Tabiat Orang Kafir dan Fasik

Bani Israil sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran merupakan umat yang keras kepala, nyinyir, tidak sabaran, pembangkang, ingkar janji bahkan membunuhi para Nabi tanpa alasan yang hak.

Oleh : Novida Sari
(Santri Daring I’robul Quran di bawah asuhan KH Hafidz Abdurrahman)

NarasiPost.com - Bani Israil sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran merupakan umat yang keras kepala, nyinyir, tidak sabaran, pembangkang, ingkar janji bahkan membunuhi para Nabi tanpa alasan yang hak. Bahkan dalam kondisi terjepit sekalipun, mereka akan berpikir tipu muslihat untuk menunjukkan tabiat mereka.

Tatkala Rasulullah Saw telah menaklukkan wilayah Khaibar yang merupakan wilayah perkampungan Yahudi terbesar di Jazirah Arab di tahun ke 7 Hijriyah. Rasulullah Saw mendapatkan kiriman daging domba yang telah diracuni oleh Zainab binti Harith. Lalu Rasulullah Saw meminta agar orang-orang Yahudi segera dikumpulkan.

Setelah orang Yahudi terkumpulkan, maka Rasulullah Saw bertanya kepada mereka, “Apakah kalian akan jujur jika kutanya mengenai sesuatu kepada kalian?” maka orang Yahudi pun berkata, “Ya, Wahai Abal Qasim. Seandainya kami berbohong, maka engkau akan mengetahuinya” jawab mereka. Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah penghuni neraka itu?”, maka mereka menjawab, “Kami berada di neraka hanya sebentar saja, kemudian kalian akan menggantikan kami di sana”. Kemudian Rasulullah Saw bersabda kepada mereka, “Hinalah kalian, kami tidak akan pernah menggantikan kalian di neraka”. Kemudian Rasulullah Saw bertanya, “apakah kalian akan jujur jika kutanya mengenai sesuatu kepada kalian?” “Ya, Abal Qasim” jawab orang Yahudi. Lalu Rasulullah Saw bertanya, “Apakah kalian telah menaburkan racun pada daging domba ini?” orang Yahudipun menjawab, “Ya, kami telah menaburinya”. Kemudian Rasulullah Saw kembali bertanya, “Mengapa kalian melakukan hal itu?” lantas mereka menjawab, “Jika engkau berdusta, kami akan bebas dari anda. Dan jika engkau adalah Nabi maka hal itu tidak akan pernah membahayakan dirimu” (HR Ahmad, Al Bukhori, An Nasa’i)

Dari Jalur adh Dhahhak juga dari jalur Ikrimah, Ibnu Jarir meriwayatkan, dari Ibnu Abbas bahwa Orang Yahudi berkata, “Kami tidak akan masuk neraka kecuali hanya untuk memenuhi sumpah Allah yakni selama empat puluh hari, sesuai dengan waktu ketika kami menyembah patung anak sapi”. Maka turunlah ayat,

وَقَالُوا۟ لَن تَمَسَّنَا ٱلنَّارُ إِلَّآ أَيَّامًا مَّعْدُودَةً ۚ قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِندَ ٱللَّهِ عَهْدًا فَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ عَهْدَهُۥٓ ۖ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Dan mereka berkata, ‘Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.’ Katakanlah, ‘Sudahkah kalian menerima janji dari dari Allah sehingga tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kalian hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui?’” (TQS Al Baqarah : 80)

Allah Swt menjawab perkataan mereka secara tegas terhadap perkataan dan pengakuan mereka yang mengatakan tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja. Dengan tegas Allah Swt membantah perkataan mereka pada kalimat قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِندَ ٱللَّهِ عَهْدًا“Katakanlah: Sudahkah kalian menerima janji dari Allah?” Allah Swt juga menjawab tegas dengan menggunakan kata لَن yang merupakan peniadaan selama-lamanya.

Dari jawaban orang Yahudi ini nampak jelas bahwa kerasnya hati mereka. Membuat perkataan yang mereka yakini atas dugaan mereka semata untuk memuluskan sifat dan tabiat mereka. Sudah ditaklukkanpun mereka masih berpikir untuk membuat makar untuk mencelakai Rasulullah Saw.

Oleh karenanya, orang yang beriman setelah memahami sifat ini harus senantiasa berhati-hati di dalam segala tingkah polah bahkan pemikiran yang masuk ke dalam akal mereka. Manusia itu tergantung kepada pikirannya. Oleh karenanya, seorang Mukmin harus senantiasa membaca dan menulis sehingga terbangun sikap seorang insan yang berdasarkan ilmu dan mengambil sikap tanpa harus bertaqlid pada orang lain.
Wallahu a’lam bishowab.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Novida Sari, S.Kom Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Rusaknya Demokrasi
Next
Pembunuhan pada Anak, Tanggung Jawab Siapa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram