotel Topkapi. Hotel yang letaknya berdekatan dengan tembok Konstantinopel yang terkenal itu. Malamnya, kami hanya beristirahat untuk menyiapkan diri melanjutkan perjalanan keesokan hari.

Pagi itu, setelah mengisi perut dengan sarapan ala Turki, kami bergegas naik bus menuju dua masjid yang menjadi simbol terkenal di Istanbul, yaitu Hagia Sophia dan Blue Mosque. Lokasi keduanya berdekatan, jadi memudahkan kami untuk menjelajahi kedua masjid ini dalam waktu yang bersamaan. Teman-teman mungkin ada yang sudah pernah menonton film "99 Cahaya di Langit Eropa." Lokasi pengambilan gambar film ini salah satunya di Masjid Hagia Sophia.

Amazing … Keindahannya tidak perlu diragukan lagi. Siapa pun yang masuk ke dalamnya akan terpesona menyaksikan arsitektur peninggalan Kekaisaran Bizantium. Tidak hanya megah dan besar, tetapi juga memukau melalui sentuhan interior yang memanjakan mata. Pada dinding dekat kubah masih terdapat lukisan Bunda Maria dengan Yesus yang berada di pangkuannya. Masjid ini dahulunya adalah gereja ortodoks. Pada masa kekuasaan Muhammad Al-Fatih, simbol-simbol tersebut tidak dihilangkan, tetapi ditutup sementara. Hanya ditambah dengan kaligrafi aksara "Allah" dan "Muhammad," juga ornamen-ornamen keislaman lainnya.

Masjid megah ini mempunyai sejarah panjang. Setelah Sultan Mehmed II atau yang terkenal dengan sebutan Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, gereja tersebut berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan ini sempat menjadi museum pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk. Lalu dialihfungsikan kembali menjadi masjid oleh Erdogan sampai sekarang, sehingga umat Islam di Turki dapat melaksanakan salat lima waktu di sana.

Setelah menikmati pemandangan sekitar Hagia Sophia, kami beralih ke Masjid Biru (Blue Mosque) yang lokasinya berada di seberang. Blue Mosque ternyata tak kalah megah dan cantik. Masjid ini juga terkenal dengan sebutan Masjid Sultan Ahmed. Jalan yang kami lalui menuju masjid tertata apik dengan taman-tamannya yang indah dan sangat terpelihara. Terlebih ketika kami memasuki bangunan dalam masjid. Suasana sakral dan bersahaja berpadu membuat siapa pun betah berlama-lama untuk bermunajat dalam rumah Allah tersebut. Mengapa disebut Masjid Biru? Karena menggunakan keramik biru yang lebih dominan pada dinding interiornya. Selain itu, masjid ini memiliki enam menara ramping yang menjulang tinggi. Salah satu masjid termegah di Istanbul ini merupakan peninggalan masa Dinasti Ottoman.

Rasanya tak puas hanya berkunjung singkat pada kedua masjid tersebut. Kalau Allah masih memberikan umur dan kesempatan, ingin rasanya mengulang kembali semua kenangan indah yang tersimpan di sana.

Allah Swt. berfirman:

ذلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

"Demikianlah (perintah Allah). Siapa saja yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sungguh itu timbul dari ketakwaan kalbu." (TQS. al-Hajj [22]: 32)[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ummu Safa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Titik
Next
Viral Tren Friends With Benefit (FWB), Memang Ada Benefitnya?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram