Keutamaan Iktikaf dalam Menyambut Lailatulqadar

”Menghidupkan malam-malam Ramadan di rumah Allah. Tentu suasana ibadah akan bertambah syahdu, kekhusyukan pun akan terkondisikan.”

Oleh. Heni Rohmawati, S.E.I.
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Bulan Ramadan adalah bulan yang paling mulia. Bulan di mana Al-Qur’an diturunkan di dalamnya. Bulan penuh ampunan dan bulan yang penuh kemuliaan. Pada bulan ini pula, pahala berbagai amalan ibadah dilipatgandakan hingga manusia tak mampu menghitungnya. Malam-malamnya utama. Siang-siangnya juga utama. Bulan ini adalah bulan yang paling ditunggu di antara sebelas bulan lainnya.

Apabila bulan Ramadan ini diibaratkan sebagai ajang perlombaan yang diikuti oleh seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Maka perlombaan dimulai sejak hari pertama hingga akhir bulan Ramadan. Perlombaan dibagi menjadi tiga bagian. Babak pertama, babak kedua. dan babak ketiga.

Babak pertama adalah sepuluh malam yang pertama di bulan Ramadan. Pada ke sepuluh malam Ramadan pertama ini, kaum muslimin mengikutinya dengan penuh antusias dan bersemangat dalam mengerjakan berbagai amalan ibadah di dalamnya. Saf-saf masjid penuh, hingga tak jarang petugas masjid menggelar karpet di luar masjid karena jemaahnya tidak muat.

Adapun babak kedua adalah pada sepuluh malam yang kedua. Di mana babak ini diibaratkan babak penyisihan. Para peserta lomba ada yang sudah mulai tersisih. Namun, sebagiannya masih sangat khusyuk dalam menjalankan ibadahnya. Masih melaksanakan salat tarawih, witir, sahur, berpuasa, dan berbuka serta ibadah lainnya walaupun jemaahnya sudah mulai berkurang.

Sementara babak ketiga adalah babak final. Pada babak ini akan dilihat mana yang masih istikamah dan mana yang berguguran. Padahal di fase yang ketiga inilah, Allah banyak memberikan reward yang istimewa yang diharapkan oleh semua manusia. Pada kesepuluh malam terakhir, ada satu amalan khusus yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yaitu iktikaf.

Diriwayatkan oleh Aisyah r.a., ”Bahwa Nabi saw. melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau iktikaf sesudah rasul wafat.” (HR. Muslim)

Adapun pengertian Iktikaf secara bahasa, iktikaf bermakna berdiam diri atau menetap dalam sesuatu. Sedangkan menurut istilah, iktikaf artinya berdiam diri di masjid dengan melaksanakan berbagai ibadah dengan diniatkan karena Allah Swt.

Iktikaf memiliki banyak keutamaan yang harus dipahami umat Islam, di antaranya : pertama, menjauhkan diri dari api neraka. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah saw. ,”Barang siapa yang beriktikaf satu hari karena mengharapkan rida Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan neraka sejauh tiga parit. Setiap satu parit sejarak timur dan barat.” (HR. Thabrani dan Baihaqi disahihkan oleh Imam Hakim)

Kedua, selain bisa menjauhkan diri dari api neraka, dengan iktikaf Allah akan menjanjikan surga. Imam Al Khatib dan Ibn Syahin meriwayatkan hadis dari Tsauban r.a. meriwayatkan Rasulullah shalallu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang beriktikaf antara magrib dan isya di masjid dengan tidak berbicara kecuali salat dan membaca Al-Qur’an, maka Allah akan membangunkan istana di surga.”

Ketiga, iktikaf bisa mendekatkan diri kepada Allah. Dengan bisa mendekatkan diri kepada Allah, tentu kesempatan mendapatkan Lailatulqadar lebih besar.

Oleh karena itu, jika menjelang sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam senantiasa mengencangkan ikat pinggangnya. dan membangunkan anggota keluarga untuk melakukan berbagai ibadah. Yang dimaksud dengan mengencangkan ikat pinggang adalah lebih meningkatkan kesungguhan dalam beribadah jika dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Bahkan beliau tidak berhubungan dengan para istri beliau.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melakukan iktikaf di bulan Ramadan diketahui sepuluh hari terakhir. Namun, menjelang wafatnya, beliau melaksanakan iktikaf selama 20 hari. Sungguh iktikaf adalah amalan yang tepat untuk meraih Lailatulqadar. Hingga tidurnya seseorang dalam iktikaf, tetap dihitung ibadah. Karena seseorang yang beriktikaf fokus dan menetap di masjid untuk mendapatkan keridaan Allah. Tidak pulang dan pergi.

Sungguh iktikaf memiliki banyak kemuliaan. Sehingga sangat disayangkan apabila terlewatkan, terutama bagi kaum muslimin yang mampu menunaikan. Menghidupkan malam-malam Ramadan di rumah Allah. Tentu suasana ibadah akan bertambah syahdu, kekhusyukan pun akan terkondisikan. Jauh dari kebisingan. Terhindar dari banyak godaan.

Inilah kondisi ideal seorang hamba yang ingin bertakarub kepada Allah. Terputus dari hiruk pikuk kehidupan yang tiada habisnya. Barang siapa yang ingin mendapatkan keutamaan tersebut, hendaklah melaksanakan iktikaf dengan niat karena Allah Swt.

Urusan kehidupan dunia memang sangat menyita energi manusia. Jika tidak dikendalikan, manusia akan larut dalam kesibukan. Iktikaf adalah cara tepat untuk memutus mata rantai kesibukan. Sehingga bisa mempersiapkan diri dengan maksimal dalam mendapatkan ketenangan, kesiapan untuk menemukan Lailatulqadar.

Manfaat iktikaf terasa tidak hanya saat melakukannya. Tetapi lebih dari itu, iktikaf akan terasa pengaruhnya setelah usai iktikaf. Menjalankan berbagai ibadah dengan penuh semangat mengajarkan kita untuk fokus ketaatan dan akhirat.

Wallahu a’lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Heni Rohmawati S.E.I Kontributor NarasiPost.Com  
Previous
Tujuan Akhir
Next
Lumbung Pangan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram