Ibnu Abbas berkata: Suatu hari aku membonceng Nabi saw. Beliau bersabda kepadaku, “Nak, sungguh aku akan mengajari kamu beberapa kalimat: Jagalah (syariat) Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah (syariat) Allah, niscaya engkau akan mendapatkan (pertolongan/perlindungan) Allah senantiasa di hadapanmu. Bila engkau meminta (sesuatu) maka mintalah kepada Allah. Bila engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)
Oleh. Hana Annisa Afriliani, S, S
(Penulis Buku dan Aktivis Dakwah)
NarasiPost.Com-Saya adalah seorang ibu dengan tiga orang putri dan satu orang putra. Anak nomor satu sampai tiga perempuan, sedangkan si bungsu laki-laki.
Sejak usia 2 tahun, saya membiasakan ketiga anak perempuan saya untuk berhijab sempurna apabila keluar dari rumah, yakni dengan jilbab (gamis) dan kerudung). Sekali lagi, membiasakan bukan memaksakan. Karena ada beberapa orang yang agak 'nyinyir' dengan cara mendidik saya itu. Di antara perkataan mereka:
"Kasihan sekali, masih kecil sudah dipaksa pakai baju tertutup gitu, kan gerah… "
"Duh, ribetnya… Kasihan anaknya nggak bisa bebas lari-lari."
"Anak kecil kan belum wajib berhijab, kenapa harus dipaksakan?"
"… Padahal anak kecil harusnya kan terkena sinar matahari, jangan ditutupin gitu. Biar sehat!"
Begitulah, kadang kita banyak menemukan pendapat bersebrangan dengan apa yang menjadi pendapat kita. Wajar, karena setiap manusia punya pemikiran berbeda. Maka, sederet nyinyiran tersebut saya anggap sebagai diversitas dalam kehidupan yang harus dihargai.
Saya menganggap tak ada yang salah dengan upaya saya membiasakan anak-anak saya taat syariat sejak dini. Karena masa-masa Golden Age takkan terulang. Adapun itulah masa terbaik untuk penanaman aneka nilai kebaikan ke dalam diri anak. Sebab di masa keemasan anak itulah, mereka akan sangat cepat dalam menyerap segala informasi, termasuk merekam keteladanan dari orangtua. Maka, saya tak ingin menyia-nyiakan begitu saja masa itu terlewat. Saya hanya ingin memaksimalkan kesempatan yang ada untuk sebaik-baiknya dengan menanamkan akidah Islamiyah kepada anak-anak saya, termasuk juga membiasakan mereka agar taat syariat sejak dini.
Betul, pada diri anak-anak usia prabaligh belum ada aurat yang harus ditutupi. Apalagi berhijab syari, tentu belum diwajibkan. Namun, membiasakan anak perempuan menutup auratnya sejak dini merupakan suatu upaya agar sebuah ketaatan terinstall sejak dini di dalam diri mereka.
Kalaupun mereka merasa kegerahan dengan hijab syarinya, tidak masalah untuk dibuka. Karena memang belum ada aurat atas diri mereka. Kalaupun mereka membuka hijabnya tidaklah berdosa. Hanya saja, saya selalu memakaikan pakaian syari saat mengajak mereka keluar rumah, seperti saat pergi ke warung, ke pasar, ke masjid, ke manapun.
Percayalah bahwa pembiasaan yang kita lakukan pada anak-anak kita sejak dini akan membuahkan hasil yang manis di kemudian hari. Dan percayalah, di dalam syariat pasti ada maslahat. Kata siapa anak-anak yang berhijab syari tak bebas berlari-lari? Faktanya, anak-anak saya tetap bisa aktif bergerak meski berhijab syari. Kata siapa pula anak-anak yang berhijab syari tak sehat karena tak terpapar sinar matahari? Kalau logikanya demikian, berarti banyak anak yang seharusnya tak sehat karena banyak juga yang sejak dini dipakaikan pakaian syari, bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
Membiasakan taat syariat sejak dini justru akan membuat anak-anak kita lebih ringan melakukan ketaatan di kemudian hari dan istikamah saat mencapai usia baligh. Saya sudah membuktikannya, karena terbiasa berhijab syari, anak-anak perempuan saya dengan sukarela memilih hijab syari setiap hendak keluar rumah. Bahkan anak ketiga saya, yang saat itu berusia 3 tahun, menangis tidak mau keluar kamar saat teman ayahnya datang ke rumah.
"Malu, nanti kelihatan auratnya… Dede kan nggak pake kerudung." Katanya.
Begitupun anak saya yang nomor dua, waktu itu masih berusia 5 tahun, suatu hari ada kurir datang ke rumah untuk mengantarkan paket. Ketika itu, saya sedang sibuk di dapur, akhirnya saya meminta anak saya yang nomor 2 untuk mengambilkan paket tersebut. Tapi dia tak kunjung keluar rumah cukup lama. Sementara bapak kurir terus memanggil-manggil. Ternyata, anak saya sibuk mencari-cari kerudungnya.
Begitulah adanya, secara fitrahnya anak-anak itu terlahir dalam ketaatan. Tugas kita lah sebagai orangtua untuk mengarahkan mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang taat. Ingatlah, bahwasannya anak-anak adalah amanah dari Allah untuk kita jaga dan bentuk sesuai tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Andai saja tak dibiasakan taat sejak dini, bukan tak mungkin kelak ketika dewasa mereka akan gagap menghadapi 'kerasnya' taklif syariat. Bukankah banyak kita saksikan anak-anak usia baligh bahkan usia remaja menuju dewasa jauh dari kata taat? Sebaliknya mereka banyak menorehkan luka bagi keluarga bahkan negara.
Sungguh, mendidik anak taat syariat sejak dini merupakan sebuah hal yang mutlak harus dilakukan oleh setiap orangtua. Karena sejatinya, ketaatan pada syariat akan menentukan celaka atau selamatnya setiap manusia di akhirat kelak.
Ibnu Abbas berkata: Suatu hari aku membonceng Nabi saw. Beliau bersabda kepadaku, “Nak, sungguh aku akan mengajari kamu beberapa kalimat: Jagalah (syariat) Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah (syariat) Allah, niscaya engkau akan mendapatkan (pertolongan/perlindungan) Allah senantiasa di hadapanmu. Bila engkau meminta (sesuatu) maka mintalah kepada Allah. Bila engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi).[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]