Mereka hanya mewakili rakyat menikmati kursi kekuasaan dan fasilitas yang disediakan oleh Negara. Mereka yang mewakili menetapkan segala kebijakan meski tidak sesuai keinginan masyarakat
by : Jasni
NarasiPost.Com-Pemilu (pemilihan umum) Pilkada 2020 tetap akan berjalan meskipun dalam kondisi pandemi. Tidak mengindahkan lagi keselamatan dan nyawa masyarakat demi kekuasaan. Komisi II DPR bersama Mendagri Tito Karnavian, KPU, Bawaslu dan DKPP sepakat bahwa tidak ada penundaan Pilkada serentak 2020. Pilkada tetap akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang (DetikNews, 21/9).
Siapapun yang terpilih, bukan demi kepentingan masyarakat. Mereka hanya mewakili rakyat menikmati kursi kekuasaan dan fasilitas yang disediakan oleh Negara. Mereka yang mewakili menetapkan segala kebijakan meski tidak sesuai keinginan masyarakat. Dan semua telah terwakili oleh mereka sementara masyarakat dibiarkan untuk memenuhi kebutuhannya pribadi.
Wahai yang mewakili, tidakkah kau takut akan balasan Allah kelak atas kekuasaan yang kau pegang?Rasulullah Saw bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya."
(HR al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy,IV/6, hadits no. 2751 dan HR Muslim, Shahîh Muslim, VI/7, hadits no. 4828)
Tidakkah kau takut dengan apa yang telah diucapkan dari lisan mulia Rasulullah Saw? Beliaulah pemimpin terbaik yang pernah memimpin dunia? Tidakkah bergetar dadamu memikirkan bahwa kelak di akhirat Allah akan minta pertanggungjawaban? Cukuplah Allah penolong kami dari kekejaman dan ketidakadilan para penguasa saat ini.
Cukuplah sejarah kegemilangan Islam menjadi gambaran untuk mengatur kehidupan. Hampir 2/3 dunia dikuasai oleh nya dan semua masyarakat dalam keadaan bahagia. Sejak Rasulullah Saw meninggal, kepemimpinan senantiasa berjalan digantikan oleh para sahabat Khulafaur Rasyidin hingga kepemimpinan terakhir Daulah Turkey Utsmani.
Penguasa dalam Khilafah Islam mewakili masyarakat. Bedanya adalah di dalam Islam penguasa atau khalifah mewakilkan masyarakat dalam penerapan setiap hukum-hukum yang telah Allah SWT tetapkan. Para Khalifah menyadari dirinya adalah seseorang yang diamanahkan untuk menjalankan kepemimpinan secara adil. Mereka rela tidak makan demi rakyat agar tidak kelaparan. Mereka tak berpakaian mewah demi sebuah pujian. Mereka begitu takut kepada Allah atas nya, sehingga mendorong dirinya senantiasa berada pada koridor syariah Islam.[]