Perang Uhud, Introspeksi Besar Kaum Muslim atas Ketaatan kepada Pemimpin

"Uhud merupakan kekalahan pertama dalam sejarah pertempuran Islam melawan kemusyrikan, yang akan selalu menjadi introspeksi bagi kaum muslim untuk senantiasa taat pada pemimpin. Tatkala amanah Rasul saw. diabaikan, Allah pun dengan mudah menangguhkan kemenangan kaum muslim."

Oleh. Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kemenangan perang Badar membawa euforia tersendiri bagi kaum muslim. Mereka telah terbebas dari belenggu bayang-bayang penyiksaan dan penindasan Quraisy. Mereka pun telah membuktikan bahwa hijrah telah membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Namun atmosfer berbeda menyelimuti Quraisy di Makkah. Mereka tenggelam dalam kesedihan mendalam atas kekalahan dan kematian orang terdekat mereka.

Kebencian dan kedengkian yang telah lama tertanam, seolah terpupuk menjadi dendam kesumat kepada kaum muslimin. Mereka pun bersumpah akan membalas kekalahan Badar dengan kemenangan di peperangan yang akan datang. Dengan sumpah itu, mereka bergegas menyiapkan suasana perang, baik dari semangat maupun perbekalan.

Kaum muslim yang baru mendapat kabar persiapan Quraisy pun segera berunding, maju atau tetap di tempat dan menunggu. Keputusan diambil dalam waktu singkat, bahwa kaum muslimin akan maju menyongsong Quraisy dalam pertempuran. Pasukan yang berjumlah sekitar 1000 orang, mulai berangkat menuju Uhud. Namun, gembong munafikin Abdullah bin Ubay bin Salul, berhasil menghasut kaum muslim dan membawa sekitar tiga ratus pasukan kembali ke Madinah. Kepulangan mereka mengguncang jiwa-jiwa kaum muslim lainnya, Namun tujuh ratus yang tersisa tetap setia menemani Rasul hingga sampai di Uhud.

Rasul pun mengatur strategi dan posisi masing-masing prajurit, struktur gunung Uhud yang berliku dan bersemak sangat cocok digunakan untuk tempat bersembunyi. Terpilihlah lima puluh pemanah yang ditugaskan melindungi punggung kaum muslim. Tersebab pentingnya peran mereka sebagai pertahanan, Rasul berulang kali mengingatkan kepada para pemanah untuk tetap di posisi meski apa pun yang terjadi. Beliau mengulang-ulang peringatan tersebut kepada para pemanah.

Quraisy dengan persiapan matang dan pasukan berjumlah sekitar tiga ribu, telah datang dan menantang. Duel personal pun tak terelakkan. Kemenangan kaum muslim nyata di depan netra. Dalam duel ini, berturut-turut kaum muslim dapat mengalahkan sembilan prajurit yang membawa panji Quraisy. Kemudian panji tersebut tergeletak tak berdaya di atas tanah. Pertempuran yang sesungguhnya pun segera berkecamuk.

Tombak dan panah yang beterbangan mencari sasaran, pedang berkelibat bak cahaya menebas musuh tanpa ampun. Kaum muslim menunjukkan bahwa jumlah bukanlah faktor kemenangan, namun keimanan yang memuncaklah yang akhirnya menjadi penolong mereka dalam meraih kemenangan. Meski jumlah musuh hampir lima kali lipat, senjata dan persiapan yang matang, namun kaum muslim nyatanya berhasil memukul mundur barisan Quraisy.

Namun, hal ini bukanlah akhir peperangan, badai akan menyapu kemenangan semu kaum muslim ketika para pemanah lalai akan posisi dan amanahnya. Ya, melihat kekalahan Quraisy dan kemenangan kaum muslim, para pemanah lalai dan melupakan tugas pokok juga peringatan Rasul saw. kepada mereka.

Melihat ganimah yang jadi rebutan, para pemanah pun dengan gusar segera turun bersegera mengambil ganimah yang tercecer. Hingga menyisakan sepuluh pemanah yang masih setia dengan amanah Rasul saw. Khalid bin Walid yang mempunyai mata setajam elang pun telah lama mengamati. Ketika melihat pasukan pemanah yang berlarian meninggalkan pos mereka, ia segera memutari gunung menunjukkan serangan kejutan bagi kaum muslim. Pun dengan Ikrimah bin Abu Jahal, ia segera memacu kudanya memberi komando untuk menyerang para pemanah yang tersisa.

Sungguh inilah akhir dari kisah kemenangan Badar bagi kaum muslim. Akibat satu kelalaian, dampak yang ditinggalkan tidaklah bisa terbayar dengan penyesalan. Kaum muslim yang diserang secara mendadak lari kocar-kacir meninggalkan Nabinya dalam keadaan terbuka tanpa tameng. Hanya segelintir sahabat yang setia berada di sisi Nabi.

Ketika serangan semakin dahsyat, hingga sabetan pedang, tusukan tombak dan panah menembus kulit semakin tak terbendung, hanya keimanan dan keyakinan tinggilah yang menjadi penyemangat. Nyawa Rasulullah saw. lebih berharga daripada keselamatan diri mereka. Mereka bagaikan tameng berjalan menghalau segala senjata masuk menembus kulit sang baginda. Terluka, kecewa, marah, lelah berkumpul menjadi satu.

Rasul saw. pun dengan gigih memanah hingga anak panah telah melayang seluruhnya, busurnya pecah, bahkan tali busur dalam keadaan putus. Darah pun berceceran membasahi wajah Rasul. Kaum muslimin pun segera mundur dan menyelamatkan diri.

Demikianlah kekalahan pertama dalam sejarah pertempuran Islam melawan kemusyrikan, yang akan selalu menjadi introspeksi bagi kaum muslim untuk senantiasa taat pada pemimpin. Sungguh Uhud adalah isyarat Allah Swt. Untuk mengajarkan bahwa kemenangan datangnya dari Allah Swt. Ketika meninggalkan sebab-sebab kemenangan, maka kekalahan telak akan terjadi. Tatkala amanah Rasul saw. diabaikan, Allah pun dengan mudah menangguhkan kemenangan kaum muslim. Allahu a’lam bis-showwab.

Kitab : Muhammad Sang Yatim (Prof.Dr. Mohammed Sameh Said)[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Chicago Syndrome, Kala Pembangunan Hanya Bervisi Dunia
Next
Ibuku Sayang
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram