"Cinta Allah adalah hal tertinggi yang harus dicita-citakan oleh setiap hamba. Betapa manusia banyak tersesat dan salah langkah, yang akhirnya terjerembab dalam kehancuran hanya karena salah mencintai dan mengharapkan cintanya makhluk."
Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Dicintai adalah hal paling indah bagi kita, manusia. Setiap orang menginginkan untuk bisa dicintai, baik oleh suami atau istri, anak, orang tua, keluarga, sesama manusia. Akan tetapi, ada satu cinta yang seharusnya manusia saling berlomba untuk mendapatkannya. Untuk menggapainya tidaklah mudah, mengharuskan ada usaha keras dan serius.
Cinta ini adalah ruh bagi hati seorang hamba. Ia adalah pelipur lara. Cahaya yang menerangi gelapnya palung sanubari. Obat bagi setiap penyakit. Kenikmatan yang tiada tara bagi jiwa-jiwa yang gelisah. Ia adalah kehidupan itu sendiri. Siapa saja yang terhalang dari mendapatkannya maka ia seakan telah mati.
Banyak yang harus dikorbankan agar Sang Pemilik Cinta berkenan memandangnya dan mencintainya. Yang berhasil mendapatkannya adalah orang yang paling berbahagia. Namun tak semua manusia bisa meraihnya. Inilah cinta terindah dan teragung, cinta dari yang Maha Mencintai, yaitu Allah Azza wa Jalla. Ia adalah ruh keimanan juga amal. Ketika ia hilang dari seorang hamba, maka ia tak ubahnya jasad tanpa ruh. Maka sudah seharusnya manusia berlomba, berharap, merayu untuk dicintai-Nya.
Cinta Allah adalah hal tertinggi yang harus dicita-citakan oleh setiap hamba. Betapa manusia banyak tersesat dan salah langkah, yang akhirnya terjerembab dalam kehancuran hanya karena salah mencintai dan mengharapkan cintanya makhluk. Manusia sering menghabiskan seluruh tenaga, pikiran, waktu, harta, dan segala yang ia miliki hanya untuk mengejar cinta manusia, yang tak jarang menorehkan luka dan kecewa.
Maka, tak ada cinta yang pantas kita damba dan kita harap-harapkan kecuali cintanya Allah. Cinta-Nya tak akan pernah mengecewakan dan menyusahkan. Namun sebaliknya, akan membawa ketenangan, kebahagiaan, juga ketenteraman di dunia, serta kesuksesan di akhirat. Inilah cinta sejati yang harus diraih.
Lalu bagaimana mengetahui seseorang dicintai oleh Allah? Ada beberapa tanda di antaranya:
1. Dicintai makhluk-Nya
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka ia akan dapat merasakan cinta dari makhluk-Nya di bumi juga di langit. Keimanan dan amal saleh akan menjadikan Allah mencintai dan meridainya. Semakin kuat imannya, maka akan semakin besar pula cinta Allah kepadanya. Ia akan dicintai oleh orang-orang yang beriman dan beramal saleh pula.
Sungguh indah untaian sabda Rasulullah riwayat Imam Bukhari no. 3209 berikut, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, Ia memerintah Jibril, 'Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah ia, maka Jibril pun mencintai manusia tersebut.' Kemudian Jibril menyeru penduduk langit, 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Maka penduduk langit pun mencintai orang itu, lalu ia menjadi orang yang diterima di muka bumi.”
Menurut para ahli hadis, yang dimaksud menjadi orang yang diterima di muka bumi adalah dicintai oleh manusia. Cinta Allah akan membentuk keterkaitan dengan cinta manusia pada orang tersebut. Sebagaimana dinyatakan Allah dalam surah Maryam ayat 96, "Orang beriman dan beramal saleh, Allah jadikan manusia di sekitar mereka mencintainya."
Yang dimaksud orang di sekitarnya mencintainya adalah orang-orang yang beriman dan beramal saleh pula, bukan pendusta ataupun orang-orang fasik. Sebagaimana fakta bahwa Rasulullah yang merupakan manusia paling sempurna keimanannya saja banyak juga orang yang membencinya dan memusuhinya. Jawabannya yaitu orang-orang yang mencintai beliau adalah orang-orang saleh, bukan para pendosa dan orang yang suka bermaksiat.
2. Berada dalam kebaikan
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan mendekatkannya kepada-Nya. Sehingga ia akan senantiasa mudah dan ringan dalam melakukan ketaatan, serta dijauhkan dari keburukan. Ia akan ringan dalam ibadah dan segala hal yang dapat mendatangkan pahala, sebaliknya ia akan benci dengan segala hal yang dapat membuatnya dimurkai Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah riwayat Imam Ahmad no. 3672, "Sesungguhnya Allah memberikan kenikmatan dunia kepada hamba yang Dia cintai maupun yang tidak Dia cintai. Namun Dia tidak memberikan kenikmatan agama melainkan hanya kepada hamba yang Dia cintai. Siapa saja yang Allah beri kenikmatan agama, maka sungguh Allah telah mencintainya."
3. Dikabulkan segala doanya
Apabila Allah telah mencintai seorang hamba, maka segala pintanya pasti dikabulkan oleh Allah. Sebab Allah Maha Pemurah. Allah Maha Pemberi, cinta-Nya tidak akan mengecewakan. Dia akan menjadi wakil dari orang yang beriman. Sebagaimana dinyatakan dalam sabda Rasulullah riwayat Bukhari no. 6502 berikut, "Sesungguhnya Allah berfirman: 'Siapa yang memerangi wali-Ku, maka Aku akan memeranginya. Tidaklah di mana hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan hal yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang telah Aku wajibkan padanya. Senantiasalah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah sampai Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya maka Aku akan menjadi pendengarannya untuk ia mendengar, Aku akan menjadi penglihatannya untuk ia melihat, Aku akan menjadi tangannya untuk ia memegang, dan Aku akan menjadi kakinya untuk ia melangkah. Apabila dia memohon kepada-Ku pasti Aku memberinya, dan jika dia meminta perlindungan-Ku Aku pasti akan melindunginya.”
4. Diberikan cobaan
Jangan pernah kita berpikir bahwa ketika Allah memberikan cobaan terus-menerus kepada seorang hamba, berarti Allah membenci hamba tersebut. Karena ujian tak selamanya berupa kesengsaraan, akan tetapi kesenangan dan harta melimpah juga termasuk ujian. Dan sesungguhnya ujian yang paling sulit adalah berupa kelapangan. Perlu dipahami pula, bahwa tanda cinta Allah tidak melulu berupa keindahan dan kenikmatan semata, tetapi juga kadang berbentuk kesusahan dan beratnya ujian.
Sungguh, Allah ketika mencintai hamba-Nya pasti akan mengujinya dengan musibah untuk menyucikannya. Ibarat ujian sekolah, ketika guru memberikan lembar soal ujian kepada para muridnya, hal itu bertujuan agar murid mampu menyelesaikan permasalahan, yang hasilnya akan dinilai oleh guru di akhir semester. Begitu pun dengan ujian hidup, Allah memberikan ujian kepada manusia untuk menilai setiap kemampuan hamba-Nya dalam menghadapi permasalahan hidup, baik masalah keluarga, anak, harta, lingkungan kerja, juga permasalahan lainnya.
Rasulullah telah bersabda dalam hadis riwayat Imam At-Tirmidzi no. 2396,
إنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
"Sejatinya besarnya ganjaran menyertai besarnya bala, dan ketika Allah telah mencintai suatu kaum, Dia akan memberi cobaan kepadanya. Barang siapa yang rida, maka rida Allah baginya, dan barang siapa yang marah maka murka Allah baginya."
5. Diberikan husnulkhatimah
Jika ada seorang yang di akhir hayatnya suka melakukan kebajikan, ringan dalam ketaatan, maka ada kemungkinan ia salah satu hamba yang dicintai oleh Allah. Sesuai sabda Rasulullah riwayat Imam Ahmad no.16585 berikut, "Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba, akan Allah jadikan ia beramal, lalu dikatakan: 'Apa makna dijadikan beramal? Rasulullah menjawab, 'Allah menunjukinya untuk beramal saleh sebelum matinya, dengan begitu ridalah orang-orang yang berada di sekitarnya kepadanya."
Sungguh, kita adalah hamba-hamba-Nya yang beruntung di atas muka bumi ini. Kita telah diperkenankan untuk tahu siapa Tuhan kita. Diperkenankan untuk menyebut-nyebut nama-Nya. Diizinkan oleh Allah untuk mengetahui bahwa pencipta kita adalah Dia. Itu merupakan karunia yang luar biasa. Sebuah keberuntungan yang dahsyat, yang luas tak terbatas. Itu adalah bukti kasih sayang Allah kepada kita.
Adakah menurutmu ketika kita menyebut nama-Nya atau bahkan ketika kita tahu siapa Tuhan kita dan kita adalah hamba-Nya, itu adalah karena kita menginginkannya? Bukan, akan tetapi sesungguhnya itu karena Dia menghendakinya. Jadi ketika kita tahu siapa Tuhan kita, kita bisa menyebut-nyebut nama-Nya, bahkan kita bisa bersujud pada-Nya, itu semua adalah karena kita dicintai di sisi-Nya. Dan Dia mengizinkan kita untuk menghadap kepada-Nya. Itulah cinta terindah, cinta teragung bagi seorang hamba, maka jangan pernah kita lepaskan.
Wallahu a'lam bishawab[]
Sebuah tulisan yang indah
Tentang cinta terindah
Dari Sang Pemilik Cinta
Allah Subhanahu wa ta'ala.
Semoga kita layak mendapatkan cinta-Nyq.
Aamiin.
Masya Allah. Rasa muhasabah isi tulisan ini. Cinta terindah hanya cinta pada Allah. Karena Dia tidak akan pernah meninggalkan hamba Nya sendirian, saat manusia meninggalkan kita dalam keadaan terjatuh. Allah selalu ada dalam setiap langkah hidup kita. Maka cukuplah cinta Nya yang terindah.
Ya Allah, pulangkan kami dalam kondisi husnul khatimah. Aamiin
Cinta terindah adalah cinta yang ditujukan untuk Dia
Semoga kita senantiasa mendapatkan cibta-Nya sehingga Allah layakkan kita untuk menempati surga-Nya
MasyaAllah. Muhasabah kepada siapa cinta terindah berlabuh.