"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia menyebut Allah.” (TQS. Al-Ahzab : 21).
Oleh. Ismawati
(Pemerhati Remaja)
NarasiPost.Com-Jagat sosial media dihebohkan dengan munculnya BTS meal pada 9 Juni 2021, yakni menu hasil kolaborasi McDonald’s dengan salah satu boyband asal Korea Selatan, BTS. Menu BTS Meal terdiri dari Mc Chicken Nugget, French Fires, Coca-cola, serta dilengkapi dengan dua macam saus khusus, yakni saus Cajun dan sweet chili. Jika dilihat dari menunya rasanya tidak ada yang aneh dari menu biasanya. McDonald’s adalah salah satu restaurant cepat saji dengan ayam sebagai menu andalannya.
Hanya saja, para Army (sebutan untuk penggemar BTS) rela menunggu berjam-jam, demi BTS Meal. Karena yang menjadi daya tarik adalah kemasan khusus berwarna ungu yang dilengkapi dengan logo McDonald’s dan BTS. Selain membeli langsung di gerai McDonald’s, rupanya penggemar juga memanfaatkan layanan pesan antar makanan online. Tak ayal, antusiasme ini membuat para pengemudi ojek online terlihat antre di depan gerainya.
Sejatinya fenomena Korean Wave (hallyu) semakin menjamur di seluruh dunia. Salah satu faktanya adalah kehadiran boyband BTS yang mendapat tempat tersendiri bagi para penggemarnya di Indonesia. Sebagai seorang penggemar, tak ayal seorang fans rela merogoh kocek untuk sekadar membeli pernak-pernik berlogo idolanya. Tak ayal, apapun yang berbau korea mudah laris di pasaran. Bahkan, kemasan BTS Meal ini dijual di Marketplace hingga ratusan ribu rupiah. (kompas.com, 10/6/2021)
Wajar saja, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun saat acara peringatan 100 tahun hubungan bilateral Indonesia-Korsel pada 20 September 2020 lalu mengatakan bahwa budaya Korsel melalui K-Pop dan drakor dapat menjadi inspirasi anak muda Indonesia. Seperti itulah hari ini muda-mudi menjadikan korea sebagai kiblatnya baik dalam urusan fashion, hingga gaya hidupnya.
Terlebih hari ini kita berada dalam sistem kapitalisme, dimana standar kehidupan adalah dipandang dengan materi. Segala hal dilakukan untuk meraih keuntungan materi. Sebagaimana kolaborasi ini tentu keuntungan yang didapat tidaklah sedikit. Dilansir dari Forbes, strategi kolaborasi ini bakal menghasilkan keuntungan hingga miliaran rupiah. Para pemilik modal tersebut memanfaatkan para Army untuk meraih keuntungan materi. Sebab, BTS adalah salah satu idol Korea dengan basis penggemar yang cukup besar. Hal ini terlihat dari jumlah pengikut mereka di twitter yang mencapai 34,5 juta. (kompas.com, 10/6/2021)
Sayangnya, gemerlap dunia K-Wave menyimpan beberapa budaya yang berbahaya, seperti budaya mempertontonkan aurat, syahwat hingga gaya hidup liberal (bebas) ala Barat. Kehidupan laki-laki dan perempuan serba bebas. Selain itu, kita bisa melihat tingginya angka kasus bunuh diri yang sebagian besar diakibatkan karena stress menghadapi berbagai tekanan. Bahkan, sekelas idol K-Pop pun dengan berbagai kemewahan dalam hidup tidak sedikit di antara mereka yang akhirnya memutuskan bunuh diri.
Oleh karena itu, butuh upaya membentengi diri dari budaya merusak. Sebab, pemuda adalah tonggak peradaban. Di tangan merekalah dunia dan peradaban diserahkan. Selayaknya, sebagai seorang pemuda, kita harus menjadi garda terdepan menjadikan Islam sebagai gaya hidup kita. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya sosok yang layak dijadikan teladan adalah Rasulullah Saw. Allah Swt berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia menyebut Allah.” (TQS. Al-Ahzab : 21).
Jangan salah menjadikan idola, sebab kelak di akhirat kita akan bersama dengan orang yang kita idolakan. Rasulullah Saw. bersabda : “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai” (HR. Bukhari)
Dengan demikian, carilah sosok idola yang dengan rasa cinta kepadanya keimanan dan ketakwaan kita akan bertambah. Jangan sampai salah pilih idola yang justru mengantarkan kita ke neraka. Selain itu, sebagai pemuda kita harus menyadari bahwa jangan sampai kita hari ini terus menjadi objek pelaris usaha para pemilik modal (kapitalis). Solusinya adalah dengan menerapkan sistem Islam sebagai aturan kehidupan. Sehingga, standar kehidupan yang ditempuh adalah rida Allah semata.
Wallahu a'lam bishowab.[]
Photo : Pinterest
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]