”Wahai Nabi! katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Al-Ahzab:59)”
Oleh. R. Bilhaq
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sejatinya, kaum wanita di muka bumi ini khususnya wanita muslimah adalah makhluk yang telah Allah Swt. muliakan dalam agama ini. Salah satu cara Allah Swt. menjaga kehormatan wanita muslimah yakni dengan diturunkannya hukum yang memberikan kebaikan di dunia maupun di akhirat. Salah satu hukum-Nya yaitu terkait aturan cara berpakaian seorang muslimah. Dalam Islam, wanita muslimah wajib menutup auratnya secara sempurna sesuai dengan syariat-Nya. Namun, sayangnya sebagian besar wanita muslimah kini justru malah mencabik-cabik kehormatannya sendiri dengan sengaja menampakkan auratnya kepada khalayak tanpa rasa malu baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Maka, apa jadinya jika sifat malu dalam diri seorang wanita muslimah telah sirna? bukankah ini termasuk salah satu musibah bagi umat?
Mungkin suatu ketika kita pernah bertemu dengan seorang wanita yang notabene seorang muslimah, namun nyaris saja kita tidak mengetahui status agamanya disebabkan hilangnya identitas yang harusnya tampak pada dirinya. Ya, bukankah jika seorang wanita berpakaian sesuai dengan syariat Islam, maka identitasnya pun akan mudah dikenali? sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Ahzab ayat 59 yang artinya :
”Wahai Nabi! katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Dari ayat ini bisa digaris bawahi bahwa pakaian jilbab yang disyariatkan Allah Swt. adalah sebagai bentuk penjagaan bagi para wanita agar mereka tidak diganggu, bukan malah sebagai bentuk pengekangan sebagaimana pemikiran sesat yang digaung-gaungkan kaum liberal selama ini.
Tak ada keberuntungan dalam kemaksiatan. Ya, betapa seringnya kita dapati berita mengenai kejahatan yang menimpa sebagian wanita di luar sana mulai dari pelecehan, pemerkosaan, perzinaan, aborsi, dan lain sebagainya yang tak jarang berakhir pada pembunuhan. Sebagai wanita, mendengarnya saja miris, apalagi diri mereka sendiri yang dalam hal ini sebagai korban, tentulah pasti menorehkan luka berupa trauma panjang yang menyelimuti sepanjang hidup. Memang, tak semua dari mereka adalah penyebab terjadinya kejahatan tersebut. Namun, dengan semakin merajalelanya kejahatan yang merugikan kaum wanita saat ini, bukankah seharusnya dijadikan bahan evaluasi bersama, apakah selama ini para wanita telah menjaga dirinya dengan terikat penuh pada hukum Allah Swt.? Atau justru malah rela menjadi pasukan setan yang bertugas memancing dan menggoda syahwat para lelaki dengan tujuan untuk menjerumuskan?
Marilah sejenak kita renungkan kembali beberapa ayat-ayat di bawah ini yang diperuntukkan bagi kaum wanita. Sehingga diharapkan kita semua bisa mengambil pelajaran berharga di dalamnya. Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt. telah berfirman yang artinya :
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya” (TQS. An-Nur [24]: 31)
Maksud ayat ini adalah hendaknya para wanita mengulurkan kain penutup kepala atau biasa disebut kerudung yang tidak tipis hingga ke dadanya. Sehingga auratnya berupa rambut, telinga, leher, dan lekuk dadanya tak tampak terlihat oleh lelaki bukan mahram.
”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (TQS. Al-Ahzab [33]: 59)
Maksudnya, hendaknya para wanita memakai baju kurung atau biasa disebut gamis yang tidak ketat dan tidak menerawang di luar pakaian rumahnya.
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya.” (TQS. An-Nur [24] : 31)
Maksudnya, janganlah para wanita menampakkan seluruh tubuhnya dari kepala hingga kedua kakinya, kecuali hanya wajah dan kedua telapak tangannya saat di hadapan lelaki bukan mahram.
“Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabaruj seperti tabaruj orang-orang jahiliah yang dahulu..” (TQS. Al-Ahzab [33] : 33)
Tabaruj yang dimaksud yakni menampakkan aurat dan perhiasannya, berhias serta memakai wewangian yang menarik perhatian lawan jenis sehingga bisa mengundang syahwat. Namun, jika hal ini diperuntukkan bagi suaminya, tentulah hal ini dianjurkan dan bahkan bisa mendatangkan pahala.
“Wahai istri-istri Nabi! kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah-lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (TQS. Al-Ahzab [33] : 32)
maksudnya, para wanita dilarang berbicara dengan suara mendayu-dayu sehingga bisa membangkitkan syahwat lawan jenis.
Itulah beberapa ayat penting yang patut dijadikan tuntunan bagi kaum wanita. Namun selain itu, ada juga hadis-hadis Rasulullah saw. berikut ini yang juga semestinya kita ketahui bersama. Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya :
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat : [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
“Wanita mana saja yang memakai wewangian lalu ia keluar dan melewati para lelaki sehingga tercium sebagian dari wanginya tersebut, maka ia adalah seorang pezina. Dan setiap mata yang melihatnya juga pezina.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Demikianlah, dengan menutup aurat secara sempurna tentunya kita berharap Allah Swt. Akan memberikan keridaan-Nya kepada kita semua. Perlu juga diketahui bersama, bahwa Allah Swt. telah memerintahkan kaum lelaki muslim untuk selalu menjaga pandangannya (QS. An-Nur [24] : 30). Sebagai saudara seiman, tentunya kita harus membantu mereka dengan cara menutup aurat secara sempurna. Sebab, fitnah wanita adalah godaan besar bagi kaum lelaki sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya :
“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wallahu a'lam.[]