Menyongsong Masa Depan yang Cerah

Demokrasi akan mati seiring dengan hancurnya sistem kapitalis sekuler


Oleh: Imas Sunengsih, S.E

NarasiPost.Com-Tahun 2020 nyatanya belum bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Permasalahan yang ada justru semakin menggurita. Bagaikan benang kusut yang tidak bisa diurai dan diselesaikan pemerintah. Alih-alih menyelesaikan tapi justru semakin menambah masalah. Salah satu contohnya UU Ciptaker, kemiskinan yang terus meningkat, mahalnya pendidikan dan kesehatan, banyaknya korupsi, kriminalisasi ulama dan masih banyak lagi permasalahan yang semakin negeri ini kian tak berdaya.

Jika kita mengkaji permasalahan yang terjadi di negeri ini. Semua problematika ini tidak terlepas dari sistem yang diterapkan yakni sistem kapitalis, yang menjadi asasnya sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan), dan demokrasi sebagai aturan dalam pemerintahannya.

Demokrasi yang diagungkan pendukungnya kian menampakan kebobrokannya, lemah dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah. Demokrasi akan mati seiring dengan hancurnya sistem kapitalis sekuler, tidak akan lama lagi. Baru-baru ini riset di Amerika menunjukan bahwa kepercayaan terhadap demokrasi menurun drastis. Dilansir dari The Conversation,
"Tapi tak bisa diingkari, demokrasi di AS akan segera memasuki masa sulit yang panjang setelah pilpres 2020 ini", (6/11/2020).

Banyak dari kalangan rakyat mulai mencari solusi alternatif untuk mengatur ketatanegaraan, karena demokrasi dianggap telah gagal menciptakan kesejahteraan. Kebobrokan demokrasi sudah nampak jelas di depan mata.

Dengan demikian sebagai seorang Muslim, menjadikan Islam sebagai aturan dalam kehidupan pribadinya, masyarakat, maupun bernegara merupakan sesuatu yang wajib. Sistem Islam mempunyai aturan yang paripurna dan sudah terbukti selama kurang lebih 13 abad diterapkan dan menguasai 2/3 dunia.

Menyongsong kehidupan yang cerah hanya dengan sistem Islam kaffah dan khilafah sebagai penegak syariat Islam. Kembali kepada Islam kaffah, sebagimana firman Allah Swt:

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu ikuti langkah-langakah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu".
(TQS. Al-Baqarah[2]:208).

Untuk itu jelas bagi seorang Muslim, bahwa demokrasi bukan dari Islam dan juga demokrasi tidak bisa dikompromikan dengan Islam. Di dalam Islam antara yang hak dan batil tidak bisa disatukan, karena demokrasi adalah batil sekaligus kufur tidak bisa disatukan dengan yang hak, yaitu Islam.

Sudah saatnya kaum Muslim menyongsong kehidupan yang penuh berkah dengan penerapan syariah Islam kaffah dalam bingkai khilafah ala'minhaj nubuwwah, yang merupakan janji Allah Swt dan kabar gembira dari Rasulullah Swt.

Mari mewujudkannya dengan berjuang bersama dengan kelompok Islam ideologis demi mempersiapkan masyarakat menyambut datangnya khilafah.

Wallahu a'lam bishshawwab[]


Photo : Google Scource

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Literasi dan Seni Menyampaikan Aspirasi
Next
Ilusi Kebebasan Berpendapat dalam Sistem Demokrasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram