Anakku, Muhammad Salman

Alhamdulillah, atas karunia dari Allah, engkau pun selalu tumbuh sehat. Kalaupun pernah demam, engkau begitu sabar, tidak pernah rewel. Bahkan, walaupun sakit, engkau tetap semangat untuk makan. Semua makanan yang Ibu masak sehari-hari sangat kau sukai.


Oleh: Teti Rostika, S.Pd

NarasiPost.Com-Alhamdulillah, barakallahu fiik untuk anak Ibu yang Ke-2. Tak terasa, kini usiamu sudah 15 bulan. Bahkan, sebentar lagi akan menjadi kakak karena di saat usiamu delapan bulan, Ibu hamil lagi. Dalam keseharian membersamaimu tumbuh, dalam hati Ibu berharap untuk selalu bisa bersabar, ikhlas dan tenang. Kenapa? Karena engkau begitu erat, tidak mau jauh dari Ibu. Walau hanya berjarak satu meter, ibumu ini harus selalu menggendongmu. Engkau senantiasa harus ada di pangkuanku. Sampai ibumu ini hanya bisa mengerjakan tugas rumah saat engkau terlelap saja. Akhirnya, pekerjaan rumah banyak, menumpuk, tidak terselesaikan semua. Kalau kurang sabar, emak mana pun pasti stress dan inginnya emosi saat melihat pekerjaan rumah tak terselesaikan.

Alhamdulillah, atas karunia dari Allah, engkau pun selalu tumbuh sehat. Kalaupun pernah demam, engkau begitu sabar, tidak pernah rewel. Bahkan, walaupun sakit, engkau tetap semangat untuk makan. Semua makanan yang Ibu masak sehari-hari sangat kau sukai.

Ada hal yang membuat ibu senantiasa berzikir memuji Allah, yaitu kecerdasan daya ingat dan lidahmu dalam belajar kosakata. Setiap Ibu baca Alfatihah, pasti kamu hafal meski hanya dengan melafalkan bunyi huruf akhirnya, tiga atau dua huruf. Seperti waladholin, engkau pun sama membaca, "Lin".

Saat bangun tidur, kemudian Ibu membacakan doa bangun tidur, engkau pun langsung menjawab, "Min," setelah selesai.

Dan kemarin, Ibu mendengar ada hafalan baru yang engkau lafalkan, yaitu surat Al-Humajah. Kalau Ibu putar murotal surat Al-Humajah, pasti engkau baca bunyi akhir ayat "jah dan dah" sambil menganggukkan kepala. Kini, saat Ibu selesai isolasi, jika mau BAB, engkau selalu bilang, "Bu ee."

Masya Allah, di saat usia kurang dari dua tahun, engkau begitu aktif memberikan kode untuk menyampaikan apa yang kau inginkan.

Ibu masih ingat saat masih mengandungmu dulu. Pada saat Ibu memutuskan ikut kelas pesantren Ummahat selama empat semester, Ibu belum mengandungmu. Akan tetapi, dalam hati sudah ada rencana ingin hamil lagi. Akhirnya, Ibu melepas KB. Ibu pasrah, tawakal jika akhirnya dalam proses pembelajaran pesantren, Ibu harus hamil lagi. Ternyata memang benar. Setelah menempuh dua bulan kelas pesantren, Ibu mengandungmu. Akan tetapi Ibu tetap melanjutkan kelas pesantren sambil mangandung. Semuanya Ibu jalani dengan semangat.

Saat jadwal pesantren tiba, yaitu hari Senin dan Rabu setiap pukul enam pagi, Ibu harus sudah naik angkot Majalaya-Cileunyi agar tidak ketinggalan kereta api. Hal ini Ibu lakukan sambil membawa makanan seperti cilok, donat, dan putu ayu yang siap dijual di kelas nanti agar Ibu mempunyai ongkos untuk tetap bisa hadir di kelas pesantren selanjutnya.

Saat engkau di dalam kandungan, Ibu selalu sehat, tidak merasa mual atau sakit. Hanya satu kali Ibu pernah mual sampai muntah saat di angkot Binong dari Kiara condong menuju Surapati Core di Cicaheum. Bahkan, saat di kelas, Ibu harus naik turun tangga dari lantai satu ke lantai tiga. Alhamdulillah, engkau tetap sehat. Bahkan, saat awal masuk semester dua ketika dauroh, Ibu pernah terjatuh di kamar mandi. Alhamdulillah, engkau pun tetap sehat dalam kandungan.

Semoga dengan Ibu masuk di kelas pesantren program Ummahat, Ibu memiliki bekal untuk mendidik dan mengasuhmu menjadi calon pemimpin dan ulama terbaik dalam mengemban dakwah Islam. Semoga engkau menjadi pribadi yang saleh, memiliki keluhuran adab dan menjadi penjaga Islam yang amanah.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Aku Harus Menulis
Next
Relaksasi dalam Lanjutan PPKM Level 4, Efektifkah?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram