2021, Dakwah Terus Lanjutkan Perjuangan!

Bersabarlah dan terus istikamah di jalan dakwah. Meneruskan dakwah dan melanjutkan perjuangannya di tengah umat yang jauh dari ketakwaan adalah perkara yang begitu mulia dan resolusi terbaik sepanjang zaman.



Oleh: Ana Nazahah (Revowriter Aceh)

NarasiPost.com - Setiap tahun baru, semua orang sibuk dengan resolusi. Ada resolusi bisa masak, bisa jahit, punya rumah dan mobil, lulus kuliah, menikah dan banyak lagi. Namun, resolusi itu terkesan hanya demi kepentingan diri. Jarang sekali yang memilih resolusi demi kebaikan umat. Demi tegaknya Islam di muka bumi.

Misalnya dalam aktivitas dakwah amar makruf nahi mungkar. Masih sedikit yang mengambil peran. Padahal dakwah saling nasihat dan menasihati adalah kewajiban. Sebagaimana firman Allah Swt:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran : 104).

Dakwah itu adalah salah satu aktivitas paling penting dalam melanjutkan risalah Islam. Terlebih di masa saat ini, di saat sekulerisme bercokol dalam kehidupan, ide Isme-isme yang bertentangan dengan Islam telah menggeser nilai-nilai Islam. Maka, dakwah itu laksana pelita di tengah kegelapan.

Coba bayangkan jika aktivitas dakwah tidak ada. Bisa saja manusia Nusantara masih menyembah pohon dan batu-batu sampai sekarang. Secara, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam diutus menjadi Rasul itu di Arab. Jauh dari Nusantara. Adalah Daulah Islam yang mengutus utusan dakwahnya hingga sampailah ke Nusantara, Para utusan mengajarkan dan memahamkan nenek moyang kita dengan Islam, barulah kita bisa memeluk agama Islam sampai sekarang. Islam menjadi agama mayoritas.

Sayangnya, setelah Daulah Islam runtuh pada 3 Maret 1924. Aktivitas dakwah seiring waktu menjadi berkurang. Bahkan di beberapa negera di belahan dunia lainnya, aktivitas dakwah menjadi dilarang. Di negara kita sendiri, hingga sekarang, 2021 ini, beberapa ormas Islam yang setia mendakwahkan Islam ditumbangkan. Dengan alasan radikal dan inkonstusional. Alasan yang dibuat-buat, mencerminkan ketidak-adilan.

Hanya saja, perkara dakwah ini bukan tentang legal atau tidak. Bukan tentang diakui atau tidak diakui sama sekali. Dakwah adalah tentang kewajiban. Kewajiban itu walau bagaimanapun, dalam kondisi apapun wajib bagi Muslim ditunaikan. Kalo merupakan perkara yang penting yang tidak boleh tidak wajib dilakukan. Sebagimana firman Allah, yang mengisahkan tentang Luqman.

"Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS Luqman [31]: 17).

Rintangan di jalan dakwah adalah sunnatullah. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam, pernah merasakan. Seperti hinaan, cacian, pemboikotan, bahkan diancam dibunuh. Di saat Rasul yang berdakwah penuh cinta dan kelembutan pernah merasa. Maka, apalagi kita yang hanya manusia biasa. Tentu juga akan melewati sunnatullah ini.

Hanya saja, kita harus selalu yakin. Bukan hanya rintangan yang menjadi sunnatullah, namun kemenangan juga merupakan sesuatu yang pasti yang telah dijanjikan-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya :

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang salehh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nuur: 55)

Karena itu, bersabarlah dan terus istikamah di jalan dakwah. Meneruskan dakwah dan melanjutkan perjuangannya di tengah umat yang jauh dari ketakwaan adalah perkara yang begitu mulia dan resolusi terbaik sepanjang zaman. Tak peduli betapa besar orang- orang kafir putus asa, hingga melakukan berbagai cara untuk menghalangi jalan Islam dan kebangkitan. Azamkan pada diri bahwa ini komitmen kita dan pilihan hidup kita. Sebagaimana firman Allah:

"Katakanlah (Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik." (Yusuf : 108).

Dakwah mengajak kepada Islam itu, kita tak perlu dukungan orang zalim, sekalipun ia adalah seorang Penguasa. Tak perlu pengakuan manusia, bermuka dua, dan menjilat, berbasa-basi serta toleran terhadap kezaliman Penguasa. Cukup Allah sebaik-baik penolong kita.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ تَـنۡصُرُوا اللّٰهَ يَنۡصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ اَقۡدَامَكُمۡ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad : 7).

Wallahua'lam.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim penulis Inti NarasiPost.Com
Yana Sofia Tim Penulis Inti NarasiPost.Com. Sangat piawai dalam menulis naskah-naskah bergenre teenager dan motivasi. Berasal dari Aceh dan senantiasa bergerak dalam dakwah bersama kaum remaja.
Previous
Puncak Bahagia adalah Menghamba
Next
Ada Masalah, Hayati dan Hadapi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram