"Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia." (TQS. Al-Maidah ayat 32)
Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Manusia adalah makhluk yang istimewa dan paling mulia di antara makhluk Allah lainnya. Saking istimewa dan berharganya seorang manusia, Allah Swt. sampai melarang seseorang melakukan kezaliman terhadap sesamanya, apalagi terhadap seorang muslim. Jika menyakiti seorang muslim (baik dengan lisan maupun tangannya) saja tidak boleh, apalagi sampai membunuhnya. Sayangnya, larangan Allah agar manusia tidak berbuat zalim apalagi sampai membunuh, tampaknya sudah diabaikan banyak manusia.
Lihat saja saat ini, harga nyawa manusia begitu murah, bahkan lebih murah dari harga bahan-bahan kebutuhan pokok. Membunuh orang lain menjadi begitu mudah, ibarat menepuk seekor nyamuk yang menempel di kulit. Mirisnya lagi, melayangnya nyawa manusia tak hanya terjadi dalam hitungan tahun dan bulan, bahkan saat ini nyaris terjadi dalam hitungan jam.
Pembunuhan pun sering kali dilakukan bukan karena perkara berat. Masalah sepele pun sudah mampu memantik amarah hingga tega membunuh orang lain. Bahkan, pembunuhan sering kali bukan dilakukan oleh orang jauh, melainkan oleh mereka yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Hanya lantaran persoalan asmara, ekonomi, warisan, maupun dendam, seseorang mampu membunuh orang lain tanpa ada rasa iba sedikit pun.
Seorang Muslim Amatlah Berharga
Ada banyak hal yang sangat berharga bagi umat Islam. Salah satunya adalah Ka'bah yang berada di Masjidilharam. Ka'bah adalah bangunan suci berbentuk kubus yang menjadi kiblat bagi umat muslim. Bagi siapa saja yang salat di dalamnya (Masjidilharam), maka pahalanya akan dilipatgandakan hingga 100 ribu kali lipat. Pun demikian dengan hajar Aswad. Batu hitam yang menempel di dinding Ka'bah tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, hajar Aswad adalah satu-satunya batu yang disunahkan untuk dicium oleh umat Islam. Demikianlah keagungan dan kehormatan Ka'bah dan hajar Aswad.
Meski Ka'bah memiliki kedudukan dan kehormatan yang begitu agung, tetapi kehormatan seorang mukmin, harta, dan darahnya jauh lebih agung di sisi Allah Swt. Sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman, bahwa Rasulullah saw. saat memandang Ka'bah kemudian bersabda:
"Selamat datang wahai Ka'bah. Betapa agungnya engkau dan betapa agung kehormatanmu. Akan tetapi, seorang mukmin lebih agung di sisi Allah daripada engkau."
Begitulah kedudukan mulia seorang mukmin di sisi Allah Swt. Oleh karena itu, tidak boleh seseorang memiliki prasangka buruk terhadap mukmin lainnya, apalagi sampai mengalirkan darahnya tanpa hak. Fakta ini menunjukkan betapa luar biasanya Islam dalam menempatkan kedudukan seorang mukmin. Tak hanya itu, Islam pun memberi penghormatan yang sangat tinggi terhadap darah dan jiwa manusia. Adakah penghormatan yang lebih baik dari Islam?
Larangan Menghilangkan Nyawa
Begitu berharganya makhluk yang bernama manusia, Allah Swt. sampai melarang siapa pun membunuh seseorang tanpa alasan yang dibenarkan. Pasalnya, membunuh seseorang yang tidak berdosa, ibarat membunuh seluruh manusia. Allah pun telah menegaskannya dalam surah Al-Maidah ayat 32, yang berbunyi:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي اْلأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا
Artinya: "Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia."
Tak hanya itu, Allah Swt. pun memberikan ancaman bagi siapa saja yang membunuh seseorang dengan sengaja, yakni akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam. Mereka pun akan kekal di dalamnya. Hal ini sebagai penegasan bahwa menghilangkan nyawa manusia apalagi seorang muslim merupakan urusan yang sangat besar. Saking besarnya urusan ini, sampai-sampai Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
Artinya: "Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan dengan pembunuhan seorang muslim."
Islam Pelindung Jiwa
Penjagaan atas nyawa manusia akan semakin sempurna jika ada penguasa yang menerapkan hukum-hukum syariat Islam. Hukum syariat sendiri berfungsi sebagai pembimbing umat manusia pada kebenaran, termasuk sistem sanksi yang diterapkan di dalamnya. Sanksi pidana yang diterapkan pun sebanding dengan kejahatan yang dilakukan oleh seorang manusia. Misalnya saja bagi seseorang yang telah membunuh orang lain, maka akan dikenakan hukum qishash (hukuman setimpal), yakni dibunuh apabila pihak keluarga atau ahli waris tidak memaafkannya. Jika ahli waris atau keluarga memaafkan maka dia harus membayar diat sejumlah 100 ekor unta, yang 40 di antaranya sedang bunting.
Betapa luar biasanya Islam dalam memuliakan dan menjaga nyawa seorang muslim. Saat Islam hadir, tak ada darah kaum muslim yang tertumpah dengan sia-sia, melainkan akan dilindungi dengan maksimal. Contoh perlindungan terbaik dalam sejarah peradaban Islam adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. terhadap kaum muslim.https://narasipost.com/opini/08/2022/karena-setiap-nyawa-begitu-berharga/
Bukankah kita sering mendengar kisah seorang muslimah yang dilecehkan oleh kaum Yahudi Bani Qainuqa? Saat itu, muslimah tersebut disingkap pakaiannya oleh para pedagang Yahudi. Kemudian seorang pedagang muslim yang berusaha membela kehormatan muslimah tersebut justru dibunuh beramai-ramai. Mendengar peristiwa itu, Rasulullah saw. segera memerintahkan para sahabat untuk memerangi dan mengusir kaum Yahudi dari Madinah. Upaya tersebut membuahkan hasil setelah para sahabat mengepung perkampungan mereka selama 15 malam. (Sirah Ibnu Hisyam, 3/9-11)
Khatimah
Demikianlah, bagi seseorang yang paham betul akan konsekuensi membunuh, maka ia tidak akan begitu mudah menumpahkan darah orang lain. Pasalnya, ia pasti takut dengan ancaman Allah Swt. di akhirat kelak, sehingga akan berpikir seribu kali untuk melakukan pembunuhan. Lebih dari itu, seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya yang akan saling menjaga, baik dari kejahatan lisan maupun tangannya.
Wallahu a'lam bishawab[]
Hidup dalam sistem sekuler sekarang pemandangan ekstrem berita menghilangkan nyawa tanpa hak sepertinya sudah lazim. Miris dan mengerikan tentunya. Terkadang pemicunya hanya masalah sepele nyawa taruhannya. Butuh sistem yg mampu memutus mata rantai kejahatan ini serta sanksi yg bisa memberi efek jera. Keren mb Sartinah tulisannya. Barokallah.
Ngeri sekali. Seperti yang terjadi di Subang. Ada anak yang dibunuh oleh ibunya, kakeknya, dan pamannya, karena dia nakal. Ya Allah... Bagaimana bisa hal demikian jahat terjadi. Sungguh menyedihkan.
Benar sekali Mbak Sartinah. Saat ini harga nyawa seakan tidak berarti. Sistem kapitalisme tidak menjamin keselamatan jiwa. Hak asasi manusia yang menjadi pilar ideologi ini hanya omong kosong belaka Ditambah tidak adanya sanksi yang tegas bagi para pelaku pembunuhan, nembuat kasusnya selalu berulang. Jelas hanya sistem Islam yang mampu menjamin terjaganya jiwa manusia
Jadi teringat Palestina hari ini
Jazakunnallah khairan katsiron Tim NP
Seharusnya kaum muslimin menyadari tentang hal ini karena bumi sudah dibasahi darah saudara kita meski tidak berdosa. Ketiadaan junnah membuat kaum muslimin diperlakukan semena-mena. Jazaakillah khoiron, mba atas remindernya agar perjuangan tetap harus dilanjutkan
Betul mbak. Termasuk darah kaum muslim di Palestina yang sudah ditumpahkan oleh Zionis ya. Syukran mbak Novianti sudah mampir