Tak Rela Baginda Dihina

Islam telah menyebar di seluruh permukaan bumi dan tertanam di hati, itulah bukti perjuangan Nabi. Tak akan pernah habis kata-kata untuk menyanjung Baginda Saw. Meskipun tidak pernah bertemu secara langsung, tapi rasa cinta dan rindu begitu menggebu layaknya kita merindukan seorang kekasih.



By: Zakiyah Ummu Rosyad ( Tangerang )

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam merayakan hari kelahiran baginda Nabi Muhammad Saw. Tiap daerah merayakannya dengan ciri khas daerah masing-masing. Ada yang warga yang memasak makanan kemudian dibawa ke masjid, ada yang melantunkan shawalat, bahkan ada pula yang kendurian di masjid, setelahnya makanan yang disediakan diperebutkan dengan suka cita.

Sejatinya, tidak hanya aktivitas di atas yang mesti kita lakukan. Kita juga perlu memahami hakikat perjuangan yang telah beliau lalui serta pengorbanan yang Nabi berikan. Islam telah menyebar di seluruh permukaan bumi dan tertanam di hati, itulah bukti perjuangan Nabi. Tak akan pernah habis kata-kata untuk menyanjung Baginda Saw. Meskipun tidak pernah bertemu secara langsung, tapi rasa cinta dan rindu begitu menggebu layaknya kita merindukan seorang kekasih.

Ketika membaca sejarah perjalanan hidupnya dalam berdakwah, pengingkaran, penolakan, hingga penyiksaan yang beliau dan para sahabat alami sungguh membuat hati kita ikut merasakan kepedihannya. Namun, beliau lah manusia agung. Beliau hadapi semua ujian dan rintangan di jalan dakwah dengan sabar dan ikhlas hingga akhir hayatnya. Sebelum wafat pun yg dipikirkan adalah bagaimana nasib umat sepeninggalnya.

Tapi, di era ini, masih banyak yang berani melecehkan Nabi. Penghinaan yang tak sekali dua kali, membuat umat geram. Atas nama kebebasan berekspresi, Presiden Perancis mendukung aktivitas pelecehan manusia paling sakral di muka bumi. Buntutnya, kaum Muslim marah, mengecam, mengutuk tindakan hina itu serta memboikot produknya.

Beginilah nasib umat Islam jika tidak ada wadah yang bisa menaungi dan melindungi kehormatan Nabi. Oleh karenanya, kita sangat membutuhkan institusi politik yang akan menjadi junnah bagi agama. Kita teramat membutuhkan hadirnya seorang Khalifah yang mampu melindungi hak-hak selurub manusia, bukan hanya Muslim tapi non Muslim pun dipikirkannya. Mestinya, wujud nyata kita cinta Nabi dengan mengikuti dan meneladani setiap yang beliau ajarkan kepada kita yaitu dengan cara menerapkan syariah Islam dan menegakkan khilafah, sebuah kepemimpinan umum bagi kaum Muslim sebagaimana bisyarah Rasul dalam sabdanya yang mulia.
Wallahua'lam.[]


Photos: Google Source
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Paty Layak Mati !
Next
Pemenang Pilpres, Akankah Amerika Berubah?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram