"Umat saat ini butuh imam yang memberikan perlindungan, menjadi perisai umat dalam menghadapi segala problematika kehidupan dan mesti bertanggung jawab dalam muhafadzah ala ad diin (mempertahankan agamanya). Fenomena pemurtadan yang terjadi secara sistematis sangat membutuhkan peran negara yang menjalankan syariat Islam secara kaffah."
Oleh. Mita Nur Annisa
(Pemerhati Sosial)
NarasiPost.Com-Seorang muslim meyakini segala sesuatu atas dasar keimanan serta ketakwaannya kepada Allah Swt. Hal ini merupakan bentuk ketaatan pada aturan dari Sang Pengatur kehidupan manusia. Terlebih, Islam sebagai agama dan petunjuk jalan kehidupan. Namun miris, keimanan kaum muslim kini semakin tipis hingga mudah menjadi korban pemurtadan massal.
Sebagaimana yang dilansir detik.news (15/5/2022), sejumlah warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), dikabarkan telah keluar dari agama Islam (murtad). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Bidang Dakwah MUI Sumatera Utara, M. Hatta, mengungkap bahwa adanya faktor eksternal dan internal yang diduga menjadi penyebabnya.
Merupakan hal yang sangat disayangkan sampai hal itu bisa terjadi. Bukan sekadar kabar burung, melainkan hal tersebut benar adanya terjadi di Langkat Sumatera Utara. Tidak hanya satu orang saja tetapi massal, yang mana semua warga kampung melakukan pemurtadan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang murtad yakni:
Faktor eksternal, kesulitan ekonomi bisa menjadi pemicu karena sulitnya dalam pemenuhan kebutuhan hidup, keterbatasan lowongan pekerjaan. Sehingga mudah bagi seseorang meninggalkan agamanya. Walhasil, begitu gampangnya agama tergadaikan hanya demi sejumlah uang dan tawaran pekerjaan yang menggiurkan. Apakah itu merupakan jalan keluar terbaik? Oh, tentu bukan! Mengingat dosa besar bagi mereka yang telah keluar dari agama sebetulnya akan memberikan kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat.
Faktor internal, bisa terjadi sebab lemahnya kadar keimanan seseorang. Hal itu karena menjadikan dunia sebagai takaran segala sesuatunya. Tidak adanya keinginan untuk mencari dan memperdalam ilmu agama agar menguatkan keimanan agar tidak mudah goyah dan terlena sebab iming-iming materi ataupun jabatan. Karenanya hal tersebut tidaklah bernilai apa pun. Sebab, di mata Allah, iman merupakan hal yang paling mulia. Iman merupakan sebab untuk kita meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan iman itulah seorang akan bisa merasakan ketenangan dan ketenteraman, keteguhan hati dan ketenangan jiwa, serta senantiasa istikamah dalam menjaga keimanan sampai tiba masanya kematian datang.
Sungguh hal tersebut rentan terjadi pada saat ini dikarenakan manusia hidup dalam lingkaran yang menerapkan sistem kapitalisme. Darinya pula lahir sekularisme dan liberalisme. Sistem tersebut telah menjadikan umat lepas dari keinginan menjalankan seluruh aturan yang ditetapkan Sang Khalik. Sebab, keimanan kepada Allah menjadi pengganggu dari para pengusung sistem kapitalis, dalam meraih keuntungan untuk diri ataupun kelompoknya. Hal ini tentu bertolak belakang dengan Islam.
Islam merupakan agama sempurna yang mengatur segala urusan kehidupan, baik hal kecil maupun besar. Yang memberikan petunjuk kehidupan agar selamat dunia dan akhirat. Islam pun telah menjelaskan untuk berpegang teguh padanya, sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. Ali' Imran: 103), yang artinya ;
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali ‘Imran: 103)
Demikian bahwa umat saat ini butuh imam yang memberikan perlindungan, menjadi perisai umat dalam menghadapi segala problematika kehidupan dan mesti bertanggung jawab dalam muhafadzah ala ad diin (mempertahankan agamanya). Fenomena pemurtadan yang terjadi secara sistematis sangat membutuhkan peran negara yang menjalankan syariat Islam secara kaffah. Karena sejatinya Islam adalah agama satu-satunya di atas muka bumi ini yang Allah ridai dan agama yang membawa kepada keselamatan dan ketenangan bagi seluruh umat. Islam adalah agama sempurna dan umatnya merupakan umat terbaik. Allahu a’lam bish-shawab[]