Si Burung Cenderawasih Bukan Editor Killer

Si Burung

Si Burung Cenderawasih bukanlah editor killer. Karena nyatanya berkali-kali aku dapat surat cinta darinya isinya sangat membangkitkan semangatku. Sarannya sangat membantu untuk menutup dan menambal kekuranganku.

Oleh. Isty Da'iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Si Burung Cenderawasih, julukan yang disematkan padanya. Julukan bukan sembarang julukan. Namun sebuah julukan yang sebenarnya merepresentasikan kinerjanya di NP. Selain berlatar belakang Papua, Burung Cenderawasih adalah burung yang gesit dan cantik tentunya.

Maka tidak salah, jika julukan Burung Cenderawasih tersemat padanya. Salah satu admin NP yang gesit mengeksekusi naskah dan editor yang cukup lihai dalam menampilkan image cantik yang mewakili isi sebuah artikel. Berani memberikan ide dan saran yang dibutuhkan untuk program-program NP kepada Pemred NP.

Ia sangat piawai menulis Opini, World News, Teenager, Family, dan Motivasi. Karena kepiawaiannya dalam hal menulis, maka standar yang diberikan dalam memberi penilaian terhadap sebuah naskah juga sangat tinggi.

Siapakah si Burung Cenderawasih?

Si Burung Cenderawasih, meskipun ia bukan asli Papua, julukan itu tersemat padanya karena memang ia cocok menyandangnya. Dengan alasan cepat dan gesit dalam mengeksekusi naskah dan program NP inilah yang membuat Pemred NP memberikan kepercayaan lebih padanya.

Pemilik nama Miladiah al-Qibthiyah ini mulai berkenalan dengan NP sebagai kontributor biasa pada Desember 2020 dan kini telah menjadi bagian dari keluarga besar Tim Redaksi NP. Perjalanannya sampai pada titik ini tentu menemukan banyak pengalaman yang diperolehnya. Interaksinya dengan NP dan Pemrednya membuat ia dan tim memiliki tarikan napas yang sama dalam membangun NP. Langkahnya seiring dan sejalan dengan apa yang dicita-citakan NP.

Kiprahnya di NP bisa dibilang tidak diragukan lagi. Selain sebagai editor naskah, ia juga sebagai Admin Tim Penulis Inti. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa ia jarang menyapa para kontributor yang ada di grup Konapost.

Ketika NP mengadakan challenge, ia sangat ketat memeriksa naskah yang datang ke rubriknya. Hal itu dilakukannya agar berhati-hati dalam menentukan pemenang challenge. Pun karena ia memiliki kriteria sendiri tentang naskah yang layak publish di NP.

Bukan Editor Killer

Standar tinggi yang ia berikan dalam menilai dan mengedit sebuah naskah, terkadang membuat para penulis yang sering menerima surat cinta darinya, akan beranggapan kalau ia adalah editor killer. Padahal sebenarnya super baik kata Pemred NP.

Menurut Mom Andrea selaku Pemred NP, naskah penulis akan ditolak olehnya jika pengecekan plagiat lebih dari 15 persen. Terlebih masalah teknis penulisan, seperti KBBI dan EYD, termasuk kesalahan pengetikan atau tipo yang dilakukan oleh penulis.

“Sering banget Mbak Mila mengembalikan naskah yang tidak sesuai kriterianya, ia paling up to date di kesalahan-kesalahan EYD dan KBBI. Karena ia selalu update untuk urusan ini. Jadi kalau ada perbedaan atau masalah pada poin tersebut, bisa dipastikan maka dialah yang benar,” kata Mom Andrea.

Semua ini dilakukan Mbak Mila bukan karena tanpa alasan. Selain memang standar naskah yang masuk ke NP harus berkualitas, namun ada maksud lain di balik itu semua, yakni ia ingin agar penulis tidak mengulangi kesalahan atau jatuh pada kesalahan yang sama. Naskah-naskah yang ditolak memang tidak memenuhi standar dan kriteria NP. Jadi, bukan masalah killer atau tidak.

https://narasipost.com/story/06/2024/surat-cinta-untuk-si-burung-cenderawasih/

Ia menjelaskan, sebagai penulis harus banyak belajar agar tulisan makin berkualitas. Penulis juga harus senantiasa upgrade tsaqafah Islam agar tak ada kekeliruan dalam menyampaikan pesan dakwah ke pembaca (umat).

“Jika gak bergabung di Np, mungkin naskah-naskahku amburadul, nggak cantik, indah, dan rapi. Menjadi editor naskah juga dituntut upgrade tsaqofah Islam manakala ada penulis yang keliru dalam tulisannya. Bahkan ketika salah dalam mengambil referensi, atau irasional ketika memaparkan pandangannya terhadap sesuatu permasalahan,” jelas penulis Aku, si Burung Cenderawasih NP, ini.

Ya, betul. Karena dakwah lewat tulisan adalah salah satu cara untuk mencerdaskan umat dan agar paham dengan kondisi yang terjadi saat ini. Sehingga Allah bisa segera memberikan pertolongannya. Menulis dengan baik adalah wujud kesungguhan dalam melakukan dakwah. Maka seorang penulis juga harus cerdas dan tetap semangat belajar.

Selain itu, masih menurut Mom Andrea, bahwa di antara teman-teman sesama admin NP, ia adalah sosok yang lembut dan baik hati.

“Perasaannya sangat halus, sehingga saat di-prank dia langsung nangis, hehehe,” jelas Mom Andrea, orang terdekat Mbak Mila di NP.

Jadi, si Burung Cenderawasih menurutku bukanlah editor yang killer. Karena nyatanya berkali-kali aku dapat surat cinta darinya isinya sangat membangkitkan semangatku. Sarannya sangat membantu untuk menutup dan menambal kekuranganku. Sampai akhirnya aku bisa menjadi seorang penulis yang bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. 

Terbukti naskah-naskahku yang tayang di NP, menjadi lebih baik dan lebih enak dibaca setelah diedit olehnya. Terlebih ketika ia menyesuaikan naskahku dengan standar SEO. Yup, ia yang akan mempercantik naskah menjadi secantik Burung Cenderawasih. Aku bangga menjadi salah satu penulis di NP. Tulisanku bahkan hampir selalu mendapat bintang lima, karena sudah diedit olehnya dan Tim NP lainnya.

Dalam pandanganku, si Burung Cenderawasih dan NP, sama-sama menjadi salah satu wasilah untuk menunaikan perintah Allah Swt. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an melalui firman-Nya,

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (TQS. An-Nahl: 125)

Moderator Andalan NP

Multitalenta, itu kesan yang aku tangkap dari Mbak Mila. Selain piawai menulis dan menjadi editor, membuat image dan membantu Mom Andrea mem-publish naskah, nyatanya ia mampu tampil sebagai moderator di event-event besar NP.

Si Burung Cenderawasih berupaya berkontribusi dengan totalitas demi menjadikan NP sebagai media dakwah rujukan yang tangguh.

Melihat Mbak Mila menjadi moderator di Event Bincang Mesra, Meet and Greet, maupun Sharing Ilmu via Zoom yang dilaksanakan NP, membuatku sangat berkesan. Ia adalah aset NP dan aset umat demi membawa dakwah Islam tersebar luas.

Kesan dan Pesan

Kesan yang luar biasa aku rasakan kepada Mbak Mila. Berupaya totalitas dalam menjalankan amanah dakwahnya di NP. Aku salut dan suka padamu. Dengan komitmen yang luar biasa terhadap amanahnya, membuat aku harus banyak belajar padanya.

Sikap tahan bantingnya di NP dan pantang menyerah patut dicontoh. Demikian juga ketegasan, serta terus berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi, yang ada padanya perlu dicontoh.

Namun, tidak ada manusia yang sempurna, semua punya sisi kekurangan. Karena kata Mom Andrea, Mbak Mila juga punya kekurangan. Ia pernah slow respon dan pernah menghilang lama yang ternyata beliau sakit. Sehingga naskah di rubriknya tak tersentuh dan harus diteruskan ke editor lain.

“Sisi minusnya, kadang lama menghilang tanpa kabar kalau sakit, sehingga saya kelabakan harus forward naskah di rubriknya untuk di share ke editor lain,” jelas Mom Andrea.

Dalam pesanku ini, aku hanya ingin menyampaikan tetaplah ramah, baik hati, dan lanjutkan perjuanganmu sampai Islam bisa kembali memperoleh kemenangan. Dirimu adalah orang-orang istimewa yang Allah pilih untuk menjadi salah satu pengemban dakwah Islam kaffah khususnya di dunia literasi ini. Semoga Allah pertemukan kita di surga-Nya nanti. Aamiin.

Tolong naskahku jangan pernah dikembalikan apalagi ditolak. Berilah catatan revisi melalui surat cinta, karena ada ilmu dalam surat cintamu dan telah aku aplikasikan. Jujur, aku bisa menaklukkan naskah untuk media cetak sekuler, namun untuk NP masih harus terus berproses untuk bisa menjadi penakluk challenge. Beri aku kesempatan untuk menjadi pemenang, ya. Hahaha bercanda.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Family Office: Kapitalisme Berpihak pada Pemodal
Next
Burung Cenderawasih dari Yogyakarta
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
novianti
novianti
3 months ago

Masyaa Allah. Mba Isty dan Mba Mila sama-sama aset umat yang semoga terus bersinar menjadi penerang di tengah umat dengan goresan-goresan penanya.

Sartinah
Sartinah
3 months ago

Barakallah Mbak Isty dan Mbak Mila

Ada cenderawasih di NP ya ...

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
3 months ago

MasyaAllah, yang jelas lihat bintang 5 bersinar hati jadi senang.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
3 months ago

Alhamdulillah, akhirnya setelah menunggu-nunggu burung Cendrawasih bisa mengudara lagi.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram