Qailulah

"Jadi ketika seseorang itu tidur siang dengan niatnya qailulah, tak ubahnya ia telah mengambil jatah tidur nanti malam, karena malamnya ia akan terjaga untuk beribadah kepada Allah Swt."

Oleh. Bunga Padi
(Admin Konapost) 

NarasiPost.Com-Qailulah merupakan aktivitas tidur siang dengan waktu sebentar. Bagi sebagian orang yang tidak terbiasa melakukannya akan terasa sulit. Bisa jadi karena jadwal kerja yang padat dan perusahaan tempatnya bekerja tidak memberikan hak karyawannya untuk istirahat dengan tidur siang. 

Padahal tidur pada siang hari  sangat baik bagi kesehatan tubuh. Di antara manfaatnya dapat menghilangkan rasa kantuk juga memberikan kesempatan bagi tubuh untuk relaksasi, mencegah stres, tekanan darah menjadi normal, memulihkan stamina hingga bersemangat kembali dan menjaga suasana hati tetap stabil.

Apatah lagi bagi seseorang yang sibuk bekerja di siang hari sangat perlu meluangkan waktu untuk tidur sejenak meski hanya, 20, 30, atau 60 menit. Sehingga vitalitas tetap terjaga dan mampu meningkat produktivitas dalam bekerja di waktu berikutnya. 

Para pakar kesehatan sangat menganjurkan kepada siapa pun terlebih para pekerja untuk tidur sejenak di siang hari. Bahkan dalam ajaran Islam merupakan ibadah sunah Rasulullah saw. yang bernilai pahala. 

Islam mengajarkan kepada umatnya agar meluangkan waktu sebentar untuk tidur siang. Bukan tanpa sebab, perkara ini dilaksanakan agar malam harinya bisa bangun menunaikan salat tahajud dan ibadah lainnya.  

Dari jalur Anas r.a. menyampaikan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidurlah sejenak kamu sekalian di siang hari (qailulah). Karena sesungguhnya setan tidak tidur siang." (HR. Abu Nu'aim dalam kitab Ath-Thib, Thabrani dalam Kitab Al-Awsath, sedangkan menurut Al-Albani dalam kitab Al-Silsilah Ash-Shahihah hadis ini hasan)

Sangat jelas hadis di atas menganjurkan kita untuk tidur sejenak di siang hari. Sebab setan tidak tidur siang meskipun hanya sekejap. Karena tabiat setan adalah menggoda manusia, maka alangkah elok kesempatan ini dipergunakan untuk tidur siang agar sedikit terhindar dari gangguan setan. 

Adapun dalam menentukan kapan waktu qailulah para ahli fikih memang berbeda pendapat, ada yang mengatakan sebelum zuhur ada juga setelahnya. Tetapi tidak jadi masalah. Silahkan pilih sesuai kebutuhan tidurnya. Nah, di sini penulis mengambil pendapat yang mengatakan waktu tidur siang yang baik sebelum zuhur dan asar yakni antara  jam 11.00 dan 14.00. Di mana cuaca sedang panas-panasnya. Membuat sebagian orang malas untuk keluar rumah kecuali urgen, dan tenaga mulai melemah.

Sebagaimana telah tertuang di dalam kitab Kaifa Tatahammasu Lil Qiyam Al-Lail karya Muhammad bin Shaleh Ali Ishaq yang berbunyi, "Tidur sejenak di siang hari baik di pertengahan hari atau sebelum zuhur atau sebelum asar disunahkan seperti yang telah dicontohkan Rasulullah saw."

Perkara itu dimaksudkan di samping untuk membantu seseorang mengembalikan tenaganya sehingga bersemangat lagi dalam menghadapi berbagai aktivitas kehidupannya, juga akan membantu meringankan dalam melaksanakan qiamulail." 

Biasanya bila kondisi panas orang sudah mengalami kelelahan fisik, suntuk, dan mengantuk yang diakibatkan telah bekerja sejak pagi hari. Maka keadaan seperti ini obatnya tiada lain harus istirahat dan tidur siang. Namun demikian tetap diperhatikan ketika tidur siang tidak boleh lebih dari 60 menit, bila berlebih justru mengakibatkan pusing saat bangun tidur. 

Para ilmuan dari Universitas Harvard, AS, dalam sebuah penelitian mendapatkan kesimpulan bahwa orang yang tidur sejenak di siang hari dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan dalam memahami masalah. Dengan catatan tidur yang betul-betul berkualitas. Sedangkan mereka yang tidak memiliki cukup waktu untuk tidak tidur siang akan memiliki kinerja yang kurang bagus, lamban terlebih jika jenis pekerjaan tersebut membutuhkan konsentrasi tinggi. 

Dalam penelitiannya David F Dinges and Roger J Broughton dalam bukunya, Sleep and Alertness: Chronological, Behavioral and Medical Aspects of Napping mengemukakan pendapatnya, bahwa orang yang secara rutin tidur 30 menit pada siang hari menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidak tidur siang.

Dalam catatan sejarah Islam, seorang ulama besar Hasan Al-Bashri saat itu berjalan melewati sekumpulan orang di pasar pada siang hari dan menyaksikan ramainya pasar, beliau pun berucap, "Apakah mereka tidur siang?" Orang-orang menjawab, "Tidak" Lalu dia berkata "Sesungguhnya aku melihat malam mereka sebagai malam yang buruk." Maknanya, tersebab mereka tidak melaksanakan sunah Rasul yakni tidur siang. Maka bisa dipastikan mereka meninggalkan salat malam. 

Demikian juga ulama Imam Al-Ghazali menyampaikan dalam kitab Bidayatul Hidayah, Islam memandang tidur siang sebagai kompensasi atas ibadah yang dilakukan malam harinya. Jadi ketika seseorang itu tidur siang dengan niatnya qailulah, tak ubahnya ia telah mengambil jatah tidur nanti malam, karena malamnya ia akan terjaga untuk beribadah kepada Allah Swt. 

Oleh karenanya, supaya kesehatan raga dan jiwa tetap terlindungi, daya tahan tubuh atau kemampuan bekerja tetap tinggi, melaksanakan agenda dakwah di lapangan terus berenergi serta malam harinya tetap bersemangat menunaikan salat tahajud, tiada pilihan lain kecuali menyempatkan diri untuk sekadar tidur sejenak di siang hari. Tentu harapannya tidak hanya sehat, pekerjaan jadi optimal dan target pun tercapai. 

Marilah kita renungkan untaian hikmah yang terkandung dalam Al-Qur'an di surah Ar-Rum ayat 23.
Allah Swt. telah berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."

Wallahu a'lam []