Ukhuwah dan Kebangkitan

"Tak ada alasan bagi kita untuk saling membenci dan bermusuhan. Ikatan akidah telah menjadikan setiap muslim sebagai saudara dari muslim yang lain, maka mereka harus saling mendukung dan membela. Mereka kokoh bagaikan bangunan, yang tak mudah roboh diterjang badai makar musuh-musuhnya"

Oleh: Aya Ummu Najwa
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Allah telah menciptakan manusia untuk saling mengenal dan berkasih sayang. Manusia tidak dapat hidup sendirian, karena itulah ia disebut makhluk sosial. Karena manusia diciptakan dengan naluri kasih sayang, maka ia butuh menyalurkannya. Baik kasih sayang kepada suami atau istri, kepada orang tua, anak, sesama manusia, atau bahkan sesama makhluk-Nya. Allah pun memerintahkan manusia untuk saling mengenal, sehingga terbentuklah kasih sayang di antara mereka.

Sebagai seorang yang beriman, sudah selayaknya kita harus selalu mengasihi semua makhluk Allah. Kasih sayang adalah akhlak yang sangat mulia. Islam pun selalu berupaya menanamkan sifat ini dalam diri manusia. Karena rahmat Allah akan senantiasa dilimpahkan jika manusia saling menyayangi di antara mereka. Dari sahabat Jarir bin Abdullah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dalam hadis Bukhari no. 7376, dan Muslim no. 2319 bersabda:"Siapa saja yang tidak menyayangi manusia maka Allah tidak akan menyayanginya"

Jika kepada sesama manusia tanpa memandang agamanya saja kita harus berlemah lembut, terlebih lagi kepada sesama muslim. Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa sesama muslim adalah saudara, bahkan dikiaskan layaknya satu tubuh. Mereka tidak bisa dipisahkan dan harus saling menopang. Jika satu anggota tubuh sakit atau terluka, maka bagian yang lain akan merasakan hal yang sama. Umat Islam adalah satu kesatuan yang harus saling melengkapi dalam segala hal, baik kasih sayang, cinta kasih, juga dalam hal tolong menolong dalam kebaikan dan ketaatan.

Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dalam sabda beliau, dari Nu'man bin Basyir radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh dua Imam besar hadis Imam Bukhari no. 6011, dan Imam Muslim no. 2586, "Permisalan kaum mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi dan mengasihi adalah bagaikan satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh tersebut sakit maka seluruh tubuh pun tidak bisa tidur dan merasa demam"

Dalam Islam pun kita diperintahkan memuliakan hak-hak kaum muslim, juga kita diperintahkan untuk saling menolong dan berlemah lembut kepada mereka. Kita dilarang menyakiti dan menzalimi, serta wajib bagi kita untuk membela hak-hak mereka. Kaum muslim alaminya seakan merasakan perihnya ketika ada saudara muslim yang lain teraniaya dan terzalimi. Bukan malah saling menyakiti. Seperti yang disampaikan oleh beliau Shalallahu'Alaihi Wasallam dalam hadis riwayat Bukhari berikut, "Seorang muslim adalah ia yang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya." (Sahih Bukhari)

Ketika umat Islam menerapkan cinta kasih di antara mereka, pastilah kehidupan akan dipenuhi dengan rasa aman dan ketenteraman pun akan dicapai. Mereka saling bersimpati dan berempati, saling merasakan penderitaan sebagian yang lain yang sedang teraniaya. Mereka akan tergerak untuk menolong bukan malah menonton. Hatinya tak rela melihat penderitaan saudaranya. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat membebaskan mereka dari derita. Rasa tidak rela ini muncul karena dorongan cinta kasih sesama muslim, yang terjalin sebab ikatan akidah Islam. Ikatan akidah ini akan lebih kental dan kuat dari ikatan apa pun.

Maka, tak ada alasan bagi kita untuk saling membenci dan bermusuhan. Ikatan akidah telah menjadikan setiap muslim sebagai saudara dari muslim yang lain, maka mereka harus saling mendukung dan membela. Mereka kokoh bagaikan bangunan, yang tak mudah roboh diterjang badai makar musuh-musuhnya. Yang tak mudah diombang-ambing dengan angin perpecahan dan perbedaan. Karena sesungguhnya perpecahan hanyalah tipu daya setan, dan tentu ketika umat tidak bersatu dan saling terpecah, maka setan juga musuh-musuh umat pun akan bersorak kegirangan, sebab tujuan mereka memorak-porandakan bangunan kokoh umat telah tercapai.

Sungguh, umat Islam adalah satu kesatuan. Mereka solid bagaikan karang. Ketika mereka bersatu, mereka akan mudah untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan ikatan akidah Islam yang kokoh, dan di bawah panji Islam, mereka laksana singa yang kuat tak terkalahkan. Mereka akan menjadi kekuatan besar yang siap mengarungi kehidupan dan siap memimpin dunia dengan Islam. Maka, wahai kaum muslimin, apa yang menghalangi kita untuk bersatu? Hilangkanlah segala ego yang mengajak kepada perpecahan. Janganlah hanya karena perbedaan pandangan mazhab juga pemahaman fikih yang berbeda, membuat kita bermusuhan. Sesungguhnya adu domba adalah senjata kaum kafir untuk membuat kita saling membenci.

Ingatlah kejayaan Islam dalam naungan Khilafah selama kurang lebih 14 abad, seluas 2/3 dunia. Kala itu, kaum muslim tidak hanya satu bangsa, bahasa, juga pemahaman cabang agama, namun terdiri dari berbagai bangsa, warna kulit, mazhab juga ras. Akan tetapi perbedaan itu tidak lantas membuat mereka saling menjauh, ikatan akidah Islam mampu menghapus perbedaan itu, hingga bisa membuat mereka bersatu dalam kerukunan, serta bangkit dan berjaya. Maka janganlah bercerai berai wahai umat Islam, bersatulah agar Allah menolongmu, dengan kemenangan Islam yang sebentar lagi tiba. Biidznillah. Wallahu a'lam

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Seputar Konflik Rumah Tangga
Next
Memutus Rantai Gajah Pengemban Dakwah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram