Barang siapa yang membaca ayat Kursi ketika dalam kesempitan, niscaya Allah Swt. berkenan memberikan pertolongan-Nya.
Oleh. Andrea Aussie
(Pemred NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bagi kaum muslimin kehebatan ayat Kursi sudah tidak asing lagi. Ayat Kursi terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi :
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَع عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِي
Artinya: "Ya Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Milik-Nya segala apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa seizin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Sedangkan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah luasnya meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan adalah Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Menurut sejarah ayat Kursi ini diturunkan setelah hijrah. Dalam masa penurunannya ayat Kursi ini diiringi beribu-ribu malaikat karena kebesaran dan keagungannya. Setan dan Iblis pun makin gempar karena adanya rintangan yang makin besar bagi mereka. Rasulullah saw. segera memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menuliskan ayat Kursi dan menyebarkannya.
Ada sebuah hadis Rasulullah saw. yang mengatakan keagungan ayat Kursi tersebut. Dalam hadis Imam Ahmad dan Nasa’i, Rasulullah saw. ditanya oleh salah satu sahabat tentang ayat apa yang paling agung dari kitabullah? Baginda Rasulullah menjawabnya “Ayat Kursi!”
Kehebatan Ayat Kursi
Ada beberapa dalil yang berbicara tentang kehebatan ayat Kursi di antaranya :
- Dari Anas bin Malik r.a. berkata Rasulullah saw. bersabda, "Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali kemudian dia berwudu dan mengerjakan salat Subuh, niscaya Allah akan menjaganya dari kejahatan setan dan derajatnya sama dengan orang yang membaca seluruh Al-Qur'an sebanyak 3 kali pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia. Berkata Anas bin Malik, 'Ya Rasulullah, apakah harus dibaca setiap hari?' Sabda Rasulullah "Tidak, cukuplah membacanya pada setiap hari Jumat."
- Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dijelaskan kedudukan ayat Kursi yang senilai dengan seperempat Al-Qur'an. Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya kepada salah seorang sahabatnya, "Wahai fulan, sudahkah kamu menikah?" Sahabat itu menjawab, 'Saya tidak memiliki apa pun untuk menikah. Rasulullah bertanya kembali, 'Bukankah bersama engkau hafal Al-Ikhlas?' Ia menjawab, 'Benar, wahai Rasulullah.' Rasulullah menjelaskan, 'Ia sebanding dengan seperempat Al-Qur'an.' Rasulullah bertanya dengan pertanyaan yang sama sampai akhirnya Rasulullah saw. bertanya, 'Bukankah bersama engkau hafal ayat Kursi?' Ia menjawab, 'Benar, ya Rasulullah.' Maka Rasulullah bersabda, "Ia senilai dengan seperempat Al-Qur'an."
- Dalam kisah Abu Hurairah dengan setan yang mencuri harta zakat disebutkan bahwa setan itu berkata, "Biarkan aku mengajarimu beberapa kalimat yang Allah memberimu manfaat dengannya. Jika engkau berangkat tidur, bacalah ayat Kursi. Dengan demikian akan selalu ada penjaga dari Allah untukmu dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari. Ketika Abu Hurairah menceritakan kembali kepada Rasulullah, Beliau berkata, "Sungguh ia telah jujur padahal ia banyak berdusta." (HR. Bukhari no. 2187)
- Dalam kisah lain yang mirip dengan kisah di atas dan diriwayatkan Ubay bin Ka’b radhiallahu ‘anhu, disebutkan bahwa si jin mengatakan:
“Barang siapa membacanya ketika sore, ia akan dilindungi dari kami sampai pagi. Barang siapa membacanya ketika pagi, ia akan dilindungi sampai sore.” (HR. Ath-Thabrani no. 541, dan Al-Albani)
- Dalam hadis yang lain, Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
“Barang siapa membaca ayat Kursi setelah setiap salat wajib, tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga selain kematian.”(HR. Ath-Thabrani no. 7532)
- Dari Abdullah bin Amr r.a. dinyatakan bahwa, “Barang siapa yang membaca ayat Kursi ketika dalam kesempitan, niscaya Allah Swt. berkenan memberikan pertolongan-Nya."
- Mengikut keterangan dari kitab "Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan derajatnya dan diberikannya pengaruh, sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
Kehebatan dan keagungan ayat Kursi makin jelas karena dalam ayat Kursi ini secara terperinci mengandung penjelasan akan sifat-sifat zat Allah Swt. Baik dari sifat wahdaniyah yang menyatakan “Allahu la illah huwa”, sifat Maha Hidup yang berkekalan (al-Hayyu), sifat Maha Kuasa dan berdiri sendiri (al-Qayyum), bahkan sifat Qayyum Allah diperkuat dengan penafikan akan segala yang mengarah kepada kelemahan seperti tidak mengantuk dan tidak tidur. Begitu juga dengan sifat memiliki yang berkuasa untuk melakukan apa saja terhadap mahkluk yang dimiliki-Nya.
Sifat iradah (berkehendak) yang ditunjukkan oleh kalimat “mandzalladzi yasyfa’u…”, dan iradah Allah di sini adalah pada urusan yang paling besar, yaitu syafaat yang tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali atas izin Allah Swt. Juga sifat ilm yang dinyatakan oleh “ya’lamu ma baina…..”.
Terakhir sifat-sifat zatiyyah Allah ditutup dengan sifat yang menunjukkan ketinggian dan keagungan-Nya, “wahuwal aliyyul adzim”.
(Ibnu Abbas menuturkan, “Yang sempurna dalam ketinggian dan keagungan-Nya.”)
Inilah sifat penutup bagi ayat kursi untuk menetapkan keesaan Allah pada kebesaran dan ketinggian-Nya.
Alif Lam Ma’rifah yang digunakan dalam kedua sifat terakhir ”Al-Aliyyu Al-Adzimu” sesungguhnya untuk membatasi sifat itu hanya milik Allah yang Maha Suci, tanpa ada yang bersekutu dengan-Nya.
Bahkan, tidak ada seorang hamba pun yang berusaha mencapai posisi kebesaran dan ketinggian seperti ini melainkan Allah akan mengembalikannya kepada kehinaan dan kerendahan di akhirat kelak.
Allah Swt. berfirman, ”Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi.” (TQS. Al-Qashash: 83)
Hikmah
Sebagai muslim sudah selayaknya menjadikan ayat Kursi sebagai salah satu prinsip dan acuan dalam berinteraksi dengan Allah Swt. dan dengan seluruh makhluk-Nya. Hanya Allah Swt. sebagai Pemilik segala sifat kesempurnaan, sedangkan manusia tidak layak memakai pakaian kebesaran Allah.
Keyakinan yang mendalam akan seluruh sifat-sifat Allah akan mampu melahirkan perasaan khauf (takut) akan murka dan azab Allah Swt.jika kita melanggar aturan-Nya. Begitu juga akan mampu melahirkan sifat raja’ (penuh harap) kepada kasih sayang dan rahmat Allah Swt.[]
Sydney, 7 Agustus 2024
Maha Besar Allah dengan segala firman-Nya. Kekuatan terbesar ditunjukkan dalam firman Allah. Sungguh jika manusia percaya akan semua itu, mereka akan mendapatkan keamanan
Masyaallah, betapa Allah ingin menjaga manusia lewat ayat-ayatnya yang mulia. Ayat Kursi sepertinya menjadi salah satu ayat favorit bagi kaum muslim ya. Ayat yang juga menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah di jagat raya ini.
Masyaallah barakallah, selain ibadah salat, ayat kursi masuk dalam zikir pagi dan petang yg mesti diamalkan setiap diri, sebagai penjagaan juga upaya meraih pahala. Jazakillah khairan Bu Pemred, suka sekali dgn naskah ini, benar2 pengingat dan nasehat yg indah. Sehat dan dan bahagia Bu. Aamiin
. Masyaallah. Betapa Allah Swt. merupakan Zat Yang Maha Kuasa lagi Sempurna. Ayat Kursi menjadi bukti tak terbantahkan bahwa kekuasaan-Nya itu tanpa batasan. Barakallah Mom. Jazakillah Khoir untuk naskahnya