Agama ini akan selalu dinistakan jika tidak ada yang mampu menjaganya. Kepemimpinan Islam wajib ada untuk menjaga agama yang sempurna ini. Ketidakberdayaan umat meniscayakan kehadiran seorang pemimpin yang menjalankan hukum syariah dari Allah SWT secara sempurna, yang mampu menjaga agama dan umat Islam dari orang-orang fasik.
Oleh: Didi Diah, S.Kom
NarasiPost.com -- Entah apa yang merasuki hati orang-orang yang mengaku Muslim tetapi membenci syariatNya, dan juga junjungan Nabi Muhammad Saw. Lisan tak bertulang hingga mampu menjuntai kata kebencian yang tak beralasan.
Dan yang lebih mengecewakan dan membuat sakit hati umat Islam saat ini adalah manakala ujaran kebencian itu datang dari seorang yang mengatakan dirinya Muslim.
Kehidupan liberalisme dan sekularisme kian membuka celah bagi sekelompok penista agama untuk bebas mengekspresikan keinginan mereka dengan ujaran kebencian yang mereka lakukan. Mereka merasa dilindungi oleh berbagai aturan yang mendukung aksi mereka.
Kondisi ini persis seperti yang digambarkan oleh
Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali Imran[3]: 118)
Keagungan Islam dan Kesempurnaan Nabi Saw
Mungkin umat Islam saat ini harus dihadapkan oleh fakta bahwa dunia ini mampu melewati putaran kehidupan dengan kegemilangan Islam. Dan umat ini menjadi kuat berkat perjuangan dakwah Baginda Nabi Saw yang diawali dengan mengumpulkan kaum Anshar dan Muhajirin untuk dipersatukan.
Islam memimpin dunia selama 1400 tahun. Fakta ini seharusnya mampu menguatkan kaum muslimin agar terus mencintai agamanya. Keagungan agama ini diturunkan oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sempurna dengan keseluruhan hukumnya bagi manusia.
Agama ini diperjuangkan oleh Baginda Nabi Saw dengan darah dan air mata bersama para sahabat dan kaum muslimin yang ikut berjuang.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ
“Pada hari ini, telah Kusempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Kucukupkan Nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian.” (al-Maidah: 3)
Belum sempurna keimanan seseorang bila masih ada kecintaan yang melebihi kecintaan kepada Baginda Nabi Saw:
«لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ»
“Belum sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai ia menjadikan aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya, dan segenap manusia” (HR al-Bukhari).
Hukuman bagi Sang Penista Agama dan Nabi Saw
Maka jelas bagi mereka yang kelam hatinya dimana dengan mudahnya menghinakan dan menistakan kesempurnaan agama Islam ini juga Baginda Nabi Saw akan menerima balasannya karena perbuatan tersebut merupakan dosa besar dan hukumannya adalah hukuman mati.
Allah Swt. berfirman,
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.” (TQS at-Taubah [9]: 61)
Allah SWT juga berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
“Sungguh orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah melaknati mereka di dunia dan di akhirat serta menyediakan bagi mereka siksaan yang menghinakan.” (TQS al-Ahzab [33]: 57)
Ibn Mundzir menyatakan, mayoritas ahli ilmu sepakat tentang sanksi bagi orang yang menghina Nabi Saw. adalah hukuman mati. Ini merupakan pendapat Imam Malik, Imam al-Laits, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ishaq bin Rahawih dan Imam as-Syafii (Lihat Al-Qadhi Iyadh, Asy-Syifa bi Tarif Huquq al-Musthafa, hlm. 428).
Agama ini akan selalu dinistakan jika tidak ada yang mampu menjaganya. Kepemimpinan Islam wajib ada untuk menjaga agama yang sempurna ini. Ketidakberdayaan umat meniscayakan kehadiran seorang pemimpin yang menjalankan hukum syariah dari Allah SWT secara sempurna, yang mampu menjaga agama dan umat Islam dari orang-orang fasik. Wallahu a'lam bishshawab.[]
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected].
