Dengan berdakwah kita telah melakukan aktivitas paling mulia, membawa dan menyampaikan risalah Islam sebagaimana para Nabi dan Rasul lakukan.
Oleh : Ana Nazahah (Revowriter Aceh)
NarasiPost.com - Seorang teman pernah bertanya, "Kenapa dosa yang dilakukan orang lain, bisa membuat kita ikutan celaka? Bukankah masing-masing diri hanya mempertanggung-jawabkan dosanya sendiri?"
Sebelum membahas pertanyaan di atas, ada baiknya kita mengetahui, bahwa Islam tidak membiarkan keindahan Islam hanya bertahan kepada orang-orang tertentu saja. Sesuai dengan konsep Islam sebagai rahmatan lil alamin. Rahmat bagi sekalian alam. Yang artinya Islam itu pengayom. Siapapun yang berada di bawah pengaturan Islam akan mendapat rahmat dari Tuhan.
Jadi, adanya indikasi bahwa dosa orang yang berbuat kezaliman tidak hanya akan menimpa pribadi zalim tersebut, tetapi juga orang-orang lain yang mendiamkan, adalah salah satu wujud kerahmatan Islam, di mana Allah Swt sangat mementingkan kebersamaan dan persatuan. Ketakwaan itu hendaknya dilaksanakan secara jemaah, bukan hanya kelompok atau individu saja. Sehingga tercipta keimanan yang kolektif.
Dan di sinilah pentingnya akitvitas dakwah. Saling nasihat dan menasihati. Lahir dari rasa ingin menjaga antar sesama. Di mana dakwah adalah salah satu wadahnya. Sehingga tercipta suasana persaudaraan dan rasa cinta.
Tak bisa kita bayangkan jika antar sesama Muslim tak ada lagi rasa kepedulian. Saling acuh. Hak antar sesama sudah tak diindahkan. Yang terjadi adalah perpecahan. Umat Islam menjadi rapuh, dan tak lagi memiliki kekuatan. Mudah dikotak-kotak, terbawa arus dan dijajah oleh orang-orang kafir.
Karena itu, dakwah saling nasihat dan menasihati, agar teguh berjalan di jalan yang benar itu diperlukan. Jika umat Islam senantiasa beriman dan bertakwa, Allah sendiri yang akan melimpahkan keberkahan dari langit dan bumi-Nya.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (al- A'raf : 96).
Seperti yang disebutkan pada ayat di atas, kenyataannya manusia di bumi masih saja ada yang mendustakan ayat-ayat Allah. Karenanya Allah memberi mereka balasan. Berupa musibah yang kadang tidak hanya menimpa orang- orang berdosa. Namun, juga yang beriman di antara kita.
Namun, bagi kaum Muslim yang beriman dan bertakwa, tidak perlu khawatir dengan musibah yang menimpa. Karena bisa saja hal itu adalah ujian bagi hamba yang bertakwa, agar Allah semakin meninggikan derajatnya.
Memberi ujian bagi mereka yang bertakwa, dengan musibah yang datang bersamaan pada orang yang berdosa. Bukan tanda bahwa Allah tidak bersikap adil. Berprasangka baiklah kepada Allah. Karena sejatinya dakwah dilakukan di tengah umat. Akan Allah jadikan sebagai penghapus dosa. Agar kita berlepas dari tanggung jawab dosa yang orang-orang zalim kerjakan.
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ ٱللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا۟ مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
"Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa." (Q.S. Al-A’raf:164)
Ya, begitulah Allah menyebutkan. Ternyata dakwah adalah solusi dari berlepas diri atas kejahatan yang pendosa lakukan. Dengan berdakwah kita berlepas diri dari penzina, mengumbar aurat yang ada di sekeliling kita.
Dengan berdakwah kita bisa berlepas diri dari pencopet uang rakyat, rezim diktator yang zalim kepada ulama.
Dengan berdakwah kita punya hujjah, bahwa kita telah menyampaikan, telah mengusahakan tegakkan dinnul Islam yang Allah janjikan kemenangan.
Dengan berdakwah kita telah melakukan aktivitas paling mulia, membawa dan menyampaikan risalah Islam sebagaimana para Nabi dan Rasul lakukan.
Dan begitulah, dakwah menjadi hujjah pelepas tanggung jawab dari dosa dan segenap kesalahan, dan segala bentuk kezaliman yang manusia lakukan.
Tidak hanya itu, dakwahpun menjadi penjelas identitas diri, kemana kita berpihak. Di saat diampun menandakan keberpihakan. Maka, berjuang di jalan Islam adalah satu-satunya pilihan demi selamat hidup kita dunia dan akhirat-Nya. Jadi, bijak-bijaklah dalam berbuat. Karena setiap pilihan akan Allah mintai pertanggungjawaban.
Wallahua'lam
Picture Source by Google