Wisatawan dapat berburu kerang dan kepiting laut yang selanjutnya dapat diolah menjadi makanan lezat di pantai Tulungagung eksotis ini.
Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hai, Sobat! Apakah kalian menyukai destinasi wisata alam? Destinasi wisata mana yang paling kalian suka? Pegunungan? Pantai? Atau yang lainnya? Kalau kalian lebih menyukai wisata pantai, tidak ada salahnya kalian berkunjung ke berbagai pantai yang ada di Tulungagung, Jawa Timur.
Tidak hanya merasakan segarnya udara pantai dan air laut, kalian juga bisa menikmati berbagai kuliner olahan hasil laut. Namun, bagi kalian yang tidak ingin repot terjun ke pantai, kalian masih bisa menikmati indahnya laut di sepanjang Jalur Lintas Selatan Tulungagung. Penasaran? Yuk, baca ulasan berikut!
Tulungagung, Kota Marmer dan Wisata Pantai
Tulungagung adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menjadi penghasil marmer terbesar di Indonesia. Sebelah utara kota ini berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Nganjuk, sedangkan sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Adapun di sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek juga Ponorogo.
Sekalipun Tulungagung terkenal dengan marmernya, keindahan alam khususnya pantai yang ada juga tidak kalah terkenal dan eksotis. Bahkan, sebagian pantai masih terkategori perawan alias belum tersentuh oleh pembangunan dan pemukiman masyarakat. Terdapat lebih dari 15 pantai yang menarik untuk dikunjungi. Sebagian besar telah memiliki nama dan menjadi objek wisata alam.
Beberapa pantai yang bisa kalian kunjungi antara lain, Pantai Sidem, Popoh, Sine, Gemah, Brumbun, Molang, Sanggar, Ngalur, Coro, Pacar, Kedung Tumpang, Klatak, dan lain-lain. Bagaimana? Banyak sekali, bukan?
Sayangnya, sebagian pantai kini tidak terawat atau banyak ditemukan sampah di sepanjang bibir pantai. Khususnya pada pantai yang telah menjadi objek wisata lebih dari satu abad yang lalu. Salah satunya adalah Pantai Popoh. Pantai ini kini sepi pengunjung karena kondisi yang kurang terawat. Banyak sampah, tidak ada renovasi pembangunan di sekitar area wisata, dan lain-lain. Akibatnya, masyarakat Tulungagung dan sekitarnya lebih memilih wisata pantai yang masih bersih, menarik, dan nyaman bagi para pengunjungnya.
https://narasipost.com/traveling/07/2022/wisata-pantai-selatan-yang-masih-perawan/
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur menuju pantai juga tak semuanya mulus. Sebagian pantai masih sulit diakses masyarakat karena medan yang sangat sulit. Jalan yang berbatu tajam, tanjakan dan turunan yang curam, jauhnya dari pemukiman masyarakat, dan lain sebagainya.
Kalaupun ada jalan aspal yang dapat dilalui, sebagian jalannya sudah rusak, berlubang, dan memiliki risiko besar dalam merusak kondisi ban kendaraan. Seperti jalan menuju Pantai Sine. Kalaupun ada Jalan Lintas Selatan (JLS) yang baru dibangun, para wisatawan harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan jalan yang lebih baik. Sungguh, sangat disayangkan!
Untungnya, beratnya medan menuju beberapa pantai tidak mengurangi antusias masyarakat untuk berkunjung ke pantai yang belum mereka kunjungi. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah wisatawan dan para pedagang di berbagai pantai maupun sepanjang JLS Tulungagung. Memang, eksotis pantai yang ada mampu menghilangkan penat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Ombak yang terus hadir hampir di sepanjang hari dan aneka biota laut yang bisa dijumpai, kerap menjadi alasan wisata pantai selalu ramai di hari-hari libur sekolah. Salah satunya adalah Pantai Sidem.
Di pantai ini, wisatawan dapat berburu kerang dan kepiting laut yang selanjutnya dapat diolah menjadi makanan lezat. Pada pantai lain yang menjadi tempat mata pencaharian para nelayan, wisatawan juga dapat membeli hasil tangkapan laut yang masih segar dengan harga terjangkau. Masyaallah, pasti seru sekali!
Meskipun demikian, sebaiknya para wisatawan tetap menyiapkan segala sesuatu dengan baik agar perjalanan wisata tidak terhambat karena berbagai kendala. Wisatawan harus memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima sebelum berangkat. Membawa peralatan mekanik sederhana dan ban cadangan serta bahan bakar tambahan jika diperlukan. Tak ketinggalan, bekal selama perjalanan juga dibutuhkan untuk mengantisipasi jika pengunjung memasuki area yang jauh dari pemukiman masyarakat.
Tulungagung Wajib Dijaga
Laut adalah salah satu ciptaan Allah yang kaya manfaat. Laut menjadi salah satu sumber pangan dan jalur transportasi, menyediakan oksigen dan menyerap karbon dioksida, sumber mata pencaharian dan bahan aneka obat, tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang berakal dan menjadi khalifah di muka bumi, sudah seharusnya kita menjaga kelestariannya. Terdapat banyak dalil dalam Al-Qur'an dan hadis yang memerintahkan untuk menjaga alam. Seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 205, Al-A'raf ayat 56 dan 85, Shad ayat 27, dan lain-lain.
Begitu juga dalam menjaga pantai. Tidak hanya Pantai Tulungagung, tetapi seluruh pantai ciptaan Allah Swt. Pantai yang menjadi objek wisata harus dirawat dan dijaga kebersihannya. Ini berlaku untuk semua. Baik untuk masyarakat pesisir, para wisatawan, maupun pemerintah setempat. Bukan asing lagi, bahwa pantai menjadi salah satu sumber penghasilan pendapatan daerah dan juga masyarakat. Maka, perhatian pemerintah terhadap sarana, prasarana, dan infrastruktur pembangunan menuju pantai juga harus dioptimalkan. Jangan sampai, keinginan masyarakat untuk menikmati indahnya alam berujung maut karena medan sulit akibat kurang mendapatkan perhatian pemerintah.
Rasulullah saw. dan para sahabat sendiri telah memberikan contoh bagaimana sistem pemerintahan Islam mampu memberikan fasilitas terbaik bagi masyarakat. Bahkan, sahabat Umar bin Khattab saat menjadi seorang khalifah sangat memerhatikan kondisi rakyat dan infrastruktur yang ada. Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata,
"Demi Allah, jika ada seekor keledai jatuh terperosok di Irak, aku khawatir keledai itu menuntut hisab padaku di hari kiamat."
Penutup
Banyaknya wisata pantai yang ada di Tulungagung dan wilayah lainnya merupakan bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan alam yang kaya manfaat bagi manusia tentu disertai syariat untuk menjaganya. Jika manusia enggan menjaganya, kerusakan alam akan terjadi dan akan berimbas kepada manusia yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, sudah saatnya kita memahami bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama yang harus disertai dengan aturan sesuai dengan syariat-Nya.
Ingatlah, Allah Swt. telah berfirman telah berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 41,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Bahwasanya, telah terlihat kerusakan di darat dan laut karena ulah tangan manusia. Allah menghendaki yang demikian itu agar manusia merasakan sebagian akibat dari perbuatan mereka agar mereka kembali kepada jalan yang benar.
Wallahu a'lam bishawab.[]
Kapan ya bisa halan2 ke Tulungagung melihat keindahan alam. Kalo di Malang dan Batu banyak tempat wisata buatan. Malang bagian selatan banyak pantai. Tapi ya gitu dech! He he sdh mulai diincar kapitalis sejati
Ya, mbak. Saya kalau ke Malang suka ke wisata buatan. Tapi kalau ke pantainya belum pernah.hehehe
Keren Mbak, pantai di Tulungagung bisa jadi objek wisata di hari libur.
Tapi, saat ini banyak pantai-pantai yang indah namun rusak akibat ulah tangan manusia. Banyak sampah berserakan.
Y, di mana ada objek wisata, di situ banyak sampah berserakan. Meskipun ada tempat sampah, masyarakat masih ada yang suka buang sampah sembarangan
Masyaallah, Tulungagung bisa jadi salah satu alternatif rekreasi buat keluarga nih. Sayang saya kejauhan.
Sayang memang banyak orang yang masih kurang peduli dengan kebersihan tempat-tempat rekreasi.
Ya, betul banget. Gak cuma di wisata pantai. Tempat wisata lain juga gak jarang sampah berserakan
area pantai ini ga dilirik para investor ta mbk? Biasanya tempat wisata ada pengelolanya setempat dan kerja sama dengan investor lokal. Ini berpengaruh pada tempat penginapan di sekitarnya, atau kuliner dan lainnya.
Nah, itu. Saya yang belum tahu datanya, mbak. Hehehe
Masyaallah, pantai selatan semestinya indah. Sayang ya, Mbak jika tak dijaga dengan baik oleh masyarakat dan instansi terkait di wilayah tersebut.
Barokallahu fiik, Mbak
Ya, mbak. Pantai yang sudah tidak terawat mulai sepi pengunjung. Jadinya banyak pantai baru yang mulai dijajaki masyarakat
Belum pernah ke Tulung Agung. Ternyata ada beberapa alternatif pantai yang bisa dikunjungi. Biasanya yang masih bagus, yang masih perawan. Terkadang dilematis memang ketika pantai jadi komoditi wisata dalam sistem kapitalis. Dibuat nyaman, jadi tempat maksiat dan banyak sampah. Dibiarkan sulit aksesnya, mau berkunjung jadi susah tapi alamnya tetap indah.
Ya, mbak. Ayo kalau mau main ke Tulungagung.
Masyaallah. Pesona alam negeri ini memang luar biasa. Termasuk Tulungagung tentunya. Jazakillah Khoir mba@ Firda, sudah diajak jalan-jalan ke sana
Wa iyyaki mbak Atin
Masya Allah jadi pengin ke Tulungagung. Di tempat saya utara Lamongan banyak pantai tapi mayoritas pantainya berkarang. Hehe
Baru tahu juga dari artikel ini kalau Tulungagung langsung berbatasan dengan Samudera Hindia, makanya pantai-pantainya eksotis
Ya, mbak. Saya pun pernah ke pantai Lamongan. Dominan baru karang jadi cuma foto-foto aja enggak nyemplung ke lautnya. Hehehe