Nay, the Real Designer of NP

Nay , the Real Designer Np

Nyatanya dengan melihat cover-nya saja, sebagai penikmat buku-buku NP, aku sudah merasakan feel berbeda dan istimewa dari buku itu.

Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Untuk para pembaca setia NarasiPost.Com, anggota grup Konapost yang suka kirim artikel, serta para penulis yang senang dan setia untuk mengoleksi buku-buku dari NP, pasti merasakan jika desain dan flyer yang ditampilkan di NP sangat berkarakter dan istimewa. Selain istimewa, desain dan flyer tersebut punya ciri khas, dan unik sehingga berbeda dengan yang lain.

Namun, nyatanya banyak yang belum tahu, siapa desainer di balik cover buku, dan flyer keren NP. Pastinya ia adalah seorang yang sudah lama dan berpengalaman dalam memberikan kontribusi terbaiknya untuk NP.

Selain karena ia adalah sosok yang sering bekerja tanpa suara, ia juga jarang muncul di grup Konapost, makanya tidak heran jika masih banyak yang bertanya-tanya siapa si Nay, termasuk diriku.

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Sejak awal menjadi kontributor NP, sebenarnya telingaku sudah tidak asing lagi dengan nama Nay Beiskara. Ia termasuk salah satu Tim Redaksi NarasiPost.Com, yang paling setia dan banyak berkontribusi di balik gemerlapnya panggung-panggung challenge yang diadakan oleh NP.

Ia juga salah seorang penulis yang produktif, terbukti beberapa kali aku membaca tulisannya di NP. Ia juga sudah menulis beberapa buku antologi dan beberapa tulisannya juga mampu mencerahkan pemahaman umat. Namun, sepertinya akhir-akhir ini ia lebih fokus kepada desain dan membuat flyer untuk event dan challenge yang diadakan oleh NP. Mungkin inilah yang membuat para kontributor baru, tidak begitu mengenalnya.

Oleh sebab itu, akan aku kenalkan Mbak Nay lewat tulisanku ini. Karena ada istilah "Tak kenal maka tak sayang”. So, agar kita saling mengenal, marilah kita intip biodata Mbak Nay.

Bernama lengkap Nay Beiskara, bagian dari Tim Redaksi NarasiPost.Com, tinggal di Sumedang. Ibu dari 2 putra dan 2 putri, ia lahir pada 22 Juni di Jakarta. Ia memulai aktivitas menulisnya sejak 2017. Nay panggilan akrabnya, berharap agar goresan jemarinya mampu mencerahkan dan memberikan pemahaman kepada umat sehingga ia bisa berkontribusi dalam upaya menegakkan Islam kembali di bumi Allah. Dengan motto hidupnya “Never stop sharing”, nyatanya membuat Nay benar-benar menjadi sangat produktif dalam berkarya. Terutama di desain dan pembuatan flyer.

Nay, sang Penakluk Challenge Quote NP

Nay, begitu Mom Andrea selalu memanggilnya. Sebagai kontributor NP, yang sering berburu challenge, aku sangat tahu betul bahwa Nay adalah salah satu aktor di balik gemerlapnya flyers atau covers buku NP yang cetar menggoda.

Ia bergerak dengan diam, dalam setiap challenge desain atau quote. Bisa hampir dipastikan ia sering menang. Sebagaimana yang Mom Andrea katakan, ia sangat paham kriteria yang diinginkan NP.

“Jarang menulis naskah tapi saat challenge quote langsung jadi pemenang HP Samsung,” katanya.

Nay Pantang Menyerah

Sudah banyak cover buku yang ia desain. Tentu saja bukan sembarangan desain. Nyatanya dengan melihat cover-nya saja, sebagai penikmat buku-buku NP, aku sudah merasakan feel berbeda dan istimewa saat pertama menerima buku dari NP.

Menurut Pemred NP, untuk cover buku biasanya Mbak Nay berkolaborasi dengannya. Hampir 90% cover buku-buku yang di rilis NarasiPost Media Publisher adalah pemberian Pemred NP dalam background imagenya lalu di sulap lebih glowing oleh Mbak Nay dalam tulisan dan beberapa sentuhan elemen termasuk penambahan cahaya.
Sementara untuk flyer challenge biasanya Pemred NP hanya mengarahkan tentang warna background serta penulisan kriteria, syarat dan reward challenge. Sebuah koloberasi apik antara Pemred NP dan Mbak Nay sehingga menghasilkan karya yang benar-benar glamor, elegan dan identik dengan NP.

"Mbak Nay sudah sangat paham kriteria image yang saya inginkan, walaupun bolak-balik ditolak, namun dia pantang mundur untuk terus berusaha yang terbaik sampai lampu hijau menyala,” kata Pemred NP waktu itu.

Karena penasaran, diriku pun ingin tahu sekuat apa Mbak Nay menghadapi sulitnya liku-liku menjadi desainer image dan buku-buku NP. Aku menanyakan hal ini padanya. Aku bertanya padanya apa pesan dan kesan terdalam ketika hasil karyanya tertolak dan dikembalikan, padahal ia sudah berusaha maksimal.

Mbak Nay mengatakan, jadi desainer di NP itu tantangannya berat banget. Butuh sikap pantang menyerah dan harus terus belajar.

"Terutama buat menaklukkan standarnya NP alias standarnya Mom Andrea, yang super perfect. Walaupun beliau itu backgroundnya medis, tapi beliau punya sense desain yang tinggi. Cita rasa desainnya juga 'agak lain' dan teliti,” kata Mbak Nay.

Ia juga bercerita jika pernah suatu saat karya yang sudah jadi, dan menurutnya sudah bagus kadang harus dikembalikan dan harus dibetulkan.

“Jadi pernah, karya yang sudah jadi kadang ditolak mentah-mentah, karena tidak sesuai sama yang inginkan Mom Andrea. Tapi di situ memang tantangannya. Dari sekian orang yang lalu lalang buat bantu desain di NP, cuma beberapa yang bisa bertahan. Soalnya harus tahan kritikan, punya mental baja, tidak berperan, dan punya ide-ide yang tidak biasa,” cerita Mbak Nay.

Kesan dan Pesan

Sebagai seorang penulis dan pejuang literasi, aku salut terhadap kiprah Mbak Nay selama ini. Bekerja dengan hati hingga pesan yang disampaikan juga sampai ke hati. Visual yang indah, akan masuk lebih mudah bagi penerima dakwah.

Semangat pantang menyerahnya patut diapresiasi. Hingga ia hanya fokus pada isi yang nyatanya mampu bersaing dalam literasi digital saat ini. Inilah yang menjadi poin tersendiri buat Mbak Nay.

Bersama NP, ia membuat jejak literasi para pengemban dakwah yang literat. Ia berkarya untuk melayani Islam dan umat, dan NP menjadi jembatan sampai opini Islam bisa masuk ke dalam benak umat ini. Sampai kemudian NP merekam dakwah ini dan menyuguhkannya di sepanjang peradaban. Insyaallah.

Pesanku kepada Mbak Nay, terus bergerak, terus berkarya, jangan goyah agar Allah mudahkan jalan menuju perubahan. Sebab Allah tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik kecuali dengan usaha yang kuat. Hal ini ditegaskan di dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’du ayat 11, Allah berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Wallahu a'lam bishawaab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Sang Putri
Next
Semoga Ada Kesempatan Kedua Bersama si Jelita
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Noval
Noval
3 months ago

Imagenya bagus

Suryani Syahrir
Suryani Syahrir
3 months ago

MasyaAllah, produktif banget Mba. Barokallah

Deena
Deena
3 months ago

Barakallah.. mbak Isty dan Mbak Nay.. sukses selalu..

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
Reply to  Deena
3 months ago

Aamiin

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
3 months ago

Terimakasih Tim Np

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
3 months ago

Masyaallah tabarakallah Mb Isty
Keren naskahnya. Sukses selalu

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
Reply to  Mimy muthmainnah
3 months ago

Aamiin

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram