Aku menyebutnya dengan julukan “Sang Putri”. Putri, kelak namanya akan mengisi tinta sejarah perjuangan menuju peradaban Islam.
Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Hai, Dik Putri. Izinkan kali ini aku me-review tentang Putri ya!
Bercerita tentang Putri, rasanya ingin kembali menjadi anak muda. Hihihi. Bagaimana tidak? Masa muda adalah masa yang paling menyenangkan dan membahagiakan, juga masa yang paling banyak punya waktu senggang untuk belajar banyak hal sebagai bekal masa depan. Masa yang tidak akan pernah bisa kembali diulang segala kisahnya.
Tetapi, masa muda juga merupakan masa yang sangat krusial. Jika salah melangkah, akibatnya bisa berdampak buruk di masa depan. Apa yang kita pilih di masa muda adalah gambaran kita di masa mendatang.
Nah, buatku pribadi, Putri ini pemudi tipe ideal. Ideal karena telah mengisi masa mudanya dengan baik. Di saat banyak anak-anak seusianya yang mungkin masih ngalor-ngidul menentukan jalan hidup hendak kemana dan hendak berbuat apa, tetapi Putri sudah menentukan pilihan hidup dan mantap melangkah menjadi bagian dari para pejuang Islam.
Atas dasar itu, mungkin tak berlebihan jika aku menyebutnya dengan julukan “Sang Putri”. Putri, kelak namanya akan mengisi tinta sejarah perjuangan menuju peradaban Islam.
Perkenalan dengan Putri
Sebagaimana dengan beberapa admin NP yang lain, perkenalanku dengan Putri berawal dari jurus SKSD (sok kenal sok dekat). Waktu itu, aku mengiriminya pesan WA, berniat menyapa dan mengenalkan diri. Putri pun menyambut hangat pesanku kala itu dan kami saling berbalas pesan.
Selepas perkenalan itu, tak banyak komunikasi di antara kami. Mungkin karena perbedaan usia dan perbedaan aktivitas yang membuat kami tak banyak bertukar pesan. Istilahnya, sih, beda kasta, antara kasta emak-emak rempong dengan kasta anak gadis. Hehehe...
Walau begitu, adakalanya kami tetap dan memang harus saling bertukar pesan sesekali, apalagi kalau bukan komunikasi tentang reward dari NP. Beberapa kali bertukar pesan dengannya, aku bisa menilai bahwa Putri adalah sosok yang cukup humble dan baik hati.
Pernah juga aku bertanya kepadanya perihal reward-ku dari NP saat mengikuti challenge “Gerak Aksara Ramadan”. Waktu itu trofi pemenang belum jua sampai ke rumahku. Kebetulan, salah satu ekspedisi di wilayah kami, ada yang sering tak mau mengantar barang sampai ke rumah. Parahnya, pihak ekspedisi pun tidak mau memberi kabar bahwa barang telah sampai. Konsumenlah yang sering datang ke tempat itu untuk bertanya perihal barangnya. Alhasil terkadang banyak barang-barang konsumen yang menumpuk di ekspedisi itu.
Aku pun langsung mengonfirmasi kepada Putri. Mengonfirmasi ekspedisi yang dia gunakan saat mengirim reward, karena aku khawatir jika reward dari NP justru malah tertumpuk di ekspedisi itu. Alhamdulillah, Putri menanggapi kekhwatiranku dengan baik.
Kiprah sang Putri di NP
Sebagai seorang yang paling muda di NP, Putri sudah mendapat kepercayaan yang luar biasa dari Mom Andrea, Pemimpin Redaksi NP. Bahkan, ia mendapat julukan istimewa, yakni sebagai tangan kanan pemred.
Selain itu, putri juga merupakan bendahara NP yang dipercaya mom untuk memegang dana hingga ratusan juta rupiah. Sungguh suatu kepercayaan yang tak mudah didapatkan dan Putri bisa mendapatkan kepercayaan itu. Keren!
Amanahnya di NP juga masih ada lagi, seperti editor video di kanal YouTube dan Reel, admin medsos, urusan reward, distribusi buku-buku terbitan NP, dan lain-lain. Aku memang belum melihat semua video NP di YouTube, tetapi menjadi editor video juga bukan hal yang mudah. Perlu kreatifitas dan keterampilan yang tinggi.
Mom Andrea juga sudah menganggapnya seperti putrinya sendiri. Ya, aku yang baru mengenal Putri saja, rasanya ingin menjadikan dia sebagai adik kandung, apalagi mom yang sudah kenal lama dan sering berkomunikasi dengan Putri, tak heran mom begitu dekat dengannya.
Walau usianya yang paling muda, ternyata ia justru seseorang yang paling lama berkiprah di NP. Sungguh sebuah prestasi yang patut untuk diacungi jempol, banyak jejak yang telah ia ukir bersama NP.
Pesan untuk sang Putri
Dik Putri! Secara usia, mungkin aku memang lebih berusia daripada dirimu, tetapi secara pengalaman, aku yakin pengalamanmu jauh lebih banyak daripada aku.
Pertama kali tahu tentangmu, ada rasa kagum dan haru yang tersirat. Di usiamu yang masih sangat muda, kamu telah memberikan banyak waktu untuk menebar kebaikan bersama NP. Di usia produktifmu, kamu lebih memilih untuk berkarya demi Islam bersama NP. Di usiamu yang masih cukup energik, kamu juga lebih memilih menghabiskan tenagamu untuk keberlangsungan dakwah Islam bersama NP.
Ah, Dik Putri. Sering aku sedikit berkhayal, andai usia beliaku dulu juga kuhabiskan untuk menyebarkan dakwah Islam dan menorehkan karya untuk Islam. Mungkin akan banyak yang bisa kuceritakan untuk ketiga putriku kelak. Bagaimana aku menghabiskan masa remaja dan usia beliaku untuk Islam.
Tetapi, sejurus kemudian aku juga tersadar, bahwa jalan hidup setiap orang pasti berbeda. Saat ini kita hanya sedang meniti jalan dan mengumpulkan bekal yang cukup untuk di akhirat kelak.
Aku senang bisa mengenal anak muda penuh talenta sepertimu, sebab aktivitasmu mengingatkan pada hadis Rasulullah saw., beliau bersabda:
“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara. Waktu mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim)
Juga mengingatkanku pada perkataan Imam Asy-Syafi’i:
“Sesungguhnya waktu ibarat pedang. Jika engkau tidak menebasnya, maka ia yang akan menebasmu dan jika tidak engkau sibukkan jiwamu dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan.”
Putri, di masa mudamu, engkau telah berhasil mengisi waktumu dengan menebar kebaikan, kebenaran, dan mendakwahkan Islam bersama NP.
Ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Sang Putri, teruslah berkarya untuk Islam, jangan lelah, dan biarkan sejarah Islam akan mencatat namamu sebagai salah satu pemudi hebat yang pernah ada! Semangat!
Wallahu a’lam bishowaab []
Masyaallah barakallah naskah dek Arum selalu enak dibaca keren yg ditulis dan penulisnya. Sukses dunia akhirat buat keduanya.
Wa fiik barakallah mbak mimi.
Terimakasih sudah mampir mbak sayang
Barakallah.. mbak Arum juga sang Putri..
Sukses terus..
Jazakillah sudah mampir mbak dina