Aku yang Biasa

"Aku pernah berpikir,saat seseorang mempunyai prestasi banyak dan menjadi orang yang hebat, mereka pasti akan dipandang luar biasa. Berbeda jika seseorang yang tidak mempunyai apa-apa dan hanya menjadi orang biasa. Padahal, semua manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Manusia memang harusnya banyak bersyukur. Tidak semua kelebihan yang kita punya akan berdampak baik, pasti ada saja orang yang ingin menjatuhkan atau memupuk rasa iri."

Oleh. Fadia Rizky Agustin

NarasiPost.Com-Seperti hari-hari biasanya, aku terbangun dari tempat tidur di pagi hari. Aku melihat ke arah luar jendela dan belum tampak cahaya terang matahari yang menyinari bumi. Namun, aku sudah harus bersegera menyiapkan diri berangkat ke kampus. Begitulah kehidupan mahasiswa baru yang masih penuh semangat dalam menjalankan kuliahnya di semester satu. Sangat berambisi serta berlomba-lomba untuk meraih indeks prestasi yang terbaik. Tidak lupa juga aktif mengikuti kepanitiaan dan organisasi yang beragam di kampus. Aku pun bersemangat dalam kuliah karena impian untuk masuk ke perguruan tinggi negeri bisa tercapai di tahun 2019, sehingga bisa meringankan beban orang tua. Jika nantinya aku masuk ke kampus swasta, maka tidak ada lagi dalam diriku yang bisa dibanggakan dalam hal prestasi.

Sebenarnya, mau menuntut ilmu di kampus negeri maupun swasta sama saja, karena negeri dan swasta itu hanya sebuah status. Bahwasanya kesuksesan tidak ditentukan dari berkuliah di mana tapi diri sendirilah yang membawa kesuksesan itu. Kampus diibaratkan sebagai wadah dan fasilitas dalam menuntut ilmu. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan diterima di kampus negeri dan di program studi yang kuinginkan. Apalagi aku bisa mendapatkan beasiswa kuliah sampai lulus. Betapa senangnya diriku bisa meraih suatu hal yang belum pernah di dapatkan sebelumnya. Hal ini sebenarnya masih biasa saja karena banyak orang di luar sana yang juga mendapatkannya. Ini bisa menjadi awalan yang bagus untuk mempermudah jalannya kuliahku.

Kuliah di semester satu cukup banyak tantangan yang aku hadapi. Ada sedikit rasa takut dan panik jika melihat mata kuliah yang ada. Padahal saat di SMA aku sudah berjurusan IPS. Seharusnya rasa takut itu tidak ada karena jurusan di kuliah sudah sejalan saat di SMA. Aku kuliah mengambil jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Tidak pernah terpikirkan untuk mengambil jurusan itu namun aku bertekad untuk meneruskan impian aku di sini. Aku bisa membuktikan bahwa aku mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Masa perkuliahan banyak sekali perbedaan yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses menuju kedewasaan, karena sudah beralih dari yang tadinya status siswa menjadi mahasiswa. Tidak ada lagi pakai seragam kalau mau belajar. Bisa bebas pakai baju apa saja, tetapi tetap saja harus sopan. Apalagi kuliah jurusan pendidikan. Bukan berarti saat kuliah bisa sangat bebas karena dosen pun kadang memperhatikan pakaian mahasiswanya. Jadi teringat saat temanku yang di tegur karena hanya memakai kaus saja dan tidak diperbolehkan masuk kelas. Seketika suasana kelas langsung hening dan takut sama dosennya.

Tak terasa sudah sebulan lamanya aku lewati masa perkuliahan. Tapi diri ini masih belum terbiasa dengan kehidupan di perkuliahan, masih saja terbawa sifat-sifat saat di SMA. Paling tidak betah jika pulang dari kuliah itu malam karena jarak dari rumah dan kampus cukup jauh, sehingga sepulanh kuliah saja sudah meras lelah. Bisa dibilang aku hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, yang sehabis kuliah hanya pulang, tidak mengikuti organisasi maupun kepanitiaan.

Melihat diriku yang biasa-biasa saja di dunia perkuliahan, tidak mengikuti kegiatan apapun bahkan di kepanitiaan juga tidak lulus dan diterima. Hanya sebatas menjadi mahasiswa yang sehabis kuliah lalu pulang. Tidak ada kesan dan pengalaman unik yang belum pernah didapatkan. Akhirnya aku jalani saja, bagiku masih banyak pengalaman yang bisa didapatkan di luar, tidak hanya sebatas di jurusan atau di kampus saja.

Tidak terasa sudah melewati semester satu dan sudah memulai semester dua. Di semester dua sudah ada kemajuan dalam diriku walau masih belum banyak namun aku bisa perlahan maju dari keterpurukanku di masa lalu. Dimulai saat ada pendaftaran badan eksekutif mahasiswa prodi, aku langsung mendaftar dan mengikuti rangkaiannya. Setelah beberapa hari, aku dikabari oleh kakak tingkat bahwa aku terpilih dan diberikan amanah menjadi Bendahara Umum 2. Aku bersyukur serta gembira bisa diterima, sehingga diri ini bisa berprogres dimulai dari lingkup kecil. Banyak sekali pelajaran yang aku dapatkan saat bergabung di BEM Prodi. Terlepas dari jabatan di prodi, aku masih ingin mengeksplorasi diriku dan menambah relasi di luar. Aku tidak ingin menjadi pribadi yang pasif dan hanya bisa berhenti di satu jalan. Jika ada suatu kesempatan di luar sana jauh lebih banyak, aku harus mencobanya.

Pagi hari, aku bangun dari tidur langsung menatap langit-langit kamar. Seketika air mataku terjatuh, hal ini kadang terjadi akhir-akhir ini, aku sering merasa seperti itu tanpa alasan. Sepertinya semua ini berawal dari pikiran yang berlebihan. Terkadang rasa takut itu bisa mengubur rasa keberanian yang sudah diciptakan. Aku takut nantinya menjadi orang gagal. Aku takut menjadi paling terbelakang dari teman-teman kuliahku. Rasa kesedihan dan ketakutan yang melanda pasti ada tetapi larut dalam semua itu juga tidak baik. Aku ingin suatu saat perubahan dari dalam diriku ada. Walaupun tidak banyak namun sedikit berproses menjadi lebih baik sudah cukup membuatku lega.

Hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Aku sudah menjadi mahasiswa semester empat. Banyak sekali kenangan dan kejadian yang sudah aku lewati namun pencapaian ataupun keaktifan diriku masih hanya sebatas organisasi dan kepanitiaan. Di tahun 2021, aku mulai menyusun rencana untuk arah ke depannya. Ingin rasanya aku berambisi untuk memulai suatu hal di bidang prestasi seperti mengikuti perlombaan menjadi mahasiswa berprestasi. Tetapi apalah daya, diriku biasa masih bingung untuk memulai suatu hal dari mana. Masih beranggapan tidak bisa untuk memulainya, masih sering mengeluh soal tugas kuliah yang menumpuk.

Aku pernah berpikir,saat seseorang mempunyai prestasi banyak dan menjadi orang yang hebat, mereka pasti akan dipandang luar biasa. Berbeda jika seseorang yang tidak mempunyai apa-apa dan hanya menjadi orang biasa. Padahal, semua manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Manusia memang harusnya banyak bersyukur. Tidak semua kelebihan yang kita punya akan berdampak baik, pasti ada saja orang yang ingin menjatuhkan atau memupuk rasa iri. Begitulah sifat alamiah dari manusia. Itu hanya sekadar pendapat serta pandangan dari aku.

Maka dari itu, ada satu alasan yang ingin aku tekadkan dari sekarang untuk menjadi orang yang berprestasi. Sebenarnya aku tidak ingin di kenal ataupun dipuji banyak orang. Aku ingin berprestasi untuk diriku sendiri, keluarga, dosen, dan orang-orang terdekat yang sudah hadir di kehidupanku. Semua yang hadir di hidupku memberikan sisi positifnya. Ada salah satu orang yang selalu menebarkan sisi positifnya, selalu hadir untuk menenangkan diriku jika selalu merasa rendah diri. Aku bersyukur bisa kenal dan dekat dengan dirinya. Semoga hal-hal baik untuk ke depannya selalu menyertaiku.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Fadia Rizky Agustin Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Wajibkah Menaati Pemimpin yang Zalim?
Next
Budaya Liberal Sebabkan Dekadensi Moral, Islam Solusi Real
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram