Pemuda Problem Solver, Bukan Problem Maker

Tidak hanya narkoba, masih banyak perilaku buruk yang terjadi pada diri pemuda termasuk pergaulan bebas, kekerasan dalam geng motor, saling bully, melawan dan menantang orang yang lebih tua dan krisis moral lainnya. Sungguh, penyebab rusaknya moral pemuda dikarenakan sistem yang menerapkan aturan batil, yaitu sistem kapitalisme-sekuler yang diterapkan oleh Indonesia saat ini.

Oleh. Halizah Hafaz Hutasuhut S.Pd
(Aktivis Dakwah dan Praktisi Pendidikan)

NarasiPost.Com-Tawuran antarpemuda kembali bergejolak di Belawan. Dua kelompok pemuda dari Lorong Papan dan Lorong Melati, terlibat tawuran di Jalan TM Pahlawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Minggu (19/9) sore. Ditegaskan oleh Tokoh Pemuda Belawan bahwa untuk menghentikan keributan yang terus-menerus itu butuh pihak keamanan dan pemerintah setempat yang harus turun ke setiap lingkungan untuk memberantas narkoba, sebab yang menjadi masalahnya adalah narkoba.

Lagi dan lagi, obat haram narkoba menjadi penyebab hilangnya kesadaran pemuda dalam menghadapi berbagai hal. Termasuk dalam peristiwa ini, disampaikan oleh tokoh Pemuda Belawan bahwa narkoba yang menjadi sebab terjadinya tawuran. Sungguh mirisnya kondisi pemuda di sistem ini dimana mereka berakhlak buruk yang akhirnya menjadi sosok problem maker yang dapat merusak dunia. Padahal, seharusnya pemuda mempunyai peran yang sangat besar bagi perubahan dunia yang lebih baik yang menjadikannya sebagai sosok problem solver. Sebab pemuda adalah harapan masa depan umat.

Tidak hanya narkoba, masih banyak perilaku buruk yang terjadi pada diri pemuda termasuk pergaulan bebas, kekerasan dalam geng motor, saling bully, melawan dan menantang orang yang lebih tua dan krisis moral lainnya. Sungguh, penyebab rusaknya moral pemuda dikarenakan sistem yang menerapkan aturan batil, yaitu sistem kapitalisme-sekuler yang diterapkan oleh Indonesia saat ini. Dimana faktanya, hari ini banyak orang tua abai dalam menanamkan keimanan dan adab-adab islami kepada anak-anak. Orang tua lebih menekankan prestasi belajar ketimbang pembentukan kepribadian Islam.

Lalu sistem pendidikan hari juga cenderung sekuler, Islam dipisahkan dari dunia pendidikan. Dengan lemahnya pendidikan ketakwaan yang diberikan negara dalam sistem kapitalisme-sekuler kepada rakyat, maka melahirkan problem suburnya akhlak buruk di kehidupan masyarakat. Sistem pendidikan saat ini hanya fokus pada jenjang karier dunia dannmenghilangkan tujuan semestinya, yaitu kepribadian yang bertakwa. Adapun lembaga pendidikan pesantren maupun pembinaan dan pengawasan masyarakat serta tokoh agama, belum dapat dijadikan sebagai solusi tuntas tanpa adanya sistem yang membentuk generasi yang berkepribadian mulia serta terciptanya suasana yang tentram dan aman berdasarkan tiga pilar pembentuknya, yakni ketakwaan individu, kontrol masyakarat, dan peran negara sebagai pelaksana hukum.

Kemudian aturan sosial dan hukum yang berlaku banyak mengabaikan perlindungan pada moral pemuda. Tidak ada pencegahan dan sanksi bagi pemuda yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Mereka kerap sekali lolos dari jerat hukum karena dianggap masih di bawah umur. Karena itu, mereka hanya dikenakan pembinaan sekalipun melakukan tindak kejahatan seperti pembunuhan. Maka dari itu, sudah semestinya permasalahan pemuda menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk peran orang tua, sebab orang tua adalah pihak pertama dan paling utama dalam pendidikan anak. Lalu dibutuhkan juga peran negara, sebab negara wajib menyelenggarakan pendidikan berbasis agama (Islam) termasuk membentuk akidah Islam untuk kemashlahatan umat. Sebab sistem pendidikan Islam memiliki kurikulum unggul yang melahirkan generasi muda yang kokoh iman, punya integritas, pola pikir dan sikapnya sesuai ajaran Islam, punya ilmu dan keterampilan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, aturan sosial dan hukum yang diterapkan haruslah berlandaskan Islam agar sanksi atau hukuman yang diberikan dapat membuat efek jera pada si pelaku. Sehingga harapan bagi pemuda untuk menjadi problem solver hanya bisa terwujud ketika sistem Islam diterapkan sebagai sistem terbaik untuk kehidupan umat manusia.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Halizah Hafaz Hts S.Pd <p style="text-align: left">Kontributor NarasiPost.Com</p>
Previous
Kemiskinan Ekstrem Meninggi, Butuh Solusi Pasti
Next
Sampaikan, Walau Hanya Satu Ayat!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram