“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika ia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada pemerintahan Islam yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu dia akan mengangkatnya jika Dia Berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan ditaktor yang menyengsarakan, ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Pemerintahan Islam (Khilafah Islam) yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad)
Oleh: Dian Salindri, Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok
NarasiPost.com - “Berkata Abdullah bin Amru bin Ash: ‘Bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah Saw untuk menulis, lalu Rasulullah Saw ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Maka Rasulullah menjawab, ‘Kota Heraclius terlebih dahulu’, yakni Konstantinopel.” (HR. Ahmad)
“Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukan oleh kalian. Maka sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.” (HR. Ahmad)
Setelah bisyarah ini dikabarkan oleh Rasulullah Saw, seorang pria melangkahkan kakinya 800 tahun kemudian. Tak henti-hentinya ia mengucapkan ‘Masyaa Allah’ ketika berkeliling kota yang telah diperjuangkannya dengan darah para syuhada. Dengan bangga iapun menoleh kepada pasukannya seraya berkata, “Kalian telah menjadi orang-orang yang mampu menaklukkan Kota Konstantinopel yang telah Rasulullah kabarkan.”
Ternyata sang penakluk itu adalah Sultan Muhammad II (Mehmed II). Sultan Muhammad II merupakan Sultan Utsmani ke-7 dalam silsilah keturunan keluarga Utsmani. Atau yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk.
Sungguh, bisyarah Rasulullah tentang penaklukan Konstantinopel berselang kurang lebih 800 tahun saat pertama kali diucapkan olehnya. Bisyarah bukanlah ramalan ataupun sekadar dugaan Rasulullah semata. Bisyarah merupakan ‘kabar gembira’ atau ‘kabar baik’ dari Allah Swt melalui Rasulullah yang memberikan semangat bagi kaum Muslimin untuk terus memperjuangkan Islam dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia.
Salah satu bisyarah Rasulullah yang telah terwujud adalah penaklukkan Kota Heraclius yang menjadi tonggak kejayaan umat Islam. Jangan mengira hanya Sultan Muhammad Al-Fatih yang berjuang dengan segenap keyakinan, jiwa dan raga, para syuhada terdahulupun berlomba-lomba menjadi panglima terbaik seperti dalam bisyarah Rasulullah ini. Namun, Allah telah menakdirkan Sultan Muhammad Al-Fatih untuk menaklukkan Konstantibopel.
Bisyarah inipun tak berhenti hanya di situ, karena masih ada PR bagi kaum Muslimin yaitu penaklukan Kota Roma yang sampai saat ini belum terwujud. Api semangat ini tak akan pernah padam, karena bisyarah adalah kabar gembira yang merupakan janji Allah Swt. Ini adalah sebuah janji yang pasti terwujud dan akan diwujudkan oleh kaum Muslimin. Meskipun bisyrah ini adalah sebuah janji yang pasti, tetap harus ada kaum Muslimin yang mewujudkannya. Bisyarah ini dikabarkan oleh Rasulullah semata dengan tujuan untuk mengobarkan api perjuangan bukan membuat kaum Muslimin menjadi pasif dan hanya menunggu terwujudnya janji tersebut.
Namun, tak hanya penaklukkan Kota Roma yang harus kita wujudkan, tapi juga kembalinya peradaban Islam yang mengikuti manhaj kenabian harus pula kita perjuangkan. Sesuai sabda Rasulullah Saw: “Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika ia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada pemerintahan Islam yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu dia akan mengangkatnya jika Dia Berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan ditaktor yang menyengsarakan, ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Pemerintahan Islam (Khilafah Islam) yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad)
Hadis inipun mengandung bisyarah, sebuah kabar gembira bagi kaum Muslimin yang pasti akan terwujud. Ini adalah sesuatu yang wajib diperjuangkan bagi setiap umat Muslim. Sebagai Muslim kita wajib menegakkan syariat Islam sebagai sumber hukum, pendidikan, kehidupan sosial dan bertata negara. Kondisi ini hanya mampu dicapai di bawah naungan daulah Islam.
Jangan tanyakan kapan bisyarah ini akan terwujud atau bagaimana ini bisa terwujud. Tapi tanyakanlah pada diri kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw apakah kita dengan sepenuh hati ikhlas untuk menjalankan syariat Islam? Apakah kita masih senantiasa menyalakan api semangat para pejuang Islam terdahulu yang berlomba-lomba mewujudkan bisyarah ini?
Meski harus menanti ratusan tahun lagi, yakinlah bahwa ini sesuatu pasti. Yakinlah, bisyarah Rasulullah Saw pasti akan terwujud, yakni khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Tugas kita tidak untuk hanya menanti, tapi kewajiban kitalah untuk meneruskan perjuangan ini.[]
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]