Mencari Mutiara

Mencari Mutiara

Semoga dengan jalinan persahabatan itu, kelak kami bisa menjadi mutiara seperti Teh Nurjamilah dan bisa mencerahkan umat lewat aksara.

Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Asalamualaikum, Hai, Guys! Kali ini aku mau me-review salah seorang Tim Redaksi NP. Seseorang yang dijuluki “Mutiara dari Pasundan” oleh Pemred NP. Masyaallah banget julukannya. Tentunya kita semua tahu bagaimana mutiara itu, putih, bersih, dan bersinar. Istilahnya glowing. Hehehe. Perjuangan untuk menghasilkan mutiara juga enggak mudah. Pasti penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, tetapi semuanya akan terbalas dengan kemilau yang dihasilkan oleh si mutiara.

Siapakah dia? Yes, tak lain dan tak bukan, beliau adalah Teh Nurjamilah. Sosok admin yang aku rasa agak pendiam dibandingkan dengan yang lain, eh, atau aku saja yang memang belum terlalu mengenal Teh Nurjamilah? Hehehe. Semoga berkenan dengan tulisanku ini, ya, Teh.

Aku memang tak banyak berkomunikasi dengan Teh Nurjamilah. Pesan lewat aplikasi WA pun hanya sebatas pesan perkenalan kami. Selebihnya belum ada lagi. Mungkin karena posisi kami yang belum memungkinkan untuk saling bertukar pesan. Walau begitu, tak ada salahnya jika aku akan me-review kiprahnya selama di NarasiPost.Com. Stay tune di naskahku, ya, Guys.

Awalnya Bingung

Saat aku bergabung ke Grup Konapost pertama kali. Honestly, aku bingung dengan duo Mila yang ada di jajaran Tim Redaksi NP, Guys. Antara Miladiah al-Qibthiyah dan Nurjamilah. Lalu, aku pun memutuskan melihat nama pena Teh Nurjamilah untuk membedakannya. Ternyata, nama penanya juga masih punya unsur-unsur kemiripan, yakni Miladiyah al-Qibthiyah dan Tsuwaibah al-Aslamiyah (lihat, Guys, irama namanya hampir mirip, ‘kan?).

Aku sendiri butuh waktu yang agak lama untuk membedakan mereka, hihihi. Apalagi keduanya juga bukan admin di Grup Konapost waktu itu. Jadilah aku dan Teh Nurjamilah hampir-hampir tidak pernah berkomunikasi.

Aku pun mulai paham dan bisa membedakan keduanya saat aku mulai mengenal jajaran admin sedikit lebih jauh lewat tugas-tugas mereka.

Ia Juga Seorang Editor

Ternyata Teh Nurjamilah juga merupakan salah satu editor di NP. Aku pernah mendapat surat cinta darinya beberapa kali. Menurutku, ia sangat detail dalam melihat letak kesalahan suatu naskah.  Kadang aku sampai heran, apakah tim editor NP punya aplikasi khusus untuk mendeteksi kesalahan suatu naskah, ya, hehehe, soalnya mereka selalu tahu saja di mana letak kesalahan yang tersembunyi.

Karena kedetailannya juga, Mom pun memberi Teh Nurjamilah kepercayaan untuk menjadi editor beberapa buku di NP. Bahkan, untuk buku Mom Andrea yang berjudul “Jejakku”, juga bakal dieditori oleh Teh Nurjamilah. Pokoknya keren, deh.

Selain itu, Teh Nurjamilah juga termasuk seorang yang sangat pelit dan rinci dalam memberi nilai challenge. Wah, aku jadi insecure, hehehe. Ia juga bersedia untuk berdiskusi bila ada pandangan Islam yang kurang dalam suatu naskah.

Mutiara dari Pasundan

Teh Nurjamilah juga sangat piawai dalam menulis naskah. Beberapa naskahnya yang pernah aku baca dari website NP, memang menunjukkan kepintarannya dalam merangkai aksara. Opininya jelas, akurat, dan setajam silet, eh, cukup tajam saja, deh. Hehehe. Tak heran, ada sahabat Mom Andrea yang sangat suka membaca tulisannya.

Ia juga merupakan seseorang yang sangat ikhlas untuk perkara fee. Atas dasar itu, aku  jadi paham, mengapa Mom Andrea sampai menyematkan julukan “Mutiara dari Pasundan” untuknya. Masyaallah.

Mencari Mutiara

Akan tetapi, aku juga mencari-cari sang mutiara itu, Guys. Walau story dari salah seorang sahabat Konapost tentangmu telah aku baca, aku tetap masih penasaran dengan sosokmu, Teh.

Aku lihat Teteh jarang bertegur sapa dengan kami atau jarang juga merespons huru-hara Grup Konapost. Hehehe, atau mungkin aku yang kurang memperhatikan grup dengan saksama.

Aku dengar, katanya Mom Andrea melakukan rotasi admin di NP. Mbak Ragil dan Teh Rere jadi admin TPI, sedangkan Mbak Dia, Mbak Mila, dan Teteh sendiri jadi admin di Grup Konapost. Wah, aku tunggu ilmu-ilmu dan kiat-kiat menjadi penulis hebat dari Teteh, ya! Ajari kami bagaimana caranya untuk menjadi mutiara aksara.

Teteh, jangan ragu untuk menyapa kami, ya. Hehehe. Walau saat ini Teh Nurjamilah jarang menyapa kami, mungkin karena kesibukan atau hal yang lain, aku tetap berdoa semoga Allah senantiasa menjaga dan memudahkan segala aktivitasmu, Teh.

Semoga kelak kita akan bisa saling bertukar pesan, berbagi tawa, ilmu, dan lain sebagainya, hingga kita bisa menjadi sahabat seperti yang dikatakan oleh Ibrahim al-Khawwash:

“Penawar hati itu ada lima, yaitu membaca Al-Quran dengan tadabur (perenungan), kosongnya perut (puasa), salat malam (qiyamul lail), berdoa pada waktu sahur (waktu akhir malam sebelum subuh), dan duduk bersama orang-orang saleh.”

Berkumpul dan berbagi ilmu di NP, aku anggap sebagai aktivitasnya orang-orang saleh, karena kita saling berbagi ilmu untuk terus menajamkan pena lewat dakwah literasi.

Aku juga berharap semoga bisa bersahabat dengan Teh Nurjamilah dan akan menjadi persahabatan yang dikabarkan Rasul dalam sebuah hadis:

“Perumpamaan kawan yang baik dan buruk, seperti seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membelinya, atau engkau mendapat wangi darinya. Adapun pandai besi, maka dia akan membakar pakaianmu atau engkau mendapat yang buruk.” (HR. Bukhari Muslim)

Ya, semoga dengan jalinan persahabatan itu, kelak kami bisa menjadi mutiara seperti Teh Nurjamilah, agar NP menjadi media yang penuh dengan mutiara-mutiara umat dan bisa mencerahkan umat lewat aksara. Salam sayang, Teh Nurjamilah.

Wallahu’alam bishowab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Arum Indah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pemerataan Pendidikan, Haruskah Wajib Belajar 15 Tahun?
Next
Krisis Kelaparan di Gaza dan Bungkamnya Penguasa Muslim
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Deena
Deena
13 days ago

Barakallah.. mbak Arum dan mbak Nurjamilah..

Isty daiyah
Isty daiyah
13 days ago

Mbak Nurjamilah, sosok yang saya banyak belajar dari beliau.

Tami Faid
Tami Faid
13 days ago

Barakallah mbak arum

Iha Bunda Khansa
Iha Bunda Khansa
13 days ago

Beliau memang pembelajar , rajin, cerdas dan ideologis. Mbak Arum pengen levih kenal ya , hayu main ke Cianjur nanti ke rumahnya bareng saya...
Pokoknya Mbak Arum juga keren... Jadi ingat pas WA saya tanya admin NP he..he

Yuli Sambas
Yuli Sambas
14 days ago

Teh Nurjamilah memang mantap

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
14 days ago

Barakallah penulis dan yg direviews sama kerennya. Sukses dunia akhirat utk keduanya. Amiin

Atien
Atien
14 days ago

Masyaallah. Memang benar mba. Naskah Teh @Nurjamilah memang tajam terdepan mengurai fakta, analisa, hingga solusi. Pokoknya okey punya dan keren abis. Aamiin. Semoga doanya diijabah nggh mba.
Barakallah mba @Arum

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram