"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka."(QS. At-Taubah ayat 111)
Oleh : Messy Ikhsan
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah dengan segala kesempurnaan dan potensinya. Artinya, antara satu manusia dengan manusia yang lain saling berinteraksi dan berkomunikasi untuk memenuhi tuntutan kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan melakukan aktivitas jual beli tersebut.
Berbicara tentang aktivitas jual beli, tentu harus menguntungkan kedua belah pihak, yaitu si penjual dan si pembeli. Manfaat dari aktivitas jual beli juga harus dirasakan oleh pihak yang bersangkutan. Sehingga tak ada satu pihak yang merasakan untung, sedangkan pihak lain merasakan buntung. Meskipun, kadang ada terdapat penyimpangan dalam aktivitas jual beli, misalnya: terdapat kecacatan dalam barang yang diperjualbelikan. Akan tetapi, tetap saja manusia ingin mencari untung dan laba dari setiap aktivitas yang dikerjakannya.
Ada kabar gembira dari Allah bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasulullah. Yaitu, Allah membuka peluang tawaran jual beli yang pasti untung tanpa ada celah untuk rugi. Jual beli yang sangat berharga dan tidak mampu dibeli walau mengandalkan dengan dunia dan seisinya. Sebab, jual beli ini sangat langka dan belum tentu didapatkan oleh seluruh penduduk bumi.
Jual beli yang istimewa karena melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung kepada Allah Ta'ala. Sebab, hanya orang-orang spesial yang bisa berada di posisi tersebut. Golongan yang memberikan persembahan terbaik untuk syariat Islam dan mengerahkan segala kontribusi untuk Al-Qur'an.
Nah, apakah kita termasuk dari golongan orang-orang yang istimewa tersebut? Sementara kalau berkaca dari aktivitas sehari-hari, kita masih sibuk dengan perkara pribadi dan dunia semata. Pantaskah kita mendekap gelar penghuni urga?
Dalam Al-Qur'an surah Ash-Shaff ayat 10-13, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang memercayai-Nya akan ditunjukkan kepada perdagangan yang bisa mampu menyelamatkan diri dari azab yang pedih. Namun, golongan tersebut wajib mengimani Allah, Rasulullah, jihad menggunakan harta dan jiwa di jalan dakwah. Semua potensi yang dimiliki dipersembahkan untuk penerapan kalamullah.
Muamalah bersama Allah
Kita tahu bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara dan pasti akan berakhir binasa. Oleh karena itu, jangan pernah sekali-kali meletakkan dunia di hati. Sebab, ia akan berusaha menguasai diri kita dengan hal-hal yang melenakan. Maka, letakkan dunia di ujung jari tangan, hingga kita mampu menguasainya.
Tentu dalam tujuan ingin menguasai dunia, kita harus mempunyai identitas dan prinsip yang tegas. Agar tak mudah terlindas oleh perkembangan zaman yang semakin ganas. Apalagi sistem kapitalisme akan terus memorak-porandakan keimanan kita dengan pesona dunia yang seolah menjanjikan. Jangan sampai kesibukan pribadi di dunia malah melupakan esensi penciptaan kita sebagai hamba Allah.
Maksud dari hamba Allah adalah orang-orang yang menjual dirinya kepada Allah secara rida dan ikhlas, tunduk dalam genggaman syariat. Melakukan muamalah dengan Rabb semesta alam tanpa mengharapkan balasan jasa. Sebab ia yakin dan percaya, jual beli dengan Allah tak pernah merugi malah mendekap balasan dan untung yang luar biasa. Tak ada tandingan dengan dunia dan segala pernak-perniknya. Yaitu, surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang diperuntukkan untuk golongan manusia istimewa. Bukankah setiap kita mengingikan tempat kembali yang terbaik yaitu di surga? Lantas, kenapa kini tak serius dalam menggapai mimpi tersebut?
Sebagaimana firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 111 yang artinya :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka."
Sungguh, Allah tak pernah main-main memberikan tawaran kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Tatkala hambanya berusaha memberikan yang terbaik untuk syariat. Maka, Allah membalas dengan berlipat-lipat kebaikan tanpa jeda. Membuat siapa saja menjadi berdecak kagum dengan kekuasaan-Nya. Lantas, masihkan kita ragu melakukan jual beli dengan Allah? Tak cukupkah surga sebagai balasan terbaik? Sebaigamana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 133 yang memerintahkan kita untuk bersegera meraih ampunan-Nya. Sebab, Allah sudah menyediakan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Sebagai seorang muslim, tidak ada alasan untuk menolak syariat-Nya. Sebab, Allah yang menciptakan kita. Maka, Dia pula paling Maha Mengetahui yang terbaik bagi hambanya. Sehingga kita tak punya hak sombong dan merasa berkuasa atas diri sendiri karena semua itu milik-Nya.
Jadi, yuk persembahkan yang terbaik untuk syariat dengan menjual diri kita kepada Allah secara totalitas tanpa tapi dan tanpa nanti. Sehingga kita bergeliat memberikan usaha dan kontribusi terbaik. Agar cahaya kemenangan Islam segera terbit di muka bumi. Allahu Akbar![]