Kayak sama dia tuh kita dibukakan pintu dan dipersilakan masuk. Sebagai seorang admin grup, dia bisa merangkul semua orang. Dia bisa masuk ke semua kalangan.
Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pertama kali nongol di Grup Konapost, sosok satu ini sudah tercium bau-baunya kalau ia orang yang ramai, seru, ceria, chill, and easy going. Kayak hidupnya tuh enggak ada beban. Siapakah Dia? Eh, sudah di-spill.
Ya, betul! Dia adalah Dia. Nama lengkapnya Dia Dwi Arista. Tinggalnya di Beji, Pasuruan. Aku biasa memanggilnya … eh, apa, ya? Kayaknya sih aku enggak pernah memanggil Dia deh. Kadang, aku memanggilnya Mbak Dia. Sesekali dia kupanggil Neng Dia. Pernah juga memanggilnya Bestie. Kalau Bu Andrea menjulukinya Bos Cilok atau Pocoyo. Namun, yang pasti ia adalah the one and only Dia Dia Dia … Cinta yang kutunggu-tunggu … (ceilehh, bacanya sambil nyanyi!)
She’s Fun!
Di NP, Mbak Dia diamanahi untuk menjadi admin Konapost. Tugasnya bikin rusuh grup, eh, salah, bikin grup ramai ding. Maksudnya bukan sekadar buat ramai, haha hihi, mengobrol enggak jelas, tetapi ia bertugas membuat grup jadi ‘hidup’ dan jadi tempat yang nyaman bagi warga Konapost. Dia tidak bertugas sendirian, tetapi dibantu juga oleh Neng Renita dan Mbak Ragil. Kalau ada yang tanya-tanya di grup, nah, para adminah ini yang akan menjawabnya.
Seperti yang diketahui, Grup Konapost adalah grupnya para penulis NP. Di sinilah tempat untuk bertanya seputar kegiatan yang ada di NP, which is of course tentang naskah dan tulis-menulis. Selain itu, grup juga sebagai tempat sharing apa saja. Di grup, kita boleh lho sharing info-info terbaru, tip dan trik menulis, atau sekadar say hai kepada yang lain. Bahkan, berbagi resep pun dipersilakan. Yang penting tetap tertib, sopan, dan mengikuti aturan grup.
Menjadi admin Grup Konapost memang cocok banget untuk Mbak Dia. She’s fun, funny, and no baper-baper club. Menghadapi orang banyak dengan karakter yang beragam, ia bisa luwes, enggak kaku kayak kanebo kering. Orangnya enggak mudah tersinggung dan bisa mencairkan suasana. Eggak heran kalau grup jadi ramai kalau ada dia. Ada saja celetukannya yang bikin penonton ketawa atau minimal senyam-senyum sendiri sambil menatap layar HP. Cocoklah dia terjun ke dunia komedi.
Hal lain yang asyik darinya adalah ia orangnya juga terbuka dan apa adanya sehingga kita mau tanya-tanya pun jadi enggak segan. Kayak sama dia tuh kita dibukakan pintu dan dipersilakan masuk. Sebagai seorang admin grup, dia bisa merangkul semua orang. Dia bisa masuk ke semua kalangan. Ibarat pejabat, dia itu sosok yang merakyat dan dekat dengan semuanya. Wah, panteslah untuk dipilih. Jadi apa? Ya, jadi admin idamanlah! Cieee …
Walau belum pernah bertemu langsung, aku merasa bisa dekat dengannya. Kalau melihat karakternya sih, aku menduga dia adalah ekstrovert. Wah, ini cocok nih denganku yang introvert dan pendiam. I like her because I feel comfortable when I’m with her. I need someone like her to unlock my silent mode. He he he …
Dia Gercep
Tidak hanya seru, tetapi Mbak Dia juga gercep dengan tugasnya yang lain. Btw, selain sebagai admin Konapost, dia juga memegang rubrik Family, Food, dan Story/Cerpen. Ketika ada naskah yang diserahkan kepadanya, dia segera mengeceknya. Tak hanya responsif jadi admin Grup Konapost, dia juga cekatan dalam urusan naskah. Dia juga sering bantu-bantu memeriksa naskah dari rubrik lain kala admin yang bersangkutan sedang sakit atau berhalangan.
Sering aku tuh merasa amazed dengannya. Perasaan baru dikasih naskah, eh, sudah selesai saja dia memeriksanya. Kok bisa gercep sih? Perasaan lagi asyik ketawa-ketiwi di Grup Gosip Pemred, eh, ternyata sambil mengecek naskah dong! Dia bisa mengerjakan dua hal bersamaan. Wih, keren nih! Menyala Bos Cilokku!!!
Kok bisa tahu sih? Ya, tahulah karena aku sempat masuk Tim Inti NP. Aku pernah bergabung di Tim Inti beberapa saat sehingga bisa tahu sedikit dapurnya NP. Ada yang lucu soal ini. Kata Mbak Dia, aku kayak intel saja karena seringnya keluar masuk Tim Inti. Ha ha ha …
Antara Jitak dan Prank
Dua hal ini sering terjadi di NP. Kalau masalah jitak, sebenarnya semua admin pernah kena jitak. Bukan lagi pernah sih, tetapi sering kena jitak sama Bu Andrea. Meratalah jitaknya. Barangsiapa lelet kerjanya atau bikin kesalahan, maka bersiaplah kena jitak. Jangan takut, ini jitaknya jitak sayang kok! Maksudnya supaya kita wake up dan bergerak dengan sigap dan benar. Tenang saja. Selama capslock belum jebol, tandanya Bu Pemred belum marah benaran. He he he … ampun!
Begitu pula dengan Mbak Dia, juga tak luput kena jitak sang pemred. Pernah suatu kali ketika menjadi juri challenge story, ia dijitak karena melakukan banyak kesalahan. Bisa dimaklumi karena itu hal baru baginya. Sisi positifnya adalah bahwa Mbak Dia punya kesempatan untuk belajar lagi.
Karena itulah, ia juga mendapat pujian dari Bu Andrea. Beliau senang karena selain gercep, Mbak Dia juga tak langsung menolak ketika diberi amanah. Dia bilang akan mencobanya. Ini artinya dia mau belajar. Meskipun nantinya mungkin akan banyak melakukan kesalahan, tetapi tak masalah karena ada pelajaran di baliknya. Namun, juga bukan berarti akan sengaja buat kesalahan, ya! Tetap amanah itu akan dijalankan sebaik mungkin meski kadang sambil meraba-raba dan merangkak.
Walau memberi pujian, Bu Andrea kadang kesal sama Mbak Dia karena suka bandel (katanya) dan enggak mempan di-prank. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasanya Bu Andrea suka nge-prank orang. Banyak yang kena prank sampai menangis. Namun, itu kayak enggak berlaku bagi Mbak Dia. Dia selalu sadar kalau tengah di-prank sehingga woles aja. Sejauh ini, di antara para admin NP, dialah yang paling tidak bisa di-prank oleh Bu Andrea. Sepertinya dia punya radar untuk mendeteksi prank deh.
Sesungguhnya, berbahagialah kalian yang kena jitak dan prank dari Bu Andrea. Itu tandanya kalian istimewa di mata Pemred NP. Itu juga tanda sayang dan perhatian beliau kepada kita semua. Ya, nggak?!
Perhatian Dia
Gayanya yang ceplas-ceplos, bagiku yang pendiam ini, memudahkanku untuk berinteraksi. Aku jadi tidak segan untuk berbicara panjang lebar dengannya. Kita bisa mengobrol dengan santai seperti tidak berjarak.
Itulah yang membuatku bisa merasa dekat dengannya. Aku merasa dianggap kakaknya. Aku pun merasa cukup pantas menganggapnya seperti adik sendiri. Suatu kali, dia kaget begitu tahu jarak usia kami yang terpaut cukup jauh. Wah, dia langsung nunduk-nunduk dong padaku seperti berhadapan dengan orang tua! Wkwkwk …
Namun, yang membuatku tersentuh adalah perhatiannya. Dialah yang sering menanyakan kabarku, khususnya my special son. Kami cukup sering sharing tentang dunia ABK. Dia mau mendengarkan ceritaku. Dia juga sering memberi penguatan padaku.
Itulah sebentuk perhatian. Bagi seorang ibu dari ABK, perhatian semacam itu sungguh berarti. Tak selalu dengan memberi bantuan materi atau tenaga, hanya dengan menanyakan kabar atau mendengarkan ceritanya sudah cukup menenangkan.
Menurutku, memiliki perhatian merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan dalam mengampu sebuah grup atau komunitas. Bayangkan kalau sang admin tidak perhatian, akan seperti apa grup itu?! Mau dibawa ke mana grupnya? Grup jadi sepi, garing, dan lama kelamaan akan ditinggal anggotanya. Bubar sudah!
Wanita Super
Waktu pertama gabung di grup, ia masih jadi mahmud beranak dua dan sekarang anaknya sudah tiga. Sebagai ibu yang masih tergolong mamah-mamah muda dengan anak yang masih kecil-kecil tentu saja ia super sibuk. Setiap hari tidak cuma mengurusi putra-putrinya di rumah, tetapi ia juga bertugas di luar rumah seperti antar jemput sekolah. Terbayang seperti apa ruepotnya.
Apalagi dia jadi single parent kalau week days. Ini karena suaminya kerja di luar kota pada hari aktif dan baru ada di rumah kalau pas weekend. Pasti berat banget mengurus anak-anak sendirian.
Namun, seperti itulah kondisi yang harus dijalaninya. Pasti dia dan suami punya pertimbangan sendiri untuk itu. Aku yakin inginnya setiap hari ada suami di sisinya, membantu mengurus anak-anak, mengantar jemput sekolah, membantu pekerjaan rumah, dll. Enggak mudah menjalani seperti apa yang dijalaninya saat ini. Apalagi kalau musim hujan datang, rumahnya sering kebanjiran. Bayangkan repot dan capainya kayak apa.
Tak cuma sibuk wira-wiri mengurus anak-anaknya, Mbak Dia juga harus merawat bapaknya yang sudah sepuh. Tak mudah tentunya. Mengurus anak-anak dengan merawat orang tua yang sudah lanjut itu kerepotannya serupa tetapi tak sama. Kalau ada yang bilang bahwa orang yang sudah tua itu kadang bisa kembali seperti anak-anak, maka itu ada benarnya. Secara fisik, jelas mereka sudah tak sekuat waktu muda dan aktivitasnya tak seleluasa dahulu. Dari sisi kesehatan, orang tua perlu perhatian khusus seperti menjaga asupan makanan dan menghindari sejumlah pantangan makanan. Belum lagi kadang ada yang suka rewel seperti anak kecil, lebih mudah baper, dan lain sebagainya.
Semua itu membutuhkan kesabaran dan keikhlasan hati. Aku melihat Mbak Dia orangnya strong sehingga segala kerepotan dengan roller coaster emosinya mampu dia atasi. Meskipun sesekali ia tumbang dan sakit, tetapi ia tetap kembali bangkit. Kudoakan dia selalu sehat dan kuat serta dapat pertolongan dari-Nya.
https://narasipost.com/story/06/2024/siapa-yang-tak-kenal-dia/
Ada satu pesan darinya yang sangat kuingat karena begitu menghunjam di hati. Ia bilang: “Jika kita menolong agama Allah, maka insyaallah akan dimudahkan. Salah satunya adalah dimudahkan dalam mengurus anak-anak sehingga bisa menunaikan amanah di NP. Sebisa mungkin segera selesaikan amanah agar tidak menumpuk. Karena kalau amanah sudah menumpuk, maka bisa membuat kita keteteran dan down sendiri.”
Masyaallah tabarakallah. Itu benar adanya. Allah sudah menjanjikan yang demikian. Kita, sebagai hamba, hanya wajib meyakini dan menjalankan dengan sepenuh hati. Jangan memikirkan apa yang bukan menjadi bagian kita. Cukup taati perintah-Nya dan percayalah semua akan baik-baik saja sebagaimana Allah telah menyatakannya dalam surah Muhammad ayat 7:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya: “Hai, orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Mbak Dia, terima kasih untukmu yang sudah menyampaikan pesan yang berharga ini. Semoga Allah kuatkan dan mampukan kita menjalaninya.
Pesan untukmu
Untuk Mbak Dia, aku berpesan agar tetaplah menjadi dirimu yang apa adanya. Just be you. Tetaplah ramah dan perhatian. Tetaplah menjadi pribadi yang ceria, gaul, asyik, tetapi tetap santun. Semoga Allah memberikan pertolongan sehingga kau gercep dalam menunaikan amanah apa pun yang diserahkan ke pundakmu. Sehat dan bahagia selalu untukmu, adik yang baik. Walau kini kita tak lagi bercerita sesering dahulu kala, tetapi aku mengerti dengan kesibukanmu yang makin bertambah. Aku mendoakanmu dari sini. Terima kasih sudah menerima ceritaku. Love you ‘cause Allah. Kelak, tolong carilah aku kalau tak menemukanku di surga. []
Baru kali ini baca tentang Dia jadi mewek. Kayak ga pantes ngunu. Bahas Dia itu kudu happy. Ha ha ha
Mewek dan happy.. nano2.. ^_^
Yassalam. Tega nian Anda! Mana nih review tentangku???
Mbaaakk tulisannyaaa renyaahhhhh bgt nyam nyam nyam...
Kayak kerupuk atau keripik nih?
Nyam nyam.. hehehe
Dia, dan hanya Dia yang paling rame
Dia Dia Dia ...
Terharu setelah baca ini. Setuju sih sama yang diungkapkan mbak Dina. mbak Dia memang beda
The one and only..
Barakallah untuk mbak Dina dan mbak Dia
Wa fiik barakallah..
Ya Allah, kalimat terakhirnya bikin terharu. Tolong, cari saya ya mbak Dina, jika mbak Dina tidak menemukan saya di surga.
Sy juga ya mbak
Wah, antara lucu dan terharu story tentang mbak Dia.
Barakallah mbak Dina
Wa fiik barakallah..
Nano nano katanya..
Masalah cerita tentang Dia gak.ada bosan utk diulik..namun di akhir cerita aku kok mengsedih ya...
Naskah mb Dena sellu keren barakallah
Wa fiik barakallah Mbak Mimi..
Barakallahu fiik Mbak. Weh keren Story Mbak Dina ih. Mbak Dia sulit di Prank sama Mom Andrea
Wa fiik barakallah..
Betul Dia susah diprank.. hehe
MaasyaaAllah panjang banget story nya. Tapi enak.dibaca sambil membayangkan sosok mba Dia yang lincah, ceria, energik, tetapi juga bisa serius ketika bekerja tentang naskah. Two thumbs buat penulis maupun tokoh yang ada dalam tulisan. Alhamdulillah.
Alhamdulillah