Adaptasi dengan Handphone Rusak

Adaptasi dengan HP rusak

Aku harus bertahan dengan handphone yang rusak ini, sebab seluruh kegiatan harus terlaksana. Aku tetap terus berupaya. Aku tetap harus beradaptasi. 

Oleh. Dewi Kusuma
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Mendengar kata rusak, pasti tak seorang pun suka. Ada rasa kesal yang membuat dada sesak. Barang satu ini pada era sekarang sangatlah penting. Ketika handphone rusak, urusan jadi berantakan.

Namun, apa mau dikata. Rasa ini harus aku sikapi dengan sabar di dada, agar tak larut dibawa rasa. Aku harus beradaptasi dengan handphone rusak yang ada. 

Menatap layarmu pun bikin aku pusing. Layarmu yang bergerak-gerak terus bak ada kobaran api. Keyboard yang hilang separuh seolah mengambil jiwaku. Nyawaku pun terasa tinggal separuh. Campur aduk rasa dalam dada ini, kesal, keki, ingin teriak, tetapi apa daya. Belum ada pos dana untuk menggantimu yang telah penuh jasa. 

Handphone Bersejarah

Sebagian hidupku aku habiskan denganmu. Kau handphone bersejarah. Pada masa pandemi, aku mulai melirik media sosial. Ada rasa jemu karena tak bisa beraktivitas di luar rumah, tetapi kondisi membuat aku mesti tetap di rumah.

Kebetulan aku diamanahi ustazahku untuk menulis dan dikirim ke media. Apa daya aku belum pernah menulis. Aku paksakan memenuhi amanah itu dengan mengirimkan tulisan ke sebuah media. Aku diberikan amanah satu bulan sekali untuk mengirimkan tulisan ke media tersebut. 

Alhamdulillah tiga tulisan bisa tayang, meski harus direvisi terlebih dahulu. Dari sini aku diajak seorang teman untuk bergabung di sebuah grup kepenulisan. Sohibku memberikan nomor kontak pengasuh grup tersebut. Aku pun segera menghubunginya melalui chat. Alhamdulillah beliau merespons dengan baik dan mengizinkan aku belajar menulis. Dari sini aku bisa berkenalan dengan anggota yang lain. Alhamdulillah di antara mereka ada yang berkunjung ke rumahku dalam rangka kopi darat di wilayah Serang, Banten.

Sejak kopdar ini, aku ditunjuk sebagai sekretaris grup. Aku memegang amanah ini 2—3 tahun. Baru 2 bulan yang lalu aku minta undur diri dari posisi sekretaris karena ada urusan keluarga yang lebih menuntut untuk diperhatikan.

Dalam tempo enam bulan setelah masuk grup kepenulisan, aku memberanikan diri untuk mencetak buku karya solo. Alhamdulillah buku perdanaku menjadi best seller dengan tercetak 115 eksemplar dan syukur alhamdulilah terjual habis 110 buku. Sedangkan sisanya aku hadiahkan untuk guru-guruku. Setengah tahun kemudian aku mencetak buku soloku yang kedua sebanyak 65 eksemplar.

Kedua karya soloku ini hanya dicetak sesuai pesanan. Buku soloku yang pertama aku beri judul Ingin Kudekap Jannah Bersamamu. Buku ini berisi true story, opini, dan puisi. Sedangkan buku soloku yang kedua berjudul Rangkaian Aksara Perindu Jannah. Isinya khusus sastra puisi.

Tetap Istikamah

Rusaknya handphone membuat aku tersendat dalam berkarya tulis maupun dalam mengikuti kelas online. Aku pun tak bisa menyimak karya tulis teman-teman. Tentu ini membuat aku bersedih. 

Untuk menulis naskah ini aku pun memaksakan diri agar bisa konsentrasi, sebab harus menatap layar handphone dengan tajam, juga mesti menyatukan pikiran dan hati serta jari dalam menekan keyboard handphone yang hilang separuh dan "melayang-layang". Semua aku lakukan agar habit menulis tidak sirna gara-gara handphone rusak.

Semua memang butuh perjuangan, kesabaran, keseriusan, dan tetap harus istikamah agar keinginan dan habit menulis tak sirna. Handphone rusak bukan berarti berhenti menulis ataupun berhenti mengetik. Aku harus beradaptasi dengan handphone-ku yang rusak. Aku tak boleh berhenti mengirimkan naskah. Mungkin inilah yang terbaik yang Allah berikan untukku. Aku harus ikhlas menjalankannya.

Dengan handphone inilah aku mengenal media sosial. Berkat handphone ini aku banyak membaca tulisan teman-teman yang hebat dan keren. Sangat disayangkan jika aku harus berhenti menyimak karya penulis ideologis di NarasiPost.Com. Dari sinilah aku banyak mendapatkan ilmu, juga bisa menyimak karya tulis sahabat NP yang telah teruji kehebatannya. Untuk itu aku harus beradaptasi dengan keadaan ini. Meski sulit, harus tetap kujalani.

Aku pun bercita-cita menerbitkan buku solo yang ketiga, khusus untuk naskahku yang tayang di NarasiPost.Com. Ada rasa istimewa seandainya bisa mencetak buku solo khusus karyaku yang tayang di NP, sebab karya yang tayang di sini telah melalui proses yang sangat selektif dan ketat. Semoga aku segera mempunyai dana sehingga naskah-naskahku bisa naik cetak.

Harus Beradaptasi

Layar handphone ini sampai bergerak-gerak semua saking lamanya aku paksakan untuk menulis. Kegiatan online yang telah kuikuti sejak pandemi pun sangat disayangkan jika harus terhenti, sebab dari handphone ini aku ikut belajar bahasa Arab, tahsin, dan tadarus Al-Qur'an. Dengan handphone ini juga aku bisa mengikuti aneka acara via Zoom Meeting. Tak ketinggalan juga acara Zoom Meeting yang NP adakan. Aku setia menyimak dengan mengandalkan handphone ini.

Saat ini handphone-ku rusak, apa mau dikata, kegiatan yang telah aku ikuti harus tetap berjalan. Sangat disayangkan jika harus terhenti gara-gara rusaknya handphone. Oleh karenanya, aku tetap harus bertahan dengan keadaan handphone yang rusak ini, sebab seluruh kegiatan harus berjalan dan tak boleh berhenti. 

لا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله

"Tidak ada daya dan tidak pula kekuatan kecuali karena Allah." (HR. Muslim). 

Aku tetap terus berupaya. Aku tetap harus beradaptasi. Meski semua ini harus aku lewati. Demi meneruskan habitdalam berkarya. 

وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Ketahuilah bahwasanya kemenangan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada kemudahan". (HR. Tirmidzi).

Wallahua'lam bishawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Dewi Kusuma Kontributor NarasiPost.Com & Pemerhati Umat
Previous
Nasihat Guru
Next
Sharing, Yuk!
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

20 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
9 months ago

MasyaaAllah, Barakallah Mba makin glowing walau HP nya rusak.. Semoga mendapat ganti yang lebih baik, ya Mba

Firda Umayah
Firda Umayah
9 months ago

Barakallah Bu Dewi. salut dengan semangat ibu yang tetap menulis meskipun hp nya rusak. Saya pun pernah merasakan hal yang sama

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Firda Umayah
9 months ago

Wa barakallah fik Mba Firda 3️⃣

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
9 months ago

Masyaallah Bunda. Semangat selalu. Peluk erat
Saya pernah merasakannya. Hamdanlillah lewat NP dan kebaikan Bu Pemred dapat hape baru.
Semoga rezeki hp datang liwaqtin qorib. Aamiin

Barokallahu fiik, Bunda

Last edited 9 months ago by Afiyah Rasyad
Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Afiyah Rasyad
9 months ago

Aamiin
Jazakillah khair doa terbaiknya mba Afi

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Dewi Kusuma
9 months ago

Aamiin
Sykeon mba Denaa Noor

Deena
Deena
9 months ago

Semoga diberi kesabaran dan jalan terbaik

Sartinah
Sartinah
9 months ago

Ponsel juga seperti manusia, jika sudah mencapai batasnya maka dia juga lelah dan minta diganti, hehe ...

Semoga nanti dapat ganti hp baru ya, Bu Dewi

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Sartinah
9 months ago

Aamiin
Jazakillah khair mba Sartinah penulis muda berbakat

Desi Nurjanah
Desi Nurjanah
9 months ago

MaasyaAllah... Maju terus tak ada kata mundur apapun halangan yg menghadang yaa bu... Semoga Allah ganti segera HP nya dengan yg lebih baik. Kereen tetap semangat berkarya..

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Desi Nurjanah
9 months ago

Aamiin
Yuk kita tetap semangat maju bersama meraih rida Allah mba Desi

Iha Bunda Khansa
Iha Bunda Khansa
9 months ago

MaasyaAllah...

Tidak ada kata rehat untuk menorehkan karya...
Bismillah semoga Allah ganti dengan HP baru ya Bunda....

Bersabar
Barakallahu fiik

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Iha Bunda Khansa
9 months ago

Aamiin
Ya Bunda Iha geulis semoga kita senantiasa bersama meniti surha-Nya

Dyah Rini
Dyah Rini
9 months ago

Masyaallah Bunda Dewi tetap semangat menorehkan karyanya. Semoga segera datang rezeki dari Allah Swt, sehingga bisa menggantikan hp yang rusak.

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Dyah Rini
9 months ago

Aamiin
Jazakillah khair mba Diyah atas doa terbaiknya

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
9 months ago

Barakallah Mba Andrea dsn tim NP yang telah menayangkan naskah ini. Semoga menginspirasi dan menjadi amal jariyah untuk kita semua.

Yuli Juharini
Yuli Juharini
9 months ago

MasyaAllah, walaupun handphone rusak tapi masih bisa menghasilkan karya dengan baik. Barakallah Mba Dewi. Aku salut padamu.

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Yuli Juharini
9 months ago

Aamiin
Syukron mba Yuli cantik
Semoga tetap bermanfaat meski telah rusak

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
9 months ago

MasyaAllah, bu .

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
Reply to  Hanimatul Umah
9 months ago

Yuk kita tetap bareng-bareng bersemangat mba Hani

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram