Sahabat Sesurga

Sahabat Sesurga

Sadarkah kita bahwa menikah, membangun sebuah rumah tangga adalah hadiah terindah yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia?

Oleh. Puspita Ningtiyas, SE
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Islam telah menganjurkan dan bahkan memerintahkan dilangsungkan perkawinan. Diriwayatkan dari Ibn Mas’ud r.a, ia menuturkan : Rasulullah saw. pernah bersabda,

”Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang telah mampu menanggung beban, hendaklah segera menikah. Sebab, pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Siapa saja yang belum mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya” (Muttafaq ‘alayhi)

Juga diriwayatkan dari Qatadah yang menuturkan riwayat dari Al-Hasan, yang bersumber dari Samurah :

“Bahwa Nabi saw. telah melarang hidup membujang.” ( HR. Ahmad )

Qatadah kemudian membacakan ayat berikut :

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.” ( TQS. Ar-Ra’d : 38)

Jelas bagi seorang muslim, menikah adalah bagian dari ibadah yang ada aturannya. Selain untuk memenuhi naluri melestarikan jenis manusia, atau bahasa kitab nya Gharizah nau’, menikah memiliki keutamaan sebagai penyempurna separuh agama kita yang masih belum lengkap ketika membujang.

Sadarkah kita bahwa menikah, membangun sebuah rumah tangga adalah hadiah terindah yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia ?

Banyak yang takut untuk menikah. Bagi laki-laki menanggung beban nafkah bisa jadi faktornya. Bagi perempuan, bisa jadi berat karena khawatir pilihannya tidak sesuai dengan harapan. Ini karena ekspektasi perempuan biasanya lebih tinggi daripada ekspektasi laki-laki terhadap perempuan ketika memilih pasangan.

Catatan pentingnya adalah kita bebas memilih kriteria asalkan ada faktor syar’i bukan sekadar dorongan hawa nafsu. Catatan penting selanjutnya, bahwa jodoh adalah hak sepenuhnya Allah Swt. dalam menentukan kapan datangnya dan siapa orangnya. Jadi santai saja ya, jangan terburu dan bersedih jika sampai sekarang jodohnya seolah belum tampak batang hidungnya. Siapa tahu jodoh kita datangnya dari belakang, walaupun tidak tampak batang hidungnya tapi tiba-tiba datang gitu aja tanpa kita sadari kedatangannya. Sabar dan terus memantaskan diri dengan ilmu.

Sebagaimana pernikahan yang menjadi salah satu ibadahnya orang Islam, berkaitan dengan hubungan yang terjalin di dalamnya, antara laki-laki dan perempuan, juga diatur dalam konsep Islam.

Di dalam sebuah kitab ulama mutakhir, Syekh Taqiyyudin an-Nabhani disampaikan berkaitan hal ini.

“Seorang istri bukanlah mitra (syarikah) hidup suami. Melainkan istri lebih merupakan sahabat (shahibah) suami. Pergaulan di antara keduanya bukanlah pergaulan kemitraan (perseroan). Mereka juga tidak dipaksa untuk menjalani pergaulan itu sepanjang hidup mereka. Pergaulan di antara keduanya tidak lain adalah pergaulan persahabatan. Satu sama lain merupakan sahabat sejati dalam semua hal. Yaitu persahabatan yang bisa memberikan kedamaian dan ketenteraman satu sama lain.” (Syekh Taqiyudin An-Nabhani dalam kitabnya, Nidham Ijtima’i )

Juga ada dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman:

“Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya” (TQS. Al-A’raf : 189)

Di dalam ayat lain Allah Swt. juga berfirman,

“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan djadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang” (TQS. Ar-Rum : 21)

Jika panduan dalam agama ini dipahami, jelas alias gamblang bahwa hubungan keseharian kehidupan suami istri adalah hubungan yang saling mendamaikan dan menenteramkan. Ini akan sangat jauh dari cerita kekerasan rumah tangga yang sering diberitakan oleh televisi hingga pernikahan menjadi momok menakutkan bagi banyak kalangan terutama kaum hawa. Angka percerain juga pun bisa diminimalisasi bahkan dihilangkan sama sekali. Keluarga-keluarga yang ada hidup damai dengan persahabatan yang menenteramkan meski kondisi tak selalu sesuai dengan yang diinginkan.

Selanjutnya, sebenarnya kita bisa mendefinisikan apa itu sahabat dan kriteria seperti apa yang masuk ke dalam kategori sahabat. Secara spesifik pegertian sahabat mungkin akan berbeda setiap orang. Namun saya yakin semua sepakat bahwa yang pastinya sahabat adalah orang yang berada di lingkaran terdalam dalam kehidupan kita. Ibarat matahari yang dikelilingi oleh planet-planet di orbitnya masing masing, sahabat adalah planet yang berada di orbit terdekat dengan matahari. Sedangkan kita adalah mataharinya.

Sahabatlah yang tahu wujud asli kita, tahu bagaimana senang dan dukanya kita, intinya tahu semua tentang kita. Hal tersebut setidaknya akan berimplikasi pada beberapa hal seperti akhirnya bisa saling memahami kekurangan masing-masing, mudah mengalah dan berkorban satu sama lain, muncul dorongan untuk memperbaiki kekurangan satu sama lain, rela dan bersabar jika harus hidup susah di awal pernikahan, bertemu dan berbincang adalah kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan apa pun, punya kesamaan visi dan misi dan pendapat tentang banyak hal. Sangat mudah untuk berjalan dan berubah menjadi lebih baik bersama sama.

Lantas, bagaimana dengan kewajiban dan hak suami istri yang wajib dipenuhi oleh masing-masing? Jawabannya, jika konsep tentang persahabatan diaplikasikan dalam kehidupan rumah tangga, akan ada banyak stok toleransi yang cukup untuk memberikan kemudahan satu sama lain. Jika satu waktu hak salah satu tidak terpenuhi, maka yang lainnya mengalah. Jika salah satu berhalangan menjalankan kewajiban, yang lainnya tidak segan memberikan uzur untuk memudahkan. Ya benar, sesederhana itu.

Adapun cara mengetahui pemikiran calon pasangan, memang dibutuhkan diskusi yang panjang. Sebelum itu tentu kita harus tahu pemikiran mendasar apa saja yang harus didetailkan ketika menjalani proses taaruf sehingga kita akan dapatkan sahabat terbaik yang kita harapkan.

Terkhusus sebagai seorang perempuan, menikah berarti menyerahkan diri kita kepada suami. Memasrahkan setiap urusan kita dengan keputusan yang diambil oleh suami. Oleh karena itu proses memastikan seperti apa sosok calon suami kita, menjadi sangat penting. Sekali lagi bukan melihat dari fisik yang sifatnya sementara, tapi melihat jauh lebih dalam dengan cara mengulik dan mendiskusikan pemikiran satu sama lain.

Ada banyak bab yang bisa dibahas dalam proses taaruf yang cukup bisa menjadi landasan dalam kehidupan rumah tangga, di antaranya:

  1. Status agama calon pasangan
  2. Tujuan menjalankan kehidupan rumah tangga
  3. Bagaimana hubungan keseharian suami istri yang diinginkan
  4. Wawasan tentang hukum-hukum Islam seputar pernikahan dan kehidupan rumah tangga
  5. Keaktifan di dunia dakwah dan ritme dakwah laki-laki dan perempuan
  6. Pemahaman rezeki dan hukum Islam tentang bekerja bagi perempuan
  7. Tempat tinggal setelah menikah (bersama orang tua/ rumah sendiri/kontrak, dll.) dan juga biaya hidup di lokasi tempat tinggal yang direncanakan
  8. Kondisi keislaman di sekitar tempat tinggal setelah menikah
  9. Bagaimana hubungan calon pasangan dengan keluarga besarnya
  10. Sekilas tentang pola mendidik anak yang diharapkan

Semua poin di atas tentu bisa didiskusikan dan dipastikan dengan calon pasangan kita. Ketika Allah Swt. belum mempertemukan kita dengannya, teruslah menuntut ilmu dan jangan bosan mengulang serta menambah keilmuan yang kita miliki. Agar ketika dia, hadiah terindah yang Allah Swt. berikan kepada kita telah tiba, kita siap untuk menjemputnya. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Puspita Ningtiyas Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Istri Gembong PKI
Next
Berbahayakah Tritium bagi Kesehatan?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
10 months ago

MasyaaAllah, butuh ilmu dan persiapan matang untuk mengarungi ibadah terlama ini

Sartinah
Sartinah
10 months ago

Masyaallah, betul. Di luaran sama banyak yang memiliki kekhawatiran tentang pernikahan atau tentang belum punya jodoh. Semoga para jomlo bisa baca ini tulisan. Simpel tapi bagus pemaparannya.

Dia dwi arista
Dia dwi arista
10 months ago

Saya suka bagaimana penulis mengulas materinya, iingga enak dibaca. Hidup sesurga dengan pasangan memang membutuhkan effort dr kedua bwlah pihak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram