Angin Semu Joe Biden

Sejatinya kemenangan Biden tidak mengubah apapun bagi Islam. Karena secara umum Amerika adalah negara sekuler yang menjauhkan agama (Islam) dari kehidupan. Islam dan muslim di AS akan diterima asalkan tetap menjaga nilai-nilai Amerika seperti sekularisme, kebebasan, dan pluralisme


By : Astuti, S.Pi (Pegiat Literasi)

NarasiPost.Com-Kemelut pilpres AS mendapat sorotan dari media internasional. Pemilu ini baru saja berlangsung dimenangkan oleh Joe Biden melawan petahana Donald Trump pada Sabtu (7/11/2020).
Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 290 suara elektoral yang diraihnya di pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS). Kemenangan Biden diperoleh di atas kemelut pilpres.

Joe Biden berusaha meraih dukungan dari satu juta pemilih muslim di AS. Biden berjanji, jika terpilih dan berkantor di Kantor Oval Gedung Putih, dia akan menandatangani undang-undang kejahatan rasial dan menunjuk staf muslim. Biden langsung menyebutkan bahwa dirinya akan menjadi pemimpin yang tidak berusaha memecah belah, tetapi untuk menyatukan negara. Joe Biden akan mencabut sejumlah kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump terkait Palestina dan Timur Tengah. 

Bahkan pada saat kampanye, Biden mengucapkan kata InsyaAllah. Dimana, di dalam Islam kata Insyaallah merupakan janji yang tulus dari seseorang kepada orang lain. Serta mengutip sebuah hadits dari Rasulullah saw, hadist yang memerintahkan siapa pun di antara kamu melihat kesalahan biarkan dia mengubahnya dengan tangannya jika dia tidak mampu, maka dengan lidahnya jika dia tidak mampu, maka dengan hatinya. Joe Biden mengungkapkan pernyataan itu, melalui kanal YouTubenya.

Karena video ini, publik langsung ramai memberi tanggapan untuk Biden. Mereka bahkan ada yang mengaku terharu dan mendoakannya. Hal tersebut seperti angin segar dan menjadi harapan baru bagi muslim Amerika, di tengah meningkatnya wabah Islamphobia.

Kekalahan Trump pun mendapat respons positif dari warga AS. Warga New York bergembira bersama dengan turun ke jalan pada Sabtu (7/11/2020), untuk merayakan kekalahan Donald Trump. Di Manhattan para warga berteriak, bertepuk tangan, dan mengibarkan bendera. Kendaraan juga membunyikan klakson untuk ikut merayakan. Sambutan positif publik atas kekalahan Trump menunjukkan kegagalan demokrasi AS dalam mewujudkan pemimpin harapan rakyat. Trump menang pada pilpres AS tahun 2016 secara demokratis. Nyatanya, pemerintahan Trump justru didominasi kekecewaan rakyat dan kejatuhannya ditunggu-tunggu.

Kemenangan Biden Bagi Umat Islam

Sejatinya kemenangan Biden tidak mengubah apapun bagi Islam. Karena secara umum Amerika adalah negara sekuler yang menjauhkan agama (Islam) dari kehidupan. Islam dan muslim di AS akan diterima asalkan tetap menjaga nilai-nilai Amerika seperti sekularisme, kebebasan, dan pluralisme. Terkait isu Timur Tengah, janji ini tidak akan mengubah apa pun. Israel memiliki pendukung fanatik di Washington. Biden pun sesungguhnya punya resolusi akhir yang serupa dengan Trump terkait masalah Israel-Palestina. 

Hal ini sebagaimana firman Allah :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”
(QS. Ali Imran : 118).

Walhasil, mengharapkan kebaikan kepada mereka yang tidak menerapkan aturan Islam adalah sia-sia. Apalagi berharap kepada mereka yang notabene orang kafir yang memusuhi Islam beserta aturannya. Hanya angin semu bagi umat Islam.  Muslim AS dirayu hanya untuk didulang suaranya, untuk kemudian dilupakan dalam pengambilan keputusan. Wallahu A’lam.[]


Photo: Google Source
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Trump dapat membantu Israel melawan Iran dalam beberapa bulan terakhir - analisis
Next
Eksploitasi Asing di Tanah Mutiara Hitam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram