Dalam Islam, kitab suci Al-Qur'an memberikan pandangan mendalam mengenai penciptaan manusia yang disebut sebagai makhluk yang istimewa.
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Ada sebuah iklan air minum dalam kemasan yang terkenal dengan slogan, "Kebaikan dari alam". Iklan ini seolah-olah mengingatkan kita bahwa sejatinya semua ciptaan (makhluk) berasal dari Allah Swt. Penciptaan manusia adalah salah satu misteri besar yang telah menjadi subjek perenungan dan pencerahan dalam berbagai tradisi keagamaan. Dalam Islam, kitab suci Al-Qur'an memberikan pandangan mendalam mengenai penciptaan manusia yang disebut sebagai makhluk yang istimewa.
Al-Qur'an menyatakan bahwa Allah Swt. menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (surah At-Tin: 4). Hal ini menegaskan bahwa penciptaan manusia adalah hasil dari kebijaksanaan dan kehendak Allah yang sudah pasti mengandung banyak hikmah di dalamnya. Keunikan dan kompleksitas struktur manusia menunjukkan ketelitian penciptaan oleh Allah Swt.
Istimewanya Penciptaan Manusia
Manusia istimewa karena diberi akal dan kemampuan berpikir untuk membedakan baik dan buruk (surah Al-Baqarah:197). Dengan demikian, manusia memiliki tanggung jawab moral terhadap perbuatannya. Penciptaan manusia yang sempurna juga mencakup pemberian kebebasan untuk memilih, tidak seperti makhluk ciptaan Allah lainnya, misalnya malaikat yang selalu taat dan iblis yang selalu membangkang.
Dengan adanya akal dan pikiran, manusia terkena hukum perbuatan atas pilihan amalnya. Al-Qur'an menyebutkan bahwa manusia diberi ujian untuk menguji mereka di dunia ini (surah Al-Mulk: 2). Konsep ujian menunjukkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menjalani kehidupan mereka dengan baik dan sesuai dengan ajaran atau syariat yang telah diberikan Allah Swt. Oleh karena itu, hukum asal perbuatan manusia terikat dengan hukum syarak.
Syariat Islam Adalah Panduan Hidup
Kebutuhan manusia akan syariat Islam tidak lain karena kehidupan dunia bersifat sementara, ada kehidupan lain yang abadi di akhirat kelak. Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan keteraturan dan keseimbangan (surah Al-Mu’minun: 91). Aturan hidup dari Allah memberikan fondasi yang kukuh untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan manusia, baik dalam hubungan interaksi sosial, muamalah atau ekonomi, maupun spiritual.
Al-Qur'an mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika yang memberikan pedoman bagi perilaku manusia (surah Al-Hujurat:13). Aturan hidup dari Allah membantu manusia membedakan antara baik dan buruk, serta memberikan dasar etika untuk berinteraksi dengan sesama. Inti syariat Islam adalah hukum perbuatan yang mengikat manusia agar setiap perbuatannya bernilai ibadah di hadapan Allah Swt.
Al-Qur'an menunjukkan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah (Surah Adh-Dhariyat: 56). Aturan hidup Allah membimbing manusia menuju tujuan hidup yang lebih tinggi, dengan memandang akhirat sebagai akhir dari perjalanan ini.
Kesempurnaan Syariat Islam
Syariat Islam menawarkan ketenangan batin dan kesejahteraan mental melalui aturan hidup yang mencakup doa, zikir, dan tafakur (surah Ar-Ra'd: 28). Hal ini menunjukkan bahwa aturan hidup dari Allah tidak hanya terkait dengan dimensi fisik, tetapi juga memberikan pedoman untuk ketenangan jiwa. Kebaikan yang berasal dari sumber pembuat hukum yang sebenarnya, tidak lain ketika manusia mau menerapkan syariat Islam secara kaffah di segala macam dimensi, baik individu, interaksi sosial, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesempurnaan Islam dapat di lihat pada tautan:
Kebutuhan manusia akan aturan hidup dari Allah tecermin dalam upaya manusia untuk mencari arti hidup, moralitas, dan keadilan. Allah Swt. telah memberikan kerangka aturan hidup yang komprehensif, mencakup aspek-aspek kehidupan yang beragam dan memberikan panduan bagi manusia agar dapat hidup harmonis dan bermakna. Dengan mengikuti aturan hidup dari Allah, manusia diarahkan menuju kehidupan yang lebih bermartabat, adil, dan penuh nilai.
Islam secara bahasa bermakna "inqiyad", yaitu ketundukan atau kepasrahan, sedangkan secara definisi syar'i adalah risalah yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai ajaran yang lengkap dan sempurna. Kesempurnaan Islam meliputi dua aspek utama, yaitu akidah (keyakinan) dan syariat (hukum perbuatan).
Akidah Islam
Sebagai aspek akidah, Islam menyerukan keimanan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang Maha Esa (Surah Al-Ikhlas:1-4). Akidah Islam yang kukuh membangun fondasi kepercayaan yang tegas pada keesaan Tuhan, menghilangkan unsur politeisme, dan menekankan hubungan pribadi dengan Allah.
Akidah Islam menyatakan proklamasi keesaan Allah dalam syahadat, yaitu "La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah). Ini menegaskan bahwa Islam mengajarkan monoteisme yang murni dan ketundukan untuk mengikuti utusan terakhir-Nya, yaitu Nabi Muhammad saw.
Syariat Islam
Sedangkan secara aspek syariat, agama Islam merupakan sistem hukum yang mencakup norma-norma kehidupan sehari-hari berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan sunah. Syariat menyediakan pedoman yang adil dan seimbang untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk etika, ekonomi, dan hukum pidana.
Syariat Islam, misalnya, menekankan konsep keadilan dan kesejahteraan sosial (surah An-Nisa: 135). Prinsip-prinsip seperti zakat atas harta, amar makruf nahi mungkar (mendorong yang baik dan mencegah yang buruk), dan keadilan dalam perdagangan, menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.
Hak kepemilikan individu dan hak umum dijamin dalam syariat Islam. Islam mengakui dan melindungi hak individu tanpa diskriminasi (surah Al-Hujurat: 13). Kesetaraan di hadapan hukum dan perlindungan terhadap hak-hak dasar menjadi prinsip utama dalam pandangan Islam.
Kebaikan Syariat Islam
Dengan demikian, kebaikan syariat Islam jika diterapkan di dalam kehidupan masyarakat secara global merupakan kebaikan yang sempurna karena berasal dari sumbernya, yaitu Allah Swt. sebagai pembuat aturan hukum kehidupan. Islam sebagai agama tecermin dalam integrasi harmonis antara akidah dan syariat. Akidah yang kukuh membimbing keyakinan yang tegas, sedangkan syariat memberikan pedoman praktis untuk kehidupan sehari-hari. Dengan menyatukan aspek keimanan dan tata cara hidup yang benar, Islam membawa konsep kesempurnaan yang holistik dan relevan bagi umat manusia dalam segala zaman.
Wallahua’lam bishawab.[]
Masyaallah, dilihat dari sudut mana pun, Islam adalah agama dan ideologi yang sempurna dan kehadirannya membawa kebaikan bagi semua manusia.
Masyaallah tagline iklan itu dalam sekali ternyata jika digali lebih. Memang Islam agama dan ideologi yang paripurna.
Barokallahu fiik, Pak
Benar sekali. Islam itu sempurna. Adalah sebuah kerugian besar ketika manusia mencari aturan lain selain yang berasal dari wahyu Allah Swt. Karena aturan Allah pasti yang terbaik untuk manusia.