Kuatkan Doa, Maksimalkan Ikhtiar Agar Wabah Segera Berakhir

"Doa adalah senjata kaum muslim, dan merupakan ibadah. Doa membuktikan bahwa kita lemah tak berdaya dan membutuhkan pertolongan-Nya."


Oleh.Nina Marlina, A.Md
(Muslimah Peduli Umat)

NarasiPost.Com-Wabah Covid-19 belum kunjung mereda. Semakin hari, justru semakin bertambah jumlah penderita dan korban meninggal dunia. Kondisi semakin parah dan mencekam. Terlebih keadaan di rumah sakit, kondisinya sudah penuh. Bahkan ada sebagian rumah sakit yang tidak menerima pasien lagi. Hal ini dikarenakan rumah sakit sudah sulit menerima pasokan obat-obatan dan oksigen. Sedihnya, sudah banyak dokter dan nakes yang gugur.

Hal ini tentu membuat masyarakat resah dan gelisah. Apalagi jika sakit menimpa mereka. Fisik dan mental pun semakin drop karena ketakutan terpapar virus.

Dikutip dari detikNews.com (3 Juli 2021) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengirimkan surat resmi kepada kepala desa, pendamping desa dan warga desa untuk menggelar doa bersama.

Surat tersebut berisi imbauan agar seluruh pihak melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Adapun doa ini dilakukan guna menyikapi kondisi melonjaknya angka Covid-19 di Indonesia.

Imbauan agar setiap keluarga melakukan doa bersama adalah sesuatu yang baik. Setiap orang memang harus berusaha meningkatkan keimanan dan taqarub kepada Allah Swt, terlebih dalam menghadapi bencana wabah seperti saat ini. Namun, tentu sebagai seorang yang beriman kita pun diwajibkan untuk melakukan upaya atau ikhtiar dalam menyelesaikan bencana pandemi Covid-19 ini. Selain itu, imbauan bukan ditujukan kepada rakyat saja, namun juga para penguasa dan pembuat kebijakan.

Ikhtiar yang dilakukan adalah dengan kepatuhan seluruh pihak terhadap protokol kesehatan. Selain itu, negara harus melakukan penanganan pandemi secara benar, serius, optimal, dan maksimal. Negara harus mengutamakan keselamatan rakyat dan tidak mementingkan kepentingan ekonomi.

Beberapa di antaranya adalah pertama, mengunci tempat munculnya wabah sejak awal kemunculannya. Memisahkan antara orang yang sakit dan yang sehat, sehingga orang yang berada di luar wilayah wabah dapat tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Kedua, mengobati para pasien hingga benar-benar sembuh dan menjamin kebutuhannya serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan biaya murah bahkan gratis. Ketiga, mencegah oknum-oknum yang memanfaatkan pandemi. Seperti kelangkaan oksigen, obat-obatan, masker dan lain-lain. Oknum tersebut sengaja menimbun dan menjual dengan harga yang mahal. Keempat, memberikan ketenangan, keamanan, dan kenyamanan, sehingga rakyat tidak panik, gelisah atau stres dengan penyakit ini. Suasana keimanan dan ketaatan harus terwujud dalam negara. Pemimpin pun menjadi teladan bagi rakyatnya dalam melakukan amal kebaikan.

Doa adalah senjata kaum muslim, dan merupakan ibadah. Banyak dalil tentang keutamaan dan perintah untuk berdoa. Doa membuktikan bahwa kita lemah tak berdaya dan membutuhkan pertolongan-Nya. Jika tak mau berdoa, maka kita termasuk orang sombong dan Allah pun murka.

Bencana wabah ini tentu mengandung hikmah, yakni sebagai ujian bagi orang yang beriman. Jika kita ikhlas dan bersabar, maka Allah pun akan memberikan pahala dan ampunan-Nya. Bahkan orang yang meninggal karena wabah, termasuk sebagai syahid. Semua pihak, baik rakyat maupun pejabat, memang harus meningkatkan ketakwaan dan taqqarub ilallah. Melakukan taubatan nasuha, memohon ampun atas dosa-dosa, meminta pertolongan kepada Allah agar diselamatkan dari wabah. Taubat ini diiringi dengan ketundukan terhadap seluruh perintah-Nya, yakni dengan menjalankan seluruh syariat Islam secara kafah.

Wabah juga pernah terjadi di masa Rasulullah Saw, sahabat, dan masa khilafah. Namun akhirnya mereka bisa melalui masa tersebut dengan penanganan oleh sistem Islam yang diterapkan oleh negara. Juga ketaatan mereka terhadap hukum Allah. Alhasil atas kehendak dan pertolongan Allah, wabah pun segera berakhir. Begitu pun pandemi saat ini, insya Allah akan berakhir jika kita mau menjalankan perintah dan menjauhi semua yang dilarang oleh-Nya. Bersegera memenuhi seruan-Nya, meraih ampunan-Nya, dan menerapkan seluruh syariat Islam di muka bumi ini.
Wallahu a'lam bishshawab.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Berakhir
Next
Vaksin Individual Berbayar, Dilema bagi Rakyat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram